Bola.com, Jakarta - Teruntuk kamu hidup dan matiku
Aku tak tahu lagi harus dengan kata apa aku menuliskannya
Baca Juga
3 Pemain Inter Milan yang Berpotensi Bersinar di Euro 2024 usai Meraih Scudetto: Jagoan Timnas Italia sampai Senjata Rahasia Prancis
Ragnar Oratmangoen Bujuk Ole Romeny Terima Tawaran Naturalisasi: Calon Juru Gedor Andalan Timnas Indonesia
7 Manajer yang Pernah Menolak Liverpool: Kok Ada Nama Jurgen Klopp?
Advertisement
Atau dengan kalimat apa aku mengungkapkannya
Karena untuk kepergian kalinya
Kau buat aku kembali percaya akan kata cinta
Dan benar bahwa cinta masih berkuasa di atas segalanya
Ketika hati yang mudah rapuh ini
Diuji oleh duniawi, diuji oleh materi untuk kesekian kali
Lagi lagi dan lagi
Kutuliskan kenangan tentang caraku menemukan dirimu
Tentang apa yang membuatku mudah berikan hatiku padamu
Takkan habis sejuta lagu untuk menceritakan cantikmu
Kan teramat panjang puisi tuk menyuratkan cinta ini
Telah habis sudah cinta ini tak lagi tersisa untuk dunia
Karena telah kuhabiskan sisa cintaku hanya untukmu
Aku pernah berpikir tentang hidupku tanpa ada dirimu
Dapatkah lebih indah dari yang kujalani sampai kini
Aku selalu bermimpi tentang indah hari tua bersamamu
Tetap cantik rambut panjangmu meskipun nanti tak hitam lagi
Bila habis sudah waktu ini tak lagi berpijak pada dunia
Telah aku habiskan sisa hidupku hanya untukmu
Dan telah habis sudah cinta ini tak lagi tersisa untuk dunia
Karena tlah kuhabiskan sisa cintaku hanya untukmu
Untukmu hidup dan matiku
Bila musim berganti sampai waktu terhenti
Walau dunia membenci, ku kan tetap disini
Bila habis sudah waktu ini, tak lagi berpijak pada dunia
Telah aku habiskan sisa hidupku hanya untukmu
Dan telah habis sudah cinta ini, tak lagi tersisa untuk dunia
Karena telah kuhabiskan sisa cintaku hanya untukmu
Karena telah kuhabiskan sisa cintaku hanya untukmu