Bola.com, Jakarta - Dua tunggal putra Indonesia, Anthony Ginting dan Jonatan Christie harus terhenti langkahnya pada perempat final Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022.
Jikan Anthony Ginting kalah telak dari Viktor Axelsen, Jonatan Christie nyaris membekuk Chou Tien Chen.
Baca Juga
Advertisement
Pada gim ketiga atau penentuan, ia sudah unggul 20-15. Hanya butuh satu poin menuju semifinal, lawan comeback dan berbalik menang 22-20.
Tidak heran, usai pertandingan, Jojo-sapaan akrab Jonatan Christie memendam kekecewaan mendalam.
Komentar Jojo
"Puji Tuhan saya bisa menyelesaikan pertandingan dengan tanpa cedera. Kecewa pastinya tapi saya tadi sudah melakukan yang terbaik," kata Jojo usai pertandingan.
"Kondisi angin cukup kencang di sisi lapangan saya yang terakhir. Chou mencoba terus menarik saya ke belakang dan itu yang beberapa kali menyusahkan," sambung Jojo.
Advertisement
Perubahan Strategi Lawan
Di gim pertama ia mampu mengontrol permainan dan menang 21-14. Di gim kedua Jojo memang agak kendur, ia dipaksa melepas gim 11-21.
Di gim ketiga semua berjalan sangat baik, Jojo terus mengungguli Chou dalam perolehan poin. Akhirnya match point itu tiba, tapi sayang Jojo tak mampu menyelesaikannya.
Advertisement
Jojo mengatakan bahwa di poin-poin kritis, Chou mengubah strateginya dan itu kurang dapat diantisipasi.
Gagal Antisipasi Perubahan Strategi Lawan
"Setelah interval gim ketiga, sebenarnya saya sudah bisa meredam pola dia yang digunakan di gim kedua. Saya jaga belakangnya," ujar Jojo.
"Tapi setelah poin kritis, mungkin di poin 20-17 dia mengubah pola dengan bermain depan."
Advertisement
"Saya coba jaga depannya tapi dia akhirnya balik lagi tarik ke belakang. Itu yang kurang saya antisipasi," terang Jojo.
Advertisement
Belum Tentu Dapat Kesempatan Lagi
Kekalahan ini menurut Jojo harus dibayar mahal karena belum tentu kesempatan bermain di Kejuaraan Dunia akan datang lagi.
"Satu, dua poin itu sangat penting. Sayang sekali tadi saya tidak bisa menyelesaikan pertandingan dengan kemenangan," tutur Jojo.
Advertisement
"Hal ini harus saya bayar mahal sekali karena harus menunggu satu tahun lagi yang kita tidak pernah tahu kesempatan itu (bermain di Kejuaraan Dunia) akan datang lagi atau tidak," sesal Jojo.