Sukses


3 Alasan Barcelona Merupakan Klub Ideal bagi Matthijs de Ligt

Bola.com, Jakarta - Matthijs de Ligt adalah salah satu bek muda yang aksinya jadi perhatian di Eropa saat ini. Pada usia 19 tahun, ia mampu mengemban tugas sebagai pemimpin lini belakang Ajax.

De Ligt adalah produk dari akademi Ajax. Ia bergabung pada usia 9 tahun dan kemudian menjadi pemenang Golden Boy 2018.

De Ligt berhasil menunjukkan performa yang bagus secara konsisten bersama Ajax. Hal itu membuat sang pemain menjadi incaran sejumlah klub raksasa Eropa.

Manchester City, Real Madrid, Arsenal, Manchester United dan Barcelona dikabarkan ingin memakai jasanya. Menurut laporan di Eropa, bintang muda itu kemungkinan akan bergabung dengan salah satu klub besar Eropa di musim panas.

Barcelona sedang mencari bek tengah baru untuk menjadi pengganti jangka panjang Gerard Pique yang sudah berusia 32 tahun. Selain itu, kontrak Thomas Vermaelen akan habis pada musim panas.

De Ligt dirasa sangat tepat untuk mengisi lini belakang Barcelona. Berikut ini tiga alasannya seperti dilansir Sportskeeda.

Saksikan siaran langsung pertandingan-pertandingan Premier League, La Liga, Ligue 1, dan Liga Europa di sini.

2 dari 4 halaman

Tradisi Pemain Belanda

De Ligt punya talenta yang hebat dan Barcelona akan menjadi tujuan sempurna bagi pemain seperti dia untuk berkembang. Barcelona sendiri punya sejarah yang manis dengan pemain Belanda seperti Johan Cruyff, Ronald Koeman dan Frank de Boer.

De Ligt bisa meneruskan tradisi pemain Belanda yang sukses di klub dan sang pemain juga bisa berkembang menjadi salah satu bek terbaik di dunia.

Belajar dari para bek kelas dunia seperti Pique dan Umtiti bisa membantunya mengeluarkan semua potensinya. Baru berusia 19 tahun, dia punya banyak waktu dan hanya perlu menempatkan usahanya ke arah yang benar.

Frenkie de Jong, sensasi Belanda lainnya dan rekan setim de Ligt di Ajax, akan bergabung dengan Barcelona di musim panas. De Ligt pasti ingin mengikuti jejak De Jong untuk bergabung dengan Barcelona.

3 dari 4 halaman

Filosofi Permainan Barcelona Sama dengan Ajax

Gaya bermain Barcelona sangat mirip dengan Ajax. Alasan utama di balik itu tidak lain adalah legenda Belanda Johan Cruyff yang pernah menangani Ajax (1985-1988) dan Barcelona (1988-1996), memberi mereka mentalitas menyerang yang mereka bawa hingga saat ini.

Karena filosofi kedua klub sangat mirip, bermain untuk Barcelona dan menyesuaikan dengan gaya mereka tidak akan kesulitan bagi de Ligt. Hal itu bisa menjadi indikasi kalau De Ligt bisa meraih kesuksesan di Barcelona.

Dia akan bermain lebih lama dan akan menghadapi tantangan yang lebih besar di liga yang lebih kompetitif. Taktik dan gameplan Barcelona tidak akan menyulitkan De Ligt sehingga sang pemain berpotensi menjadi bek kelas dunia.

4 dari 4 halaman

Bagian dari Proyek Jangka Panjang

Barcelona sudah mendominasi La Liga, dengan memenangkannya 7 kali dalam 10 tahun terakhir tetapi kesulitan di kompetisi yang lebih besar seperti Liga Champions. Sementara itu, rival terbesar mereka Real Madrid mampu menjadi juara 4 kali dalam 5 tahun terakhir. Barcelona menang hanya juara sekali dan sisanya kesulitan menembus semifinal.

Karena itu, Barcelona saat ini hanya fokus untuk memenangkan Liga Champions. Pemain seperti Lionel Messi dan Sergio Busquets telah lama ingin memenangkan gelar dan dengan standar mereka, mereka menginginkan yang lebih daripada pemain lainnya saat ini.

Salah satu cara Barcelona mengembangkan pemain berkualitas adalah dengan memberi mereka suasana dan eksposur yang tepat. Dengan pemain-pemain seperti Lionel Messi, Luis Suarez, Sergio Busquets, Pique, Samuel Umtiti, dan Jordi Alba, pemain Belanda itu siap meraih kesuksesan besar.

Sumber: Bola.net

Video Populer

Foto Populer