Sembuh dari COVID-19, Bintang NBA Donorkan Darah untuk Riset Virus Corona

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 02 Apr 2020, 16:15 WIB
Pebasket Boston Celtics, Marcus Smart, tersenyum usai berhasil mengalahkan Phoenix Suns pada laga NBA di Stadion TD Garden, Boston Minggu (3/12/2017). Boston Celtics menang 116-111 atas Phoenix Suns. (AP/Michael Dwyer)

Jakarta Pemain NBA dari klub Boston Celtics, Marcus Smart dinyatakan sembuh dari virus corona covid-19 pada Senin (30/3/2020) waktu setempat. Ia pun ingin mendonorkan darahnya untuk penelitian terkait pencarian obat virus corona.

Seperti dilansir ESPN, ada empat pemain NBA termasuk Smart yang berencana mendonorkan darahnya. Namun identitas ketiga pemain lain tidak diumumkan ke publik.

Advertisement

Rencananya, darah dari keempat pemain NBA itu akan didonorkan kepada COVID-19 Convalescent Plasma Project. Itu merupakan eksperimen perawatan untuk mereka pasien dengan risiko tinggi yang telah terpapar virus corona agar bisa pulih kembali.

Virus corona yang menyebabkan COVID-9 masih menjadi pandemi di seluruh dunia. Menurut data New York Times, Kamis (2/4/2020) ada 918.315 kasus di seluruh dunia dengan jumlah yang meninggal sebanyak 46.474.

Amerika Serikat (AS) menjadi negara dengan jumlah kasus positif virus corona terbanyak di dunia. Total, ada 209.377 kasus positif dengan 4.726 meninggal dunia.

Selain Smart, sebelumnya ada Rudy Gobert dan Donovan Mitchell (Utah Jazz), Kevin Durant (Brooklyn Nets), dan Christian Wood (Detroit Pistons) yang dinyatakan positif virus corona.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Berfungsi Sebagai Antibodi

NBA saat ini masih dihentikan sementara karena pandemi virus corona. (AFP/Doug Pensinger)

Sementara itu, Michael Joyner seorang ahli dari Mayo Clinic memprediksi, perawatan dengan menggunakan donor dari eks pasien positif virus corona dapat berdampak bagus. Apalagi, jika darah yang didonorkan berasal dari tubuh atlet yang memilki volume plasma darah besar.

"Mereka adalah orang bertubuh besar dengan volume darah dan hasilnya mereka punya plasma yang banyak," kata Joyner.

"Secara berkala, orang-orang yang terlatih juga meningkatkan plasma darah mereka daripada orang-orang biasa," ujarnya menambahkan.

Di sisi lain, NBA sendiri saat ini sedang mengalami penundaan. Operator Liga memutuskan itu setelah Gobert dinyatakan positif virus corona.

Hingga kini, belum diketahui kapan NBA musim 2020 akan bergulir kembali.

 

Sumber: ESPN

Disadur dari: Liputan6.com (Luthfie Febrianto/Defri Saefullah, published 2/4/2020)

Berita Terkait