Sukses


Tak Pernah Angkat Trofi Liga Champons Selama Kariernya, Begini Perasaan Gianluigi Buffon

Bola.com, Turin - Gianluigi Buffon banyak disebut sebagai penjaga gawang terbaik yang pernah ada di dunia ini. Kehebatannya bersama Juventus dan Timnas Italia ikut membawa kesuksesan besar.

Trofi Piala Dunia, Liga Italia, Copa Italia, Piala Super Italia, Piala UEFA, hingga trofi yang ia raih saat bersama Paris Saint-Germain (PSG). Namun ada satu trofi yang belum sempat ia raih selama kariernya.

Adalah trofi Liga Champions. Buffon sudah tiga kali punya kesempatan mengangkat piala Si Kuping Besar saat bersama Juventus. Namun semuanya berujung kegagalan.

Gianluigi Buffon bersama Bianconeri tampil di final Liga Champions dalam tiga edisi berbeda yaitu musim 20002/2003, 2014/2015, dan 2016/2027. Secara beruntun mereka kalah dari AC Milan, Barcelona, dan Real Madrid.

===

Yuk gabungĀ channel whatsapp Bola.comĀ untuk mendapatkanĀ berita-beritaĀ terbaruĀ tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis.Ā Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Segudang Prestasi

Gianluigi Buffon memenangkan hampir semua penghargaan sepanjang 29 tahun karirnya, meraih satu Piala Dunia, 10 Scudetti, enam Coppa Italia, satu gelar Ligue 1, dan satu Piala UEFA.

Buffon gantung sarung tangan alias pada akhir musim lalu menyusul dua tahun yang emosional di Serie B bersama Parma. Dia sekarang bekerja sebagai kepala delegasi tim nasional Italia, mengambil peran tersebut sebulan sebelum kedatangan Luciano Spalletti sebagai pelatih kepala.

ā€œJuventus adalah kehidupan sepak bola saya, ada kenangan indah, petualangan dan pertumbuhan manusia serta pengabdian dari sudut pandang olahraga. Dunia Juve menjungkirbalikkan kepastian Anda, namun saat Anda berhasil, mereka tidak akan pernah menyerah pada Anda,ā€ terang Buffon kepada Eco di Biella via Football Italia.

3 dari 5 halaman

Soal Kegagalan di Liga Champions

Buffon kemudian merefleksikan kegagalannya memenangkan Liga Champions. Apa katanya?

ā€œIni tidak pernah menjadi luka bagi saya, bagi saya ini adalah insentif untuk berjuang setiap tahun demi sesuatu yang sangat besar,ā€ bebernya.

ā€œJika saya kemudian harus mengatakan hal umum yang menyentuh dunia Juve, rekan satu tim dan manajer, saya sangat menyesal untuk mereka dan untuk para penggemar yang telah mendambakan piala ini selama kurang lebih tiga puluh tahun.

ā€œBagi saya, bermain di Liga Champions sudah merupakan sebuah kebahagiaan, memenanginya akan menjadi akhir dari sebuah lingkaran, namun saya tidak peduli.ā€

4 dari 5 halaman

Memilih Pensiun

Eks penjaga gawang Parma itu juga buka-bukaan soal keputusannya pensiun dari dunia sepak bola pada tahun lalu. Cedera yang dideritanya semakin menambah kuat Keputusan untuk berhenti dari lapangan hijau.

ā€œSaya memutuskan untuk berhenti tepat pada saat ketika di Cagliari pada babak playoff melawan Parma untuk kedua kalinya dalam satu setengah tahun, saya merasakan ketegangan pada betis saya.ā€

ā€œSaya berkata, mari kita akhiri di sini, karena ini adalah cedera yang berulang seiring berjalannya waktu pada usia tertentu. Saya merasa bahwa saya menikmati diri saya sendiri tetapi tidak lagi bermain,ā€ tegasnya.

Ā 

Sumber: Football Italia

5 dari 5 halaman

Intip Persaingan di Serie A Musim Ini

Video Populer

Foto Populer