Sukses


Arema Kecewa Tak Diizinkan Jajal Gelora Bung Tomo

Bola.com, Surabaya - Arema FC tidak mendapatkan izin untuk berlatih di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Sabtu (5/5/2018), satu hari menjelang laga kontra tuan rumah Persebaya Surabaya. 

Pihak kemananan tidak memberikan izin dengan alasan demi menjaga situasi agar tetap kondusif aman, terutama terkait kemungkinan gangguan dari suporter Persebaya. 

"Kami sempat mengajukan izin menggelar latihan sore di GBT, tapi disarankan pagi. Kami terima. Tapi setelah itu pihak keamanan tidak memberikan ijin. Sehingga dialihkan ke stadion di Gresik. Padahal dalam regulasi, official training harus ada. Karena itu penting," kata pelatih Arema, Joko 'Getuk' Susilo.

Saat latihan dialihkan ke Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik, Arema mengaku kesulitan mengatur jadwal. Lapangan tersebut pada sore digunakan oleh Gresik United, sedangkan pada pagi dipakai PSS Sleman yang menjalani latihan resmi jelang laga Liga 2. 

"Kami dapat jadwal latihan pukul 10.00 WIB di Gresik. Ini bukan official training, bisa jadi latihan fisik karena siang hari. Hampir tidak ada solusi untuk latihan. Akhirnya pagi tadi harus latihan di Stadion Petrokimia," keluh Getuk. 

Kondisi lapangan di Stadion Petrokimia dinilai tidak ideal karena sudah lama tak dipakai. Bahkan, kondisi tribune hendak runtuh dan diberi garis polisi.

"Kami sudah mengalah sekarang untuk official training. Tapi hal ini kami sayangkan karena tidak bagus untuk tim tamu seperti kami dan sepak bola Indonesia tentunya. Sudah bukan eranya sepak bola diliputi ketegangan dan ancaman suporter seperti ini," tegasnya.

Getuk lantas membandingkan dengan kejadian di Bandung maupun Malang. Meski rivalitas Arema FC dengan kedua tim juga tinggi, pihak keamanan tidak sampai melarang salah satu tim menjalani latihan resmi.

"Sebenarnya kalau official training tingkat ancamannya lebih rendah. Tapi sekali lagi, semua suporter sekarang bukan zamannya saling bermusuhan. Kita ini satu negara.  Terpenting sekarang harusnya semua bersatu. Teror suporter itu cukup di tribune saat pertandingan dengan cara sportif. Bukan anarkistis," jelas pelatih Arema FC  yang lahir di Cepu itu.

Video Populer

Foto Populer