Sukses


Jejak Karier Ronaldo Kwateh: Permata Baru Timnas Indonesia, Putra dari Ikon Legiun Asing di Tanah Air

Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong memanggil sejumlah wajah baru untuk dua laga persahabatan Internasional kontra Timor Leste pada akhir Januari nanti. Dari 27 nama tersebut, terselip pemain muda Madura United, Ronaldo Kwateh.

Jika ditilik dari namanya, mungkin sebagian orang bakal mengira bila Ronaldo Kwateh merupakan seorang pemain naturalisasi. Tetapi nyatanya, pemain berusia 17 tahun ini merupakan pemain kelahiran Yogyakarta.

Ronaldo memang telah mencuri perhatian sejak usai dini. Penampilannya di SSB Real Madrid Yogyakarta menarik pemandu bakat akademi Persib Bandung yang tengah menyiapkan tim untuk Elite Pro Academy (EPA) U-16 Persib.

Penampilannya sepanjang musim membuatnya dipanggil timnas Indonesia U-16. Madura United yang sudah memperhatikannya tak ragu menariknya di awal musim 2021.

Bersama klub berjuluk Laskar Sape Kerrap tersebut, Ronaldo Kwateh tak lagi bermain untuk tim junior. Rahmad Darmawan yang kala itu menjabat sebagai pelatih kepala, memberinya kesempatan bergabung dengan tim utama.

 

2 dari 3 halaman

Sempat Jadi Debutan Termuda di Liga 1

Bakat besarnya tak pernah diragukan sama sekali oleh RD, julukan Rahmad Darmawan. Pada laga pembuka Madura United di BRI Liga 1 2021/2022 kontra TIRA Persikabo, Ronaldo Kwateh langsung masuk sebelas pertama.

Laga debutnya di kompetisi sepak bola tertinggi tanah air ini sekaligus memecahkan rekor winger Persebaya, M. Supriadi. Dengan usianya yang baru 16 tahun, 10 bulan dan 15 hari, dirinya dinobatkan sebagai pemain termuda sepanjang sejarah Liga 1.

Tetapi rekornya hanya bertahan 25 hari saja. Winger Persija Jakarta, Dony Pamungkas memecahkan tersebut saat tampil sebagai pengganti di laga kontra Persita Tangerang yang berkesudahan imbang 1-1.

 

3 dari 3 halaman

Darah Sepak Bola dari Sang Ayahanda

Darah sepak bola mengalir deras kepada Ronaldo sejak usia belia. Maklum, sang ayah, Roberto Kwateh merupakan eks bomber asing PSIS Semarang di era 2000-an.

Di masa jayanya, Roberto merupakan penyerang mematikan di kotak penalti lawan. Dia pun sempat mengukir catatan gol terbanyak bersama klub Mahesa Jenar, julukan PSIS.

Secara tak langsung, Ronaldo pun kerap dibandingkan dengan sang ayah mengingat posisi bermain keduanya yang sama. Tetapi hal tersebut tak pernah membuatnya minder. Dia pun bertekad melampaui prestasi sang ayah di sepak bola nasional.

Video Populer

Foto Populer