Kehebohan Luis Milla di Sepak Bola Indonesia: Kiprah Mengesankan Bersama Tim Merah-putih

Luis Fernandez bukan nama pelatih sembarangan. Pengalamannya dalam melatih klub terutama di Ligue 1 Prancis tak diragukan lagi.

Fernandez tercatat pernah melatih Reims, Paris Saint-Germain, dan Cannes di Prancis. Kariernya di Spanyol juga lumayan. Fernandez pernah menukangi Atheltic Bilbai, Espanyol, dan Real Betis.

Di level tim nasional, Fernandez juga sangat berpengalaman. Timnas Israel, dan Guinea pernah ia tukangi. Namun, PSSI pada akhirnya memilih Luis Milla.

Milla lebih muda enam tahun dari Fernandez. Namun, soal pengalaman di dunia sepak bola, Milla tak kalah. Ia adalah legenda di dua klub besar Spanyol, Real Madrid dan Barcelona sebagai pemain.

Sebagai pelatih, prestasi Milla terbilang lumayan. Ia sukses membawa Spanyol U-21 menjuarai Euro U-21 di tahun 2011.

PSSI pada akhirnya lebih memilih Luis Milla ketimbang Luis Fernandez untuk menjadi pelatih Timnas Indonesia. Milla resmi diumumkan PSSI pada Jumat, 20 Januari 2017 di Jakarta.

Milla saat itu diberi tanggung jawab untuk memegang dua level Timnas Indonesia. Yakni Timnas Indonesia senior dan Timnas Indonesia U-23. Salah satu target yang diberikan kepada Milla adalah membawa Timnas Indonesia U-23 tampil apik di Asian Games 2018.

Debut Milla bersama Timnas Indonesia kurang mengesankan. Ahmad Nur Hardianto kalah 1-3 dari Myanmar di kandang sendiri pada debut Milla sebagai pelatih Garuda itu.

Namun, perlahan Milla mampu memberikan perubahan bagi permainan Timnas Indonesia. Skuad Garuda dituntut untuk berani menguasai bola, bermain dengan pola permainan yang jelas.

Beberapa pemain muda pun bersinar di era Milla. Sebut saja Irfan Jaya, Septian David Maulana, Saddil Ramdani, Febri Hariyadi, dan beberapa pemain lain yang saat itu dipanggil untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Namun, kebersamaan Luis Milla dengan Timnas Indonesia tak berlangsung lama. Usai gelaran Asian Games 2018, Milla tak lagi menjadi pelatih Garuda.

Per Minggu, 21 Oktober 2018, Milla resmi bukan lagi pelatih Timnas Indonesia. Posisinya saat itu digantikan sementara oleh sang asisten, Bima Sakti.

Beragam spekulasi mencuat soal keengganan Milla memperpanjang kontraknya di Indonesia. Anggota Exco PSSI, Yoyok Sukawi pun memberikan penjelasan mengenai situasi Milla saat itu.

Yoyok menduga salah satu alasan Milla enggan bertahan di Timnas Indonesia mungkin datang dari keterlambatan gaji yang pernah dialami Milla selama melatih Timnas Indonesia. Namun, Yoyok mengaku masalah itu sudah selesai dan Timnas Indonesia saat itu memang harus segera melakukan persiapan untuk Piala AFF 2018.

"Mungkin kami dianggap tidak profesional karena pernah terlambat membayar gaji dia. Tapi itu semua sudah selesai. Persiapan timnas harus berjalan, kami tidak bisa menunggu lagi," ujar Yoyok di tahun 2018.

Di tahun 2022 ini, Luis Milla kembali membuat kehebohan di Tanah Air. Mulai 19 Agustus 2022, Milla dipastikan kembali ke Indonesia. Ia akan menukangi Persib Bandung.

Di Persib, Luis Milla mendapatkan kontrak hingga akhir musim BRI Liga 1 2022/2023. Kontrak itu bisa diperpanjang jika Milla dinilai membawa Maung Bandung mencapai target.

Sebelum resmi ke Persib di tahun ini, Milla sebenarnya cukup sering dikaitkan dengan klub Indonesia yang lain. Klub besar lain seperti Persija Jakarta dan Arema FC juga sempat diisukan tertarik dengan Milla.

Menariknya, Luis Milla sempat lama menganggur dari pekerjaan pelatih sebelum menerima tawaran Persib. Tim terakhir yang ditukangi pelatih berusia 56 tahun itu adalah Timnas Indonesia U-23 di tahun 2018.