Bola.com, Jakarta - Drama yang menghiasi Premier League sering tumpah setiap minggu tatkala para pemain mencoba segala cara yang mungkin untuk pergi dengan kemenangan. Itulah yang membuat tingkat atas piramida Inggris begitu menarik, dan itulah sebabnya mengapa itu digolongkan sebagai salah satu liga terbesar di dunia.
Namun, terkadang, drama itu bisa menghasilkan kartu merah. Saat pemain melakukan tekel terakhir atau membiarkan emosi mereka menguasai mereka, mereka terlihat berjalan keluar lapangan dan masuk ke ruang ganti. Keputusan seperti itu dapat mengubah jalannya pertandingan, dan bahkan musim, dalam sekejap, terutama selama run-in di akhir musim.
Baca Juga
Tim Geypens dan Dion Markx Sulit Bela Timnas Indonesia di Piala Asia U-20: Deadline Pendaftaran 1 Bulan Lagi, Naturalisasi Belum Selesai
Mengenang Almarhum Syamsuddin Batola: Pemain Petualang, Gabung Klub Elite Pelita Jaya di Usia Muda dan Melegenda di PSM
Malaysia Digembosi Jelang Melawan Thailand di Piala AFF 2024: 5 Pemain Diminta Pulang ke Klub, 3 Cedera
Advertisement
Sejak awal kompetisi pada tahun 1992, Inggris telah menjadi rumah bagi beberapa pemain paling agresif sepanjang masa. Kemarahan yang mendidih adalah tema umum dalam pertandingan bertekanan tinggi antara tim-tim terbaik liga.
Berikut ini Bola.com mengulas delapan pemain dengan kartu merah terbanyak dalam sejarah kompetisi Premier League dilansir dari Givemesport.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Roy Keane - 7
Roy Keane secara luas dianggap sebagai salah satu gelandang Liga Inggris terhebat sepanjang masa, dan bahkan sifatnya yang sembrono tidak dapat menutupi hal itu. Sepanjang kariernya, dia adalah 'penjahat' liga, mengambil tujuh kartu merah dalam prosesnya. Insiden yang paling terkenal terjadi saat tekel horornya mengakhiri karier Alf Inge Haaland di Derbi Manchester.
Tekelnya yang sembrono membuatnya menerima larangan yang diperpanjang dan denda £150.000. Dia mengirim rasa takut ke mata lawannya, mengetahui dia bisa mendominasi pertempuran lini tengah tetapi juga melakukan tekel berbahaya.
Dia memiliki beberapa pertempuran terkenal dengan Arsenal pada awal tahun 2000-an, khususnya dengan Patrick Vieira. Duo ini entah bagaimana selalu berhasil bertarung satu sama lain di dalam dan di luar bola, yang melambangkan persaingan klub selama bertahun-tahun.
Advertisement
Patrick Vieira - 8
Patrick Vieira adalah salah satu gelandang terhebat sepanjang masa. Dia berada di jantung kemenangan Arsenal yang tak terkalahkan pada tahun 2004.
Namun, terlepas dari semua bakatnya, pemain Prancis itu memiliki sisi gelap dalam permainannya. Dia bermain dengan keganasan yang membuatnya jatuh busuk dengan wasit dalam kompetisi, karena ia terus-menerus bentrok dengan orang-orang seperti Keane dan gelandang legendaris lainnya.
Yang paling berkesan, pada tahun 2000, ia dikeluarkan dari lapangan saat pertandingan Arsenal melawan Liverpool. The Gunners masih memenangkan pertandingan dan kemudian memenangkan gelar.
Alan Smith - 7
Karier Alan Smith dimulai di Leeds sebelum akhirnya pindah ke rival beratnya Manchester United, meski sebelumnya mengatakan dia tidak akan pernah bermain untuk mereka. Striker yang berubah menjadi gelandang ini menjadi inti permasalahan di lapangan, di mana penampilannya melambangkan kata 'agresi', yang menyebabkan wasit mengeluarkannya tujuh kali.
Antara Januari 2001 dan Desember 2004, tidak ada pemain Liga Inggris yang mendapat lebih banyak kartu merah daripada lima kartu yang diambil Smith. Smith dengan sedih mengalami patah kaki saat pertandingan Piala FA dengan Liverpool pada tahun 2006, setelah dia berperilaku dengan semangat dan agresi yang menjadi dasar kariernya. Dia tidak pernah benar-benar pulih dari itu.
Advertisement
Pemain Lainnya
- Richard Dunne - 8 kartu merah
- Duncan Ferguson - 8 kartu merah
- Lee Catermole - 7 kartu merah
- Vinnie Jones - 7 kartu merah
- Joey Barton - 6 kartu merah