Sukses


Mengapa Sir Jim Ratcliffe Ingin Menjual Klub Ligue 1, OGC Nice, dan Dampaknya bagi MU

Sir Jim Ratcliffe berencana menjual klub Ligue 1, Nice, keputusan ini berpotensi memengaruhi MU.

Bola.com, Jakarta - Sir Jim Ratcliffe, satu di antara pemilik Manchester United (MU), dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk melepas kepemilikan klub Ligue 1 Prancis, OGC Nice, yang saat ini dimiliki melalui perusahaannya, INEOS.

Langkah ini bisa berdampak besar pada proyek ambisiusnya di Old Trafford.

INEOS membeli Nice pada 2019 seharga sekitar 100 juta euro, dengan harapan dapat mengubah klub tersebut menjadi penantang serius di tengah dominasi Paris Saint-Germain di sepak bola Prancis.

Namun, enam tahun berselang, ambisi itu belum juga terwujud. Nice tak pernah finis lebih baik dari posisi kelima selama berada di bawah kendali INEOS.

Bahkan, satu di antara musim terbaik klub terjadi justru ketika INEOS harus mengambil jarak karena aturan UEFA yang melarang keterlibatan langsung dalam dua klub yang sama-sama tampil di kompetisi Eropa—salah satunya tentu saja MU.

Komentar Ratcliffe dalam beberapa bulan terakhir pun membuat sebagian pendukung Nice kecewa.

Dalam wawancara dengan The Times, miliarder asal Inggris itu mengatakan bahwa ia tidak terlalu menikmati menonton Nice karena meski ada beberapa pemain bagus, level permainannya tidak cukup tinggi untuk membuatnya bersemangat.

Sir Jim Ratcliffe menambahkan musim terbaik Nice adalah musim ini, ketika pihaknya tidak diizinkan ikut campur karena aturan kepemilikan multi-klub.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Konsorsium asal Arab Saudi Tertarik

Pekan ini, sejumlah laporan menyebut Ratcliffe siap menjual Nice dengan harga mencapai 200 juta paun—dua kali lipat dari harga belinya. Konsorsium asal Arab Saudi disebut-sebut sebagai satu di antara calon pembeli.

Jika penjualan ini terjadi, itu akan menambah daftar panjang pengunduran diri INEOS dari sejumlah proyek olahraga ternama. Sebelumnya, mereka telah menghentikan kemitraan komersial lebih awal dengan Rugby Selandia Baru dan Tottenham Hotspur.

Bahkan pada bulan lalu, INEOS mengumumkan bahwa mereka tidak akan menurunkan kapal layar INEOS Britannia untuk ajang America's Cup berikutnya, setelah konflik terbuka dengan legenda Olimpiade Inggris, Sir Ben Ainslie, yang selama ini jadi bagian dari proyek tersebut.

Secara citra, banyaknya penarikan diri ini tidak terlihat bagus—terutama di tengah keputusan kontroversial yang diambil di MU, seperti pemangkasan ratusan pekerjaan, sementara performa tim di lapangan masih belum sesuai harapan, meski Ratcliffe telah mengakuisisi 27,7% saham klub pada Desember 2023.

Kesepakatan itu sekaligus menyerahkan kendali atas urusan sepak bola dan strategi, termasuk pembangunan stadion baru berkapasitas 100.000 kursi di area dekat Old Trafford.

3 dari 4 halaman

Bukan Kabar Mengejutkan

Meski demikian, penjualan Nice sesungguhnya bukan kejutan.

Komentar Ratcliffe menunjukkan bahwa ia tidak sepenuhnya terikat secara emosional dengan proyek tersebut. Di sisi lain, situasi keuangan sepak bola Prancis memang sedang dalam kondisi sulit.

Sebelum pandemi, Ligue 1 menandatangani kesepakatan hak siar senilai 814 juta EURO per tahun dengan Mediapro, kesepakatan terbesar dalam sejarah mereka yang sempat menumbuhkan harapan untuk mengejar Bundesliga dan La Liga dalam hal pendapatan.

Namun, hanya dalam hitungan bulan, Mediapro gagal membayar tepat waktu dan kontrak itu pun dibatalkan. Sebagai solusi sementara, Ligue 1 kemudian menggandeng Amazon Prime Video dengan nilai jauh lebih rendah.

DAZN menjadi mitra berikutnya, tetapi bulan lalu mereka mengumumkan akan keluar dari kesepakatan setelah musim ini. Dengan minimnya minat di harga yang diharapkan, Ligue 1 memutuskan untuk menjadi penyiar sendiri lewat platform streaming milik mereka.

Namun, itu menuntut investasi besar dan klub-klub pun diminta tidak memasukkan pendapatan hak siar dalam proyeksi keuangan musim 2025/2026—padahal bagi sebagian klub, pendapatan tersebut bisa mewakili lebih dari separuh total pemasukan mereka.

4 dari 4 halaman

Penjualan Nice, Pilihan Logis

Dengan risiko rendahnya potensi keuntungan jangka panjang di Prancis, serta pergeseran fokus Ratcliffe sepenuhnya ke MU, penjualan Nice bisa jadi pilihan logis—terlebih jika INEOS berhasil menjualnya dua kali lipat dari harga beli.

Dana dari penjualan itu berpotensi membantu pembiayaan proyek besar MU, termasuk pembangunan stadion baru.

Kendati dari luar tampak seperti mundur dari berbagai komitmen olahraga, langkah-langkah ini justru bisa dibaca sebagai bentuk keseriusan Ratcliffe untuk menjadikan investasinya di MU sebagai prioritas utama yang ingin dibawa menuju kesuksesan.

Video Populer

Foto Populer