3 Strategi Jitu Luis Milla Membongkar Tembok Pertahanan Kamboja

oleh Ario Yosia diperbarui 24 Agu 2017, 18:00 WIB
3 Strategi Jitu Luis Milla Membongkar Tembok Pertahanan Kamboja. (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-22 lolos ke semifinal SEA Games 2017 setelah mengantongi kemenangan meyakinkan 2-0 atas Kamboja pada laga penutup penyisihan Grup B SEA Games 2017 di Stadion Shah Alam, Selangor, Kamis (24/8/2017). Pada babak pertama Tim Merah-Putih kesulitan menembus tembok tebal pertahanan yang dipancang kubu lawan.

Advertisement

Timnas Indonesia U-22 baru bisa mencetak gol pada menit ke-56 persembahan Ezra Walian. Kemudian dilanjutkan gol indah Febri Hariyadi pada menit 71.

Kartu merah yang didapat bek Kamboja, Choum Piza, pada menit ke-45 karena aksi kasarnya pada Ricky Fajrin mengubah situasi pertandingan. Kerapatan pertahanan tim asuhan Leonardo Vitorino agak merenggang.

Luis Milla kembali unjuk kualitas sebagai pelatih kelas dunia. Arsitek yang membawa Timnas Spanyol juara Piala Eropa U-21 2011 itu amat cermat membaca situasi permainan.

Melihat pola permainan 4-5-1 Kamboja sulit ditembus pada babak pertama, sang nakhoda mengubah sistem bermain Tim Garuda Muda sehingga lebih agresif pada babak kedua.

Timnas Indonesia U-22 lolos ke semifinal dengan status sebagai runner-up Grup B. Evan Dimas dkk. mendampingi Thailand yang jadi juara grup setelah menang telak 3-0 atas Vietnam.

Seperti apa strategi mematikan Luis Milla membongkar pertahanan rapat Kamboja?

2 dari 5 halaman

Skema Dua Striker

Ezra Walian (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

1. Skema Dua Striker

Saat menyadari daya dobrak Timnas Indonesia kurang menggigit dengan hanya mengandalkan seorang striker, Marinus Wanewar, Luis Milla memasukkan Ezra Walian. Skema 4-3-3 Tim Merah-Putih berubah menjadi 4-4-2.

Tak butuh waktu lama bagi Ezra untuk unjuk ketajaman dan striker naturalisasi asal Belanda tersebut langsung menjebol gawang Kamboja. Striker didikan Akademi Ajax Amsterdam itu mencetak gol dengan memanfaatkan kemelut ruang sempit di area kotak penalti yang dipenuhi pemain Kamboja.

Kehadiran Ezra membuat konsentrasi lini belakang Kamboja terpecah, mereka harus berbagi konsentrasi mengawal Marinus dan Ezra. Serangan Timnas Indonesia U-22 lebih bervariasi karena kedua bomber tampil dengan style permainan berbeda. 

Ezra diset sebagai target man, sementara Marinus menjadi striker pelayan. Marinus sering bermain turun ke belakang untuk menjaga kepadatan lini tengah Tim Garuda Muda.

3 dari 5 halaman

Dua Sayap Agresif

Febri Haryadi (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

2. Sayap Agresif

Akselerasi sayap menjadi kekuatan Timnas Indonesia U-22 pada empat laga penyisihan Grup B SEA Games 2017. Sayang, pada paruh pertama pertandingan melawan Kamboja, agresivitas winger tidak terlihat.

Duet Osvaldo Haay-Saddil Ramdani sering mati kutu saat memasuki area kotak penalti lawan. Selain kesulitan melakukan tusukan, mereka juga minim memasok crossing ke striker, Marinus Wanewar.

Memasuki babak kedua Luis Milla melakukan perubahan gaya bermain sayap. Osvaldo ditarik dan digantikan Febri Hariyadi.

Masuknya sang pemain Persib Bandung itu membuat pergerakan duo sayap serang Tim Merah-Putih lebih menggigit. Febri Hariyadi bahkan unjuk ketajaman mencetak gol indah lewat tendangan jarak jauh, yang mengubah kedudukan menjadi 2-0.

Di sisi lain duo fullback pada paruh kedua pertandingan lebih banyak naik ke depan membantu serangan. Gavin Kwan Adsit, fullback kanan terlihat lebih intens melakukan crossing ke jantung pertahanan Kamboja.

4 dari 5 halaman

Menyerang Lebih Sederhana

Evan Dimas (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

3. Menyerang Lebih Sederhana

Pada babak pertama permainan ofensif Timnas Indonesia U-22 terlihat tidak berjalan mulus. Pressing man to man marking yang diperagakan pemain-pemain Kamboja membuat Evan Dimas dkk. kesulitan mendapat ruang bebas untuk berkreasi.

Serangan Tim Merah-Putih terlihat lebih mudah dipatahkan.

Memasuki paruh kedua, setelan permainan menyerang Timnas Indonesia U-22 berubah. Penggawa Garuda Muda bermain lebih sederhana. Luis Milla menginstruksikan para pemainnya melakukan direct play.

Para bek yang membangun serangan tak pernah lama-lama menguasai bola. Mereka langsung mengirim umpan-umpan ke area tengah. 

Evan Dimas, yang bertindak sebagai jenderal lapangan tengah meningkatkan intensitas permainan. Ia jarang terlalu lama menguasai bola dan lebih sering mengirimkan umpan diagonal ke kedua sisi sayap.

Sistem permainan ini terbukti efektif membuat lini pertahanan Kamboja porak-poranda. Setelah kehilangan satu pemain di pengujung babak pertama, keseimbangan permainan Kamboja terlihat terganggu.

5 dari 5 halaman

Komposisi Pemain Utama

Susunan Pemain
Timnas Indonesia U-22 (4-3-3): Kurniawan Kartika Ajie (Kiper); Gavin Kwan Adsit, Hansamu Yama, Andy Setyo, Ricky Fajrin (Belakang); Evan Dimas, M. Hargianto, Saddil Ramdani, Septian David Maulana, Osvaldo Haay(Tengah); Marinus Wanemar (Depan)

Pelatih: Luis Milla

Timnas Kamboja U-22 (4-5-1): Keo Soksela (Kiper); Soeuy Visal, Choum Pisa, Chheng Meng, Nub Tola (Belakang); Brak Thiva, Hoy Phallin, Choun Chanchav, Kunthea Ravan, Son Vandeth (Tengah); Noun Borey (Depan)

Pelatih: Leonardo Vittorino

Berita Terkait