Shin Tae-yong: Power Timnas Indonesia U-19 Masih Kurang dan Mudah Lelah

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 01 Okt 2020, 14:30 WIB
Timnas Indonesia U-19 (dok. PSSI)

Bola.com, Zagreb - Timnas Indonesia U-19 akan melanjutkan pemusatan latihan ke Turki pada awal bulan ini. Sebelum itu, pelatih Shin Tae-yong akan membenahi kondisi David Maulana dan kawan-kawan.

Shin Tae-yong menganggap para pemain Timnas Indonesia U-19 masih lemah. Tim berjulukan Garuda Muda itu kerap mudah lelah.

Advertisement

Timnas Indonesia U-19 telah melahap tujuh pertandingan uji coba selama berada di Kroasia. Pelan-pelan, Garuda Muda mengalami peningkatan secara hasil dan permainan.

Setelah mengawali uji coba dengan dua kekalahan dari Bulgaria U-19 (0-3) dan Kroasia U-19 (1-7), Timnas Indonesia U-19 mengimbangi Bulgaria U-19 (3-3), menang atas Qatar U-19 (1-0), seri melawan Qatar U-19 (1-1), kalah dari Bosnia dan Herzegovina U-19 (0-1), dan menang atas Dinamo Zagreb U-19 (1-0).

"Sebelum kami ke Turki, sisa hari kami di Kroasia akan kami fokuskan untuk latihan beban. Jujur, otot pemain saat ini masih kurang dan kelihatan mudah lemah," kata Shin Tae-yong dinukil dari YouTube PSSI.

"Untuk itu, kami harus berlatih penguatan sebelum memulai pemusatan latihan berikutnya di Turki," ucap pelatih asal Korea Selatan tersebut.

Video

2 dari 2 halaman

Masih Kurang

Pelatih Shin Tae-yong memberikan sinyal untuk melakukan rotasi pemain Timnas Indonesia U-19 saat menghadapi Bosnia dan Herzegovina. (dok. PSSI)

Meningkatnya permainan Timnas Indonesia U-19 selama di Kroasia tidak membuat Shin Tae-yong puas. Arsitek berusia 49 tahun itu menganggap Garuda Muda masih kurang dalam seluruh aspek.

"Kalau ditanya pos mana yang kurang, secara keseluruhan kami masih kurang. Meski begitu, permainan dari Timnas Indonesia U-19 semakin membaik," jelas Shin Tae-yong.

Selain berlatih, Timnas Indonesia U-19 juga direncanakan beruji coba di Turki. PSSI telah meminta sejumlah negara Asia dan Afrika untuk menjadi lawan latih tanding Garuda Muda seperti Uni Emirat Arab (UEA), Iran, dan Mesir.

Berita Terkait