Perbandingan Rekor Erik Ten Hag dengan 3 Manajer MU dalam 100 Laga: Belum Nendang!

oleh Choki Sihotang diperbarui 05 Mar 2024, 17:00 WIB
Manchester United - Ilustrasi Erik ten Hag (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta Erik ten Hag masih dalam sorotan tajam. Performa jeblok Manchester United dalam beberapa laga di pentas Liga Inggris 2023/2024 membuat pelatih ber-KTP Belanda itu terancam.

Jika tak segera bangkit, bukan tak mungkin eks pembesut Ajax tersebut bakal kehilangan pekerjaan alias dipecat.

Advertisement

Mengemas 44 poin hingga pekan ke-27, Red Devils masih terpuruk di posisi keenam klasemen sementara. Kondisi ini membuat Setan Merah tak hanya terancam gagal kembali dalam perburuan gelar tapi juga tak ambil bagian di Liga Champions musim depan.

Adapun Ten Hag kini telah mencatatkan 100 pertandingan bareng Setan Merah sejak kedatangannya ke Old Trafford pada musim panas 2022.

Bila dibandingkan dengan pelatih sebelumnya, bagaimana rekor Ten Hag dibandingkan dengan Ole Gunnar Solskjaer, Jose Mourinho, dan Louis van Gaal dalam jumlah pertandingan yang sama?

Harus diakui, Erik Ten Hag tampil baik di musim debutnya, namun tidak dapat disangkal bahwa ia mengalami beberapa kesulitan tahun ini.

Oke, sekarang mari kita intip persentase kemenangan keempat pelatih di atas dalam 100 pertandingan:

 

2 dari 5 halaman

Louis van Gaal – 52%

Louis van Gaal - Pelatih asal Belanda ini banyak menghamburkan uang dengan merekrut pemain top dunia saat melatih MU. Sebut saja Di Maria, Depay, hingga Schweinsteiger. Namun, sayang tim bertabur bintang MU kala itu dinilai gagal lantaran kalah bersaing di Liga Inggris. (AFP/John Macdougall)

Van Gaal bergabung dengan Setan Merah pada musim panas 2014 dan menghabiskan dua tahun di kursi panas. MU sulit ditembus di bawah asuhan pelatih asal Belanda itu karena mereka hanya kebobolan 0,95 gol liga per pertandingan selama masa jabatannya.

Tapi, MU melempem pada musim keduanya menjadi kehancurannya di klub.

Setelah 100 pertandingan memimpin, Van Gaal memiliki persentase kemenangan sebesar 52%. Itu sama sekali bukan sebuah bencana, tapi menempatkannya di urutan terbawah daftar ini.

3 dari 5 halaman

Ole Gunnar Solskjaer – 56%

Karakter Ole Gunnar Solskjaer yang dikenal dekat dengan pemain menjadi pertimbangan utama dirinya masuk dalam radar pelatih pengganti Thomas Tuchel di Bayern Munchen. Ia diharapkan mampu menjalin hubungan baik dengan para pemain Bayern Munchen. Selain itu, ia juga memiliki hubungan yang dekat dengan Direktur Olahraga Bayern Munchen saat ini, Christoph Freund. (AFP/Ian Kington)

Solskjaer menghabiskan lebih banyak waktu sebagai manajer MU dibandingkan yang lain dalam daftar ini. Secara total, ia mengelola 168 pertandingan selama periode tiga tahun di klub.

Dalam 100 pertandingan pertamanya, ia memiliki persentase kemenangan sebesar 56%. Pelatih asal Norwegia itu melakukan pekerjaan yang cukup baik selama dua musim penuh pertamanya, membimbing MU dua kali berturut-turut finis empat besar.

Namun, dia adalah satu-satunya manajer dalam daftar ini yang tidak pernah berhasil memenangkan trofi bersama klub selama masa jabatannya. Memenangkan 56 dari 100 pertandingan pertamanya membuatnya menempati posisi ketiga dalam daftar ini.

4 dari 5 halaman

Erik Ten Hag – 59%

Pelatih Manchester United, Erik ten Hag memberi instruksi kepada para pemainnya saat menghadapi Wolverhampton Wanderers pada laga pekan ke-22 Premier League 2023/2024 di Molineux Stadium, Wolverhampton, Kamis (1/2/2024). (AP Photo/Rui Vieira)

Tidak dapat disangkal MU berada di bawah standar musim ini, namun Ten Hag masih memiliki rekor yang cukup bagus jika dibandingkan dengan manajer sebelumnya.

Mengingat kekacauan yang pertama kali ia alami, ia melakukan tugasnya dengan baik dalam membawa MU finis di peringkat ketiga pada musim pertamanya sebagai pelatih.

Kali ini, klub belum mampu memenuhi standar yang sama dan persentase kemenangan Ten Hag menurun drastis.

Pertandingannya yang ke-100 adalah melawan Manchester City dan meskipun tim asuhan Ten Hag memulai dengan cepat di Etihad, mereka akhirnya gagal melawan rival sekota.

Setelah kekalahan tersebut, Roy Keane menyatakan bahwa juri masih belum bisa menilai manajer asal Belanda tersebut setelah 100 pertandingan.

“Masih menyisakan tanda tanya mengenai ke mana arah tim United ini,” kata Keane kepada Sky Sports.

5 dari 5 halaman

Jose Mourinho – 60%

Ekspresi pelatih AS Roma, Jose Mourinho, setelah pertandingan leg kedua semifinal Liga Europa 2022/2023 timnya berhasil menahan imbang Bayer Leverkusen dengan skor 0-0 (agregat 1-0) di BayArena, Jumat (19/05/2023) dini hari WIB. Dalam sepanjang karirnya, 31 Mei 2023 nanti merupakan final keenam The Special One di kompetisi Eropa. (AP Photo/Martin Meissner)

The Special One menawarkan persentase kemenangan yang lebih baik setelah 100 pertandingan dibandingkan yang lainnya dalam 10 tahun terakhir. Segalanya mungkin berakhir dengan buruk, tetapi Mourinho telah membawa klub ini melalui perjalanan yang cukup baik di tahun-tahun awalnya.

Dalam 100 pertandingan pertamanya sebagai pelatih, Mourinho meraih tiga trofi dengan menjuarai Community Shield, Piala EFL, dan Liga Europa.

Meski segala sesuatunya menurun drastis pada musim ketiganya, dia masih mengingat kembali waktunya bersama MU dengan kenangan indah.

Sumber: Planetfootball

Berita Terkait