Bola.com, Jakarta - Bursa transfer Januari 2025 masih menggelinding. Sejauh ini, Manchester City masih yang terboros. Man City dilaporkan sudah mengggelontorkan 100 juta poundsterling atau setara Rp2,5 triliun untuk mengangkut sejumlah amunisi baru ke Etihad Stadium.
Satu di antaranya adalah Omar Marmoush. Tombak berpaspor Mesir itu diboyong dari Eintracht Frankfurt, Jerman, dengan banderol 59 juta pound atau sekitar Rp1,1 triliun.
Baca Juga
Advertisement
Kehadiran si jangkung 183 cm itu diharapkan bisa mendongkel performa tim asuhan Pep Guardiola dalam perburuan gelar Premier League 2024/2025.
Hingga pekan ke-23, Man City masih terdiam di posisi keempat klasemen sementara Premier League dengan torehan 41 poin atau terpaut 12 angka dari Liverpool selalu pemuncak.
Man City sah-sah saja membebankan harapan besar di pundak Omar Marmoush, mengingat uang besar yang telah dikeluarkan guna mendapatkannya.
Hanya saja, tidak ada yang bisa menjamin 100 persen Omar Marmoush bakal selalu tampil dalam setiap laga. Artinya, tidak menutup kemungkinan nasib sial menimpa sang pemain sehingga tak lagi menjadi andalan atau tumpuan City di laga-laga selanjutnya.
Soalnya, sejarah mencatat, tak sedikit pemain dengan transfer gila-gilaan justru tampil jarang bersama klubnya masing-masing.
Salah sataunya adalah Neymar. Meskipun pemain Brasil itu dirundung cedera selama berada di Paris, ia tetap tampil rata-rata 28,8 kali per musim, yang sama sekali tidak buruk.
Namun, setelah pindah dengan biaya transfer yang sangat mahal ke Al-Hilal, pemain berusia 32 tahun itu harus menanggung mimpi buruk cedera karena ia menghabiskan sebagian besar dari 18 bulan terakhir di bangku cadangan.
Secara total, Neymar telah memperoleh sekitar 126 juta pound dalam bentuk gaji selama berada di Arab Saudi. Selama waktu itu, ia memainkan total tujuh pertandingan dan mencetak satu gol.
Setelah berminggu-minggu berspekulasi, Al-Hilal baru-baru ini sepakat untuk mengakhiri kontraknya karena pemain sayap itu tampaknya akan kembali ke klub masa kecilnya, Santos.
Dari segi finansial, kepindahan Neymar ke Al-Hilal bisa dibilang merupakan transfer terburuk sepanjang masa.
Namun, bukan hanya Neymar saja. Berikut tujuh pemain lainnya yang juga mengalami nasib serupa seperti dilansir Planet Football:
Berita video pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, enggan membicarakan soal transfer Trent Alexander-Arnold ke Bernabeu. Ia menyebut "Lihat saja nanti".
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Paul Pogba
Setelah kembali ke Juventus pada 2022, Paul Pogba menjadi salah satu pemain dengan bayaran tertinggi di Serie A.
Pemain Prancis itu menggemparkan Allianz Stadium selama masa awal kariernya di Italia, tetapi semakin sedikit yang dibicarakan tentang masa keduanya bersama Juventus, semakin baik.
Secara total, Pogba hanya tampil 12 kali selama dua musim kembali ke klub, sambil mengantongi gaji mingguan sebesar 166 ribu pound.
Musim pertamanya terganggu oleh cedera dan penyelidikan doping menggagalkan tahun keduanya. Setelah berbulan-bulan berspekulasi, ia akhirnya terkena larangan doping pada Februari 2024 dan pada November ia dibebaskan oleh Juventus.
Sekarang sedang mencari klub berikutnya, pemain berusia 31 tahun itu akan memenuhi syarat untuk bermain sekali lagi pada Maret 2025.
Advertisement
Eden Hazard
Pada 2018/2019, Hazard tidak diragukan lagi adalah salah satu pemain terbaik di dunia, tetapi ia mengalami penurunan tajam setelah pindah ke Madrid.
Selama empat tahun bermain di Spanyol, Hazard hanya bermain sebagai starter sebanyak 7,5 kali per musim di La Liga, dengan gaji sekitar 500 ribu pound per minggu.
Meskipun pemain sayap asal Belgia itu memenangkan enam trofi selama bermain di Madrid, kontribusinya dalam memenangkan gelar-gelar tersebut sangat minim.
Setelah empat tahun dirundung cedera, ia memutuskan untuk pensiun pada 2023, pada usia 32 tahun.
Alexis Sanchez
“Terkadang ada hal-hal yang tidak Anda sadari hingga Anda mengalaminya, dan saya ingat sesi latihan pertama yang saya jalani, saya menyadari banyak hal,” kata Sanchez kepada Sky Sports saat mengenang kepindahan ke Manchester United.
“Setelah sesi latihan, saya pulang dan memberi tahu keluarga dan agen saya, ‘tidak bisakah Anda merobek kontrak untuk kembali ke Arsenal?’ Mereka tertawa, saya memberi tahu mereka ada sesuatu yang tidak beres, sepertinya tidak baik.”
Meskipun saat itu menjadi pemain dengan gaji tertinggi di United dengan 350 ribu pound per minggu, Sanchez tampak seperti bayangan dirinya yang dulu setelah pindah ke Manchester.
Secara total, ia hanya tampil sebagai starter sebanyak 21 kali di liga untuk klub tersebut, meskipun hanya memperoleh gaji lebih dari 45 juta pound selama dua setengah tahun bermain di United. Aduh!
Advertisement
Donny van de Beek
Sebelum bergabung dengan Manchester United, Van de Beek merupakan salah satu dari 30 pemain yang dinominasikan untuk Ballon d’Or 2019.
Prestasinya sedang tinggi-tingginya saat ia pindah ke Manchester, tetapi gelandang asal Belanda itu segera menemukan dirinya dalam situasi yang sulit.
Setelah gagal menggeser pemain seperti Pogba, Bruno Fernandes, Fred, dan Scott McTominay dari starting XI, kepercayaan diri Van de Beek tampaknya tidak pernah pulih setelah musim debutnya yang mengecewakan.
Secara keseluruhan, gelandang asal Belanda ini hanya bermain sebagai starter dalam enam pertandingan Liga Primer selama empat tahun bermain di United.
Untungnya, kini ia tampaknya mulai mengembalikan kariernya ke jalur yang benar bersama Girona.
Jonathan Woodgate
Setelah pindah ke Real Madrid pada 2004, Woodgate harus menunggu lebih dari setahun hingga akhirnya melakukan debutnya.
Kemudian setelah penampilan pertamanya yang buruk di mana ia mencetak gol bunuh diri dan dikeluarkan dari lapangan, ia hanya tampil 13 kali lagi untuk klub tersebut sebelum akhirnya dilepas.
Transfer ini tampaknya sudah diramalkan sejak awal.
Advertisement
Danny Drinkwater
Baiklah, kami tidak akan menggambarkan Drinkwater sebagai 'bintang besar', tetapi kepindahannya senilai 35 juta pound ke Chelsea pada 2017 tentu saja tidak murah.
Setelah aksi heroiknya di Leicester City, Chelsea memutuskan untuk memberinya kontrak lima tahun senilai 100 ribu pound per minggu.
Dapat dimengerti, Drinkwater sangat ingin menghabiskan seluruh kontraknya di klub, meskipun hampir seketika dianggap tidak dibutuhkan lagi.
Total, gelandang bertahan tersebut memperoleh gaji sebesar £26 juta selama bermain di Stamford Bridge, meskipun hanya tampil sebanyak 23 kali untuk klub tersebut.
Ia menghabiskan sebagian besar waktunya dengan status pinjaman dan setelah dilepas oleh Chelsea, sang gelandang pensiun pada usia 33 tahun.
Kalvin Phillips
Direkrut dengan harga 45 juta pound, Kalvin Phillips hanya bermain sebagai starter sebanyak dua kali di Premier League sebelum didepak oleh Manchester City.
Ia masih bermain di klub tersebut hingga saat ini, dengan gaji mingguan sebesar 150 ribu pound. Namun, saat ini Phillips dipinjamkan ke Ipswich Town, di mana ia diberi lebih banyak kesempatan.
Sumber: Planetfootball
Advertisement