Bola.com, Jakarta - Mason Greenwood melakukan kesalahan fatal yang membuatnya terlempar dari skuad Manchester United. Meski nantinya selesai dari masalah hukum, bukan tak mungkin penderitaan sang bintang muda MU belum berakhir.
Mason Greenwood harus berurusan dengan pihak kepolisian Greater Manchester setelah diduga menjadi pelaku utama tindak kekerasan terhadap perempuan. Ia secara sengaja menganiaya seorang wanita berstatus pelajar berusia 18 tahun.
Baca Juga
9 Tahun Bola.com Memberi Warna Sinergi yang Menginspirasi: Kami Datang, Hadir, Menyapa, Memberi, dan Mengisi
5 Nama yang Tak Seharusnya Lepas dari Kandang Sir Alex Ferguson: Jeblok atau Malah Nyungsep ?
Belum Menjejakkan Kaki di Wembley, Prahara Menimpa MU jelang Laga Kontra Manchester City : Tanda Buruk bagi Setan Merah
Advertisement
Pihak satuan reskrim kepolisian Greater Manchester sudah mendatangi rumah Mason Greenwood, di kawasan Chesire. Kini, ia akan menghadapi serangkaian 'kegiatan tak mengenakkan', yakni mendapat cibiran dari fans dan masyarakat serta beberapa kali persidangan.
Namun, ada tiga penderitaan yang kemungkinan akan menjadi 'masa depan' Mason Greenwood. Beberapa hal yang membuat nama Mason Greenwood semakin tenggelam antara lain ditendang dari skuad MU, menginap di hotel prodeo sampai kehilangan pendapatan dari sponsor.
Â
Terus Monitor
Khusus yang terakhir, pihak Nike sudah melakukan serangkaian evaluasi terhadap kinerja duta besarnya tersebut. "Kami benar-benar mencermati kasus ini dan akan selalu terus mengawasi perkembangan yang terjadi. Kami sangat memerhatikan gangguan bermodel kekerasan ini," kata kubu perusahaan apparel olahraga tersebut.
Kasus yang menimpa Mason Greenwood bisa membuat sang bintang berusia 20 tahun ini menginap di hotel prodeo dan atau sembari melakukan kegiatan sosial. Jika benar, namanya akan semakin tercemar dan butuh waktu untuk rehabilitasi.
Advertisement
Ancaman terakhir adalah apa yang sudah terjadi, yakni ditendang dari pasukan MU. Selain itu, hampir pasti Mason Greenwood akan kehilangan tempat di Timnas Inggris, dan bisa saja mengucapkan selamat tinggal untuk Piala Dunia 2022.
Advertisement