Ketika Taktik Foul Jadi Primadona Klub Papan Atas BRI Liga 1, Tapi Ada Plus dan Minusnya

oleh Aryo Atmaja diperbarui 25 Jan 2022, 11:15 WIB
Langkah awal Persib untuk bangkit muncul di menit ke-53 karena mereka mendapat hadiah penalti. Itu bermula dari umpan lambung yang dikirim oleh Rashid diteruskan dengan pergerakan Frets Butuan yang kemudian dilanggar oleh pemain PSS. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Jakarta - Benturan antar pemain merupakan bagian tak terpisahkan dalam dunia sepakbola. Tak heran bila di setiap pertandingan selalu tercipta banyak pelanggaran, atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan foul.

Dalam sepak bola modern, sebuah pelanggaran nyatanya tak bisa dianggap sepele. Beberapa juru racik kelas dunia seperti Pep Guardiola bahkan meminta pemainnya untuk segera menghentikan lawan sekalipun harus melakukan pelanggaran.

Advertisement

Taktik foul dilakukan untuk menghancurkan kesempatan lawan yang akan melakukan serangan balik. Maka tak heran bila pelanggaran yang dilakukan lebih banyak terjadi di area permainan lawan.

Taktikal ini yang diadopsi klub-klub BRI Liga 1 2021/22. Bhayangkara FC, Arema FC dan Persib Bandung tak hanya berada di tiga besar klasemen. Ketiganya juga berada di daftar teratas klub dengan pelanggaran terbanyak.

Dilansir dari Lapangbola.com, Arema FC jadi yang paling banyak melakukan pelanggaran yakni 370 kali dalam 20 pertandingan. Bhayangkara FC menyusul di posisi kedua dengan 361 pelanggaran dan Persib di tempat ketiga dengan 360 pelanggaran.

 

2 dari 3 halaman

Berimbas ke Jumlah Kartu Kuning dan Merah

Bhayangkara kemudian harus bermain dengan 10 persenel hanya semenit berselang. Penyebabnya, King Eze mendapat kartu kuning kedua setelah melakukan pelanggaran terhadap pemain Persija. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Seorang pengadil lapangan tentu tak akan tinggal diam melihat pelanggaran yang terjadi di depan matanya. Jika dirasa kelewatan, korps baju hitam ini tak sungkan mencabut kartu dari sakunya.

Hal itu pula yang terjadi kepada tiga klub teratas di BRI Liga 1 2021/2022. Ketiganya memiliki catatan statistik yang cukup 'brutal' imbas dari penggunaan taktik foul tersebut.

Bhayangkara FC merupakan klub kedua terbanyak yang mendapatkan kartu merah (4 kali). Perolehan mereka setara dengan Persebaya Surabaya dan Bali United dan hanya kalah dari Persiraja Banda Aceh (5 kali).

Sementara dalam catatan statistik kartu kuning, Persib Bandung merupakan rajanya dengan capaian 52 kartu kuning. Tetapi uniknya, klub berjuluk Pangeran Biru itu jadi salah satu dari dua klub yang belum menerima hukuman kartu merah.

Arema FC merupakan yang paling kalem diantara ketiganya. Mereka baru mengemas 42 kartu kuning (peringkat keenam), meskipun telah mengantongi tiga kartu merah.

3 dari 3 halaman

Yuk Tengok Persaingan Tim Favoritmu di BRI Liga 1

Berita Terkait