Pengamat Sepak Bola: BRI Liga 1 Seharusnya Ditunda atau Dipindah, PT LIB Wajib Tegas pada Pemain dan Ofisial

oleh Nandang Permana diperbarui 02 Feb 2022, 11:15 WIB
Para pemain Madura United merayakan gol yang dicetak ke gawang Barito Putera di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (28/11/2021). (Dok Madura United)

Bola.com, Jakarta Pengamat sepak bola nasional, Kesit Budi Handoyo memberi saran kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi BRI Liga 1 menyusul serangan COVID-19.

Seperti diketahui, para pemain dan ofisial dari beberapa klub kontestan BRI Liga 1 terular COVID-19. Seteah Arema FC, Persebaya, Persib, Persiraja, PSM, PSS Sleman, kemarin Madura United dikonfirmasi ada 19 pemain dan lima ofisial yang tertular virus tersebut.

Advertisement

Rentetan peristiwa itu menjadi perhatian publik sepak bola Indonesia termasuk pengamat Kesit Budi Handoyo. Pria yang akrab disapa Bung Kesit ini ikut prihatin dengan kondisi yang melanda beberapa klub kontestan BRI Liga 1.

"Banyaknya pemain dari klub-klub Liga 1 yang positif COVID-19 tentunya sangat memrihatinkan. Saya kira masalah ini harus menjadi perhatian serius LIB dan juga PSSI untuk tidak memaksakan tetap menggelar pertandingan," kata Bung Kesit kepada Bola.com, Rabu (02/2/2022).

"Jika hanya satu atau dua mungkin tak masalah pertandingan berjalan. Tapi jika sudah lebih dari setenganya, sebaiknya BRI Liga 1 2021/2022 ditunda," tambahnya.

 

2 dari 3 halaman

Harus Berani Menindak Tegas

Pemain Madura United, Asep Berlian

Pasca munculnya serangan COVID-19 terhadap pemain dan ofisial klub kontestan BRI Liga 1, para pecinta sepak bola Indonesia meminta PSSI dan PT LIB untuk segera memindahkan venue pertandingan ke DKI Jakarta, Jabar dan Banten.

Pemindahan venue akan menajdi opsi terbaik karena selain banyak stadion layak dan tempat latihan, selama Seri 1 yang digelar di DKI Jakarta, Jabar, dan Banten tidak ada kasus positif menimpa pemain dan ofisial.

Namun, pria yang sering menjadi komentator pertandingan sepak bola dibeberapa stasiun televisi nasional ini, opsi pemindahan tempat bukanlah salah satu cara menekan kasus COVID-19 dikalangan pemain dan ofisial klub kontestan BRI Liga 1.

"Soal pemindahan lokasi pertandingan bisa saja dilakukan ke tempat yang relatif lebih aman. Walau itu tidak menjamin juga bahwa tidak ada pemain yang kembali positif. Karena pergerakan dari satu tempat ke tempat lain juga sangat rawan dan bisa saja memunculkan klaster baru, apabila prokes tidak dijalankan dengan baik dan ketat," ungkapnya.

"Saran saya, LIB dan PSSI harus lebih ketat lagi dalam pengawasan terhadap seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Liga 1. Saat ini tingkat penyebaran COVID-19 kembali meninggi apalagi puncaknya diprediksikan pada Februari," Kesit B Handoyo mengakhiri pembicaraan.

3 dari 3 halaman

Persaingan di BRI Liga 1 2021/2022

Berita Terkait