Sukses


Fabio Cannavaro dan 4 Bek Mungil yang Tangguh bak Karang, Bisa Bikin Striker-striker Hebat Jadi Frustrasi

Bola.com, Jakarta - Bek baru Manchester United, Lisandro Martinez, membantu klubnya menyabet kemenangan 2-1 atas Liverpool pada pekan ketiga Liga Inggris, Selasa (23/8/2022) dini hari WIB. Padahal mantan bek Ajax Amsterdam itu hanya memiliki tinggi badan 1,75 meter.

Tubuhnya sangat mungil bagi ukuran pemain bertahan dan kalah jauh jika dibandingkan dengan tinggi badan bek Liverpool, Virgil van Dijk yakni 1,93 meter. Meski demikian, Martinez beberapa kali melakukan penyelamatan gemilang hingga membuat MU melibas Liverpool.

Sebelum Martinez mengorbit, ada sejumlah bek mungil yang pernah mengguncang dunia. Mereka menjadi bek tengah terbaik di dunia meski memiliki keterbatasan tinggi badan.

Kekurangan postur tubuh mampu mereka tutupi dengan keunggulan yang lain. Misalnya dengan kecepatan berlari, kecerdikan membaca arah permainan, hingga kelincahan merebut bola dari kaki pemain lawan.

Berikut lima bek tengah terbaik dunia bertubuh mungil. Meski terlihat imut karena lebih kecil dibandingkan pemain lain, tetapi garang di lapangan.

 

2 dari 6 halaman

5. Gary Medel (1,71 meter)

Gary Medel sebenarnya memiliki posisi asli sebagai gelandang bertahan semasa aktif bermain. Tetapi, Inter Milan hingga Timnas Chile kerap memasangnya sebagai bek tengah.

Pengalaman sebagai gelandang bertahan membuat Medel semakin luas membaca permainan lawan saat menjadi bek tengah. Ini yang membuatnya mampu mengantar Chile merengkuh dua kali gelar juara Copa America.

Bahkan pemain terbaik dunia Lionel Messi juga tidak berkutik saat menghadapi Medel. Pemain berjuluk Pitbull ini selalu mampu merebut bola dari kaki Messi.

 

3 dari 6 halaman

4. Ivan Cordoba (1,73 meter)

Ivan Cordoba menutupi kelemahan tubuh pendeknya dengan pemikiran cerdas dan keputusan cepat di lapangan. Lompatan mantan pemain Inter Milan dan Kolombia itu juga tinggi meski hanya memiliki postur tubuh 1,73 meter.

Tidak jarang dia kerap memenangi duel bola udara meski menghadapi lawan yang memiliki tinggi badan di atasnya. Kecepatan berlari Cordoba juga kerap membuatnya dipercaya mengisi bek sayap.

Kapten kedua Inter Milan setelah Javier Zanetti itu juga selalu nyetel dimainkan dengan siapa pun seperti Lucio maupun Marco Materazzi. Cordoba juga banyak meraih gelar bersama Inter Milan seperti lima gelar Scudetto, empat Coppa Italia dan satu gelar Liga Champions.

 

4 dari 6 halaman

3. Javier Mascherano (1,74 meter)

Serupa dengan Gary Medel, Javier Mascherano berposisi asli sebagai gelandang bertahan. Namun setelah hijrah dari Liverpool ke Barcelona, pemain berpaspor Argentina itu memiliki posisi baru sebagai bek tengah berkat Pep Guardiola.

Saat masih berseragam Liverpool, Mascherano lebih berperan sebagai penyaring bola di belakang Stevan Gerrard dan Xabi Alonso. Namun tugasnya mulai berbeda di Barcelona.

Mascherano bermain lebih ke belakang sebagai bek tengah serta akan mengawali serangan Barcelona. Selain mampu menguasai bola secara baik, pemain yang memiliki tinggi badan 1,74 meter ini juga kuat dalam menghadapi duel kontak fisik maupun duel udara dengan lawannya.

 

5 dari 6 halaman

2. Fabio Cannavaro (1,76 meter)

Bek terakhir yang mampu memenangi gelar Ballon d'or atau pemain terbaik dunia bukanlah Virgil van Dijk. Dia adalah pemain yang memiliki tinggi badan 20 centimeter lebih pendek dari Van Dijk, yakni Fabio Cannavaro.

Meski bertubuh mungil, Fabio Cannavaro memiliki segalanya. Mantan pemain Juventus dan Real Madrid ini sangat kuat, pintar, dan cepat.

Kapten Timnas Italia ini juga pernah mengantarkan negaranya menjadi juara Piala Dunia 2006. Momen yang paling diingat tentu saja membuat frustrasi para striker hebat Jerman untuk mencetak gol pada babak semifinal Piala Dunia 2006.

 

6 dari 6 halaman

1. Franco Baresi (1,76 meter)

Tidak hanya Cannavaro, Italia masih punya bek pendek yang lain, yakni Franco Baresi. Mantan bek AC Milan dan Timnas Italia ini cerdik menghentikan lawan tanpa perlu mengeluarkan keringat.

"Ketika saya harus melakukan tekel, saya telah membuat kesalahan," kata Paolo Maldini menanggapi kecerdikan Franco Baresi yang memimpin lini belakang AC Milan. Baresi kerap kali mengintruksikan para pemain AC Milan untuk melakukan jebakan offside.

Jebakan offside yang Baresi instruksikan ini sering membuat lawan merasa frustrasi. Jika dia ingin merebut bola dari lawan, Baresi kerap kali menunggu momen yang pas untuk berputar dan dalam sekejap bola berada di kakinya.

Sumber: Four Four Two

Video Populer

Foto Populer