Bola.com, Jakarta Timnas Indonesia U-20 telah dua kali mencatat hasil buruk di ajang Mini Turnamen Mandiri U-20 Challenge yang digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.
Anak asuh Indra Sjafri ditundukkan Timnas Yordania U-20 dan Suriah U-20 masing-masing dengan skor 1-0 serta 2-0.
Baca Juga
Indra Sjafri Akhirnya Buka Suara Setelah Timnas Indonesia U-20 Tersingkir dari Piala Asia U-20 2025: Saya yang Bertanggung Jawab
Kesempatan Indra Sjafri Dinilai Sudah Cukup, Pelatih Eropa Cocok Latih Timnas Indonesia U-20
Timnas Indonesia U-20 Dua Kali Keok di Piala Asia U-20 2025, Indra Sjafri Berpeluang Ulangi Rekor Buruk Edisi 2014
Advertisement
Dari pengamatan Gusnul Yakin bukan saja skor akhir saja yang menyakitkan, tapi juga performa pemain Timnas Indonesia U-20 masih sangat jauh dari ideal untuk ditarungkan di Piala Asia U-20 yang bakal diputar di China 12 Februari-1 Maret mendatang.
"Timnas Indonesia U-20 telah melawan dan dikalahkan Yordania dan Suriah yang juga peserta Piala Asia U-20. Jika kita kalah dari India sudah kebangetan sekali. Hasil minor lawan India nanti bisa menurunkan ekspektasi publik terhadap Timnas Indonesia U-20," kata Gusnul Yakin.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Wajib Menang
Apalagi, Kadek Arel dkk. tak tahu secara kasat mata seperti apa kekuatan India yang akan dihadapi di mini turnamen tersebut, Kamis (30/1/2025) nanti. Meskipun mereka bukan kontestan Piala Asia U-20, namun kemenangan sangat penting bagi Timnas Indonesia U-20 untuk mengangkat mental dan kepercayaan publik.
"Ini pertandingan yang diikuti peserta dengan usia setara. Artinya, meski India tak tampil di Piala Asia U-20, mereka pasti punya pemain muda terbaiknya. Jadi tak mudah untuk mengalahkan India, jika semua kelemahan Timnas Indonesia tak diperbaiki," ucap pengamat sepakbola asal Malang ini.
Advertisement
Dasar Main Bola Kurang
Gusnul Yakin tetap menunjuk kemampuan dasar para pemain soal passing dan kontrol sebagai kelemahan utama.
"Seharusnya untuk pemain sekelas Timnas Indonesia di usia duapuluh tahun masalah teknik dasar passing dan kontrol sudah selesai. Berikutnya mereka tinggal memahami taktik dan strategi. Tapi kalau modal dasar itu lemah, taktik dan strategi sebagus apapun sulit dijalankan," tuturnya.
Mantan pelatih yang pernah sukses bersama Arema di era Galatama ini ikut meragukan sepak terjang Timnas Garuda Muda di China mendatang.
"Kalau melihat kualitas Timnas Indonesia U-20 sekarang, saya dan mungkin orang yang paham sepakbola pasti ragu. Jika raihan mereka nanti di China lebih buruk dari prestasi Shin Tae-yong di Uzbekistan, kita harus siap-siap kecewa berat," ujarnya.