Arti Menhir beserta Fungsi dan Cirinya

Misteri Dibalik Kemegahan Gunung Padang — Batuan berdiri atau menhir berjajar seolah-olah menjadi pembatas areal situs Gunung Padang di Kampung Cimanggu, Cianjur, Jawa Barat, (19/9/2014). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Bola.com, Jakarta - Menhir adalah satu di antara peninggalan sejarah yang memiliki fungsi religius pada zaman batu. Menhir sendiri hasil dari kebudayaan Megalitikum berupa batu yang melambangkan arwah nenek moyang.

Pada zaman Megalitikum, menhir digunakan saat ada upacara pemujaan atau penguburan. Sekilas, artefak ini hanya tampak seperti batu yang ditegakkan, tetapi jika dilihat dari sudut spiritual, fungsi menhir begitu sakral dan penting dalam ritual keagamaan.

Menurut catatan sejarah, batu ini telah melewati proses pengolahan sederhana sehingga menghasilkan bantuk menyerupai tugu.

Bahkan, metode pembuatan batu ini dipercaya sudah dikenal sejak 6.000 tahun sebelum masehi. Biasanya, menhir diletakkan secara berdiri atau tegak di atas permukaan tanah.

Agar lebih paham lagi, berikut rangkuman tentang menhir, disadur dari Merdeka, Jumat (2/12/2022).

Berita video TikTok Bola kali ini tentang games tebak asal pemain Timnas Peserta Piala Dunia 2022.

2 dari 4 halaman

Mengenal Menhir

Menhir adalah tugu batu yang didirikan untuk memperingati dan memuja arwah leluhur. Istilah menhir berasal dari bahasa Keltik, kata "men" (batu) dan "hir" (panjang). Dengan demikian, bisa diartikan bahwa menhir adalah patung yang panjang.

Umumnya, menhir didirikan secara tunggal atau berkelompok di atas tanah, tetapi pada beberapa tradisi juga ada yang diletakkan terlentang di tanah. Adapun ukuran menhir bervariasi, tetapi banyak ditemukan batu ini berbentuk meruncing ke arah atas.

Menhir bagi kepercayaan animisme adalah alat pengikat antara arwah nenek moyang dan cucunya. Melalui tugu batu ini, masyarakat memuja arwah nenek moyangnya. Meski hal ini merupakan kebudayaan masa Megalitikum, pembuatan batu telah dikenal sejak periode Neolitikum.

Menhir banyak ditemukan di wilayah Afrika, Asia, dan Eropa Barat. Di Indonesia, daerah persebaran menhir juga cukup luas, di antaranya banyak ditemukan di Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Lampung, Bali, Yogyakarta, hingga Jawa Timur.

Menhir banyak ditemukan di Sumatra Barat. Di wilayah ini, menhir biasanya digunakan sebagai tanda kubur dan diletakkan di bukit-bukit atau lereng-lereng gunung. Sementara, masyarakat Minangkabau menyebut menhir sebagai "mejan" atau nisan.

3 dari 4 halaman

Fungsi Menhir

Secara umum, fungsi menhir adalah sebagai sarana pemujaan terhadap arwah nenek moyang. Menhir digunakan sebagai tempat untuk memperingati seseorang (kepala suku), yang telah meninggal dan menampung kedatangan roh. Selain itu, ada beberapa fungsi menhir lainnya, antara lain:

• Sebagai tempat untuk menolak segala bencana atau bahaya yang bisa mengancam.

• Sebagai tempat memeringati seseorang yang sudah meninggal.

• Sebagai sarana untuk upacara pemujaan.

• Menhir yang tidak bersifat religius atau bersifat profan.

• Menhir memiliki fungsi dalam penguburan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa fungsi menhir yang paling utama adalah untuk menghormati orang yang sudah lama meninggal.

Mengingat menhir berupa tugu batu yang didirikan untuk upacara menghormati roh nenek moyang, bentuk menhir ada yang berdiri tunggal dan ada yang berkelompok serta ada juga yang dibuat bersama bangunan lainnya.

4 dari 4 halaman

Ciri-Ciri Menhir

Menhir menjadi tempat di mana arwah nenek moyang akan disembah sebagai bentuk penghormatan pada leluhur. Selain itu, tidak sedikit orang yang menggunakan menhir untuk kebaktian guna melayani roh-roh tersebut.

Dalam kebudayaan masa Megalitikum, menhir memiliki peran penting di masyarakat. Bahkan, kepercayaan adat ini menjadi rutinitas yang wajib dilakukan oleh setiap suku. Adapun ciri-ciri menhir adalah sebagai berikut:

• Berbentuk menyerupai tugu

• Memiliki bentuk yang tunggal

• Terdapat pahatan dengan pola tertentu

• Memiliki dua posisi

Dari sejumlah penelitian menyebutkan bahwa batu ini hanya terdiri dari satu bagian tunggal. Hal ini berarti, batu tidak terbagi menjadi dua batu yang disatukan. Kendati demikian, ada peradaban-peradaban kuno yang menyusun menhir dengan membentuknya secara berkelompok secara sejajar di atas tanah.

Disadur dari: Merdeka.com (Penulis: Jevi Nugraha. Published: 29/6/2022)

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.