Sukses


Apa Itu Rekonsiliasi? Yuk Pahami Syarat dan Prinsipnya

Bola.com, Jakarta - Rekonsiliasi adalah cara menangani sebuah konflik dengan memakai metode seperti berunding atau perjanjian.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring, pengertian rekonsiliasi adalah perbuatan memulihkan hubungan persahabatan ke keadaan semula atau perbuatan menyelesaikan perbedaan.

Rekonsiliasi harus memenuhi dua hal, di mana ada pihak yang mengakui kesalahannya dan meminta maaf, serta ada pula pihak yang memberikan maaf. Dengan begitu, rekonsiliasi dapat terjadi.

Sebuah perdamaian bisa didapat apabila kedua belah pihak yang terlibat konflik mau untuk rekonsiliasi dengan saling mengakui kesalahan, meminta maaf, dan memberikan maaf. Syarat-syarat tersebut harus dipenuhi, supaya konflik tidak terjadi secara terus menerus.

Konflik yang terjadi terhadap seseorang juga bisa bernilai positif dan membangun. Karena dari sebuah konflik, masyarakat sebenarnya turut andil dalam memperbaiki hubungan antara satu dengan yang lainnya.

Berikut penjelasan lanjutan tentang rekonsiliasi, disadur dari Liputan6, Kamis (22/6/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Syarat-Syarat Rekonsiliasi

1. Dua belah pihak mengakui

Para pihak yang berkonflik harus memiliki kerendahan hati untuk saling menerima dan mengakui kesalahan masing-masing. Dengan begitu, pemecahan konflik dapat mengarah pada perdamaian.

2. Adanya tanggung jawab

Tidak cukup hanya mengakui kesalahan saja, tapi pihak yang berkonflik juga harus memiliki rasa tanggung jawab dan moral tinggi terhadap konflik yang terkait dengan non perikemanusiaan.

3. Perdamaian merupakan landasan moral

Perdamaian haruslah dilihat sebagai suatu landasan moral yang mampu mendukung kehidupan bermasyarakat yang bermartabat dan luhur.

4. Mengevaluasi konflik

Konflik justru dilihat sebagai sesuatu bahan masukan bagi masyarakat. Konflik yang terjadi di dalam suatu masyarakat mampu dievaluasi sehingga kehidupan masyarakat pun menjadi semakin maju dan nyaman bagi para anggota di dalamnya.

3 dari 3 halaman

Prinsip Rekonsiliasi

1. Membangun Kepercayaan

Prinsip pertama dari rekonsiliasi adalah membangun kepercayaan. Kepercayaan tersebut menjadi satu di antara cara yang penting untuk perdamaian dalam waktu lama.

Dengan membangun kepercayaan kembali, maka konflik pun dapat menghasilkan suatu evaluasi bagi masyarakat itu sendiri. Hal ini nantinya tentu akan menuntun kedua belah pihak pada perdamaian.

2. Penerimaan

Prinsip yang tak kalah pentingnya untuk diterapkan pada saat proses rekonsiliasi adalah adanya penerimaan dari kelompok lain.

Pihak yang berkonflik dapat memberikan pandangan terbuka pada kelompok atau masyarakat atas terjadinya suatu konflik tersebut. Proses penerimaan ini dapat membantu masyarakat untuk menyelesaikan konflik.

 

Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Ayu Rifka Sitoresmi, Editor: Fadila Adelin. Published: 22/6/2023)

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Video Populer

Foto Populer