Sukses


Messi, Air Mata dan 11 Tahun Perjalanan Sia-sia bersama Argentina

Bola.com, Jakarta - Raut wajah Lionel Messi seakan menunjukkan segalanya. La Pulga hanya mampu terperangah dengan berlinang air mata di bangku cadangan Argentina usai partai final Copa America 2016 melawan Cile, Senin (27/6/2016).

Lionel Messi menatap pertandingan final Copa America 2016 Centenario melawan Cile dengan semangat membara. Segala cara dia lakukan untuk membawa Albicelste menjadi juara, mulai dengan membangkitkan semangat rekan-rekan setimnya hingga berjanji tak memotong janggut.

Namun, Messi menjadi sosok yang paling terpukul seusai laga tersebut. Pada babak adu penalti, Messi ditunjuk sebagai algojo pertama Albicelste. Namun, tembakannya justru melambung ke atas mistar gawang Cile yang dikawal oleh Claudio Bravo.

Sadar telah melakukan 'dosa' besar untuk negaranya, Messi berjalan ke bangku pemain sambil sesegukan. Saat adu penalti berakhir dengan kemenangan 4-2 Cile, air mata Messi tak bisa terbendung lagi. Pemain asal klub Barcelona itu berurai air mata.

Keputusan Lionel Messi untuk mundur dari Timnas Argentina ternyata ditanggapi oleh netizen dengan beragam meme yang kini ada di medsos. (Foto: Twitter)

Semua orang mencoba menghibur La Pulga dengan cara memeluk atau menepuk bahunya. Namun, hal itu tak cukup untuk menghentikan lara sang maestro lapangan.

Wajar rasanya jika Messi memendam kesedihan mendalam seperti itu. Pasalnya sejak melakoni debut bersama timnas Argentina pada tahun 2005, Messi gagal mempersembahkan gelar juara pada enam turnamen mayor. Di pentas Piala Dunia, Messi bermain pada edisi 2006, 2010, dan 2014. Adapun pada Copa America, La Pulga berpartisipasi pada 2007, 2011, dan 2015.

Dengan penuh emosi, La Pulga memutuskan mundur dari dunia internasional. "Sudah cukup semuanya. Perjuangan saya bersama timnas Argentina telah berakhir," ujar Messi.

"Semua ini bukan untuk saya. Ini final kami. Saya sudah memikirkan keptusan ini baik-baik. Saya ingin sekali menang, tapi saya gagal melakukannya. Saya rasa semuanya sudah usai. Itu yang saya rasakan saat ini. Menyedihkan sekali rasanya gagal menjadi juara," ia menambahkan.

Sudah 11 tahun lamanya Messi berkecimpung di timnas Argentina. Namun, La Pulga gagal memberikan prestasi maksimal. Mungkin, Messi bakal memiliki cerita berbeda andai dia dulu menerima kewarganegaraan Spanyol.

Timnas Yunior Argentina

Pada tahun 2004, Messi sebenarnya memiliki kesempatan untuk memperkuat timnas Spanyol. Dia dipanggil untuk memperkuat timnas U-17 Spanyol setelah mendapatkan rekomendasi dari Direktur Olahraga Barca, Carles Rexach.

Namun, tawaran tersbut ditolak Messi dengan alasan dia sejak kecil ingin merasakan mengenakan seragam timnas Argentina. Sadar talenta besarnya ingin dibajak, Federasi Sepak bola Argentina (AFA) menggelar dua laga persahabatan timnas U-20 melawan Paraguay dan Uruguay.

Tujuan AFA menggelar laga tersebut adalah untuk memfinalisasi status kewarganegaraan Argentina Messi. Lima hari setelah ulang tahun ke-17, Messi untuk pertama kalinya mengenakan segaram Albicelste pada laga melawan Paraguay. Dia mencetak gol dan menciptakan dua assist serta membawa Argentina meraih kemenangan telak 8-0.

Messi masuk dalam skuat timnas Argentina U-20 pada South American Youth Championship yang berlangsung di Kolombia pada Februari 2005. Namun karena kekurangan stamina, dia hanya mampu menjadi pemain pengganti.

Messi menciptakan satu gol saat Argentina menang 2-1 melawan Brasil dan membawa timnas Argentina menjadi juara ketiga. Dengan demikian, Argentina berhak berlaga di Piala Dunia yunior 2005 di Belanda.

Sadar akan kekurangannya, Messi menyewa pelatih pribadi untuk meningkatkatkan massa ototnya. Dia pun memperkuat timnas Argentina pada Piala Dunia yunior 2005 dengan kondisi fisik yang jauh lebih baik.

Messi tampil menggila dengan menciptakan gol dan assits pada laga melawan Spanyol dan menciptakan gol pembuka pada laga melawan Brasil di fase knock-out. Messi mencetak dua gol pada laga final melawan Nigeria dan membawa Argentina meraih gelar kelima.

Timnas Senior Argentina

Sebagai bentuk penghargaan terkait prestasinya bersama timnas Argentina U-20, pelatih Jose Pekerman memberikan kesempatan bagi Messi untuk memperkuat timnas senior Argentina.

Messi, yang kala itu berusia 18 tahun, masuk pada menit ke-63 pada laga persahabatan melawan Hungaria (17/7/2005). Namun, debutnya berakhir kacau. Messi mendapatkan kartu merah akibat mehyikut bek Vilmos Vanczak yang menarik kausnya.

Messi kembali memperkuat timnas Argentina pada 3 September di laga Kualifikasi Piala Dunia melawaan Paraguay. Namun, Messi gagal memberikan kemenangan untuk Albicelste.

Sejak saat itu, Messi menjadi langganan memperkuat timnas senior Argentina dan masuk dalam skuat Piala Dunia 2006. Messi menjadi pemain termuda sepanjang sejarah Argentina kala bermain melawan Serbia dan Montenegro.

Prestasi terbaik Messi bersama timnas Argentina adalah pada Olimpiade tahun 2008 Beijing. Dia menciptakan satu gol dan assist pada laga pembuka melawan Pantai Gading. Dia juga menciptakan assist bagi satu-satunya gol Argentina pada laga final melawan Nigeria dan mendapatkan medali emas.

Di bawah kepemimpinan Alejandro Sabella pada tahun 2011, Messi dipercaya tampil sebagai kapten Argentina. Bersama Sabella, produktivitas Messi dalam mencetak gol menurun drastis. Dia hanya mampu menciptakan 17 gol dalam 61 laga.

Messi untuk pertama kalinya memimpin Argentina pada turnamen besar pada Piala Dunia 2014. Dia membawa Argentina menang 2-1 pada laga pembuka melawan Bosnia dan Herezgovina. Kemenangan 4-2 melawan Belanda mengantar Argentina ke final.

Namun, Messi harus menelan pil pahit pada laga pamungkas. Albiceleste takluk 0-1 melawan Jerman berkat gol Mario Gitze pada menit ke-113. Setahun berselang, Messi membawa Argentina ke final Copa America 2015.

Pada laga melawam Jamaika, Messi meraih 100 caps dan menjadi pemain Argentina kelima sepanjang sejarah Argentina yang mampu melakukannya. Namun, Messi lagi-lagi harus menelan pil pahit setelah Argentina kalah 1-4 melawan Cile pada babak adu penalti.

Kekecewaan kembali Lionel Messi telan pada ajang Copa America 2016. Dia kembali harus melihat Argentina kandas di partai final, yang berujung pada keputusannya untuk mundur dari dunia internasional. Sungguh, sebuah perjalanan panjang selama 11 tahun yang berakhir sia-sia.

Sumber: Berbagai Sumber

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Prancis dengan kualitas HD di sini

Video Populer

Foto Populer