Manchester - Harry Maguire digadang-gadang layak mengenakan ban kapten utama Manchester United. Gelandang MU, Juan Mata, menilai Maguire memang pantas jika dipercayai memegang jabatan prestius tersebut.
Alasannya, bek Inggris ini diyakini punya segalanya, tangguh, percaya diri, dan punya aura pemimpin. Hanya masalah waktu sampai Maguire benar-benar mengenakan ban kapten.
Maguire adalah salah satu kepingan dari usaha Manchester United kembali ke kejayaan. Musim panas ini, Setan Merah harus merogoh kocek cukup dalam untuk merayu Leicester City agar melepas sang pemain. Maguire resmi jadi bek termahal di dunia.
Tak lama, Maguire langsung menjadi salah satu komponen penting dalam tim ole Gunnar Solskjaer. Dia bakal membantu MU tampil lebih konsisten dan bertahan lebih baik pada laga-laga penting.
Juan Mata adalah salah satu pihak yang mendukung Maguire. Dia merasa Maguire sudah lebih bertanggung jawab seiring adaptasinya dengan lingkungan baru di Manchester United.
Punya Pengalaman
Tentang apakah Maguire pantas menjadi kapten Manchester United, kepada The Times Mata menjawab singkat. "Mengapa tidak?"
"Dia punya pengalaman, kehadiran fisiknya sangat penting, bek tengah adalah posisi bagus untuk ditempati sosok yang bisa memberikan komando kepada tim dan dia punya pengalaman internasional."
"Dia datang ke klub besar, dia benar-benar punya kesempatan untuk membuat langkah penting dalam usaha jadi lebih baik," imbuhnya.
Pertahanan MU
Selain Maguire, Mata juga memuji kontribusi Aaron Wan-Bissaka terhadap pertahanan MU. Bagi Mata, Wan-Bissaka adalah salah satu bek kanan istimewa yang telah lama punah.
"Wan-Bissaka sangat bagus dalam melakukan tugas defensif, sangat baik dalam urusan menekel lawan. Saya tidak pernah melihat pemain lain seperti dia, luar biasa," sambung Mata.
"Bahkan di sesi latihan, ketika Anda berpikir sudah melewati dia, dia akan datang langsung merebut bola itu kembali. Dia punya kaki yang sangat panjang! Saya kira dia akan terus berkembang," tutupnya.
Sumber: The Times
Disadur dari Bola.net (penulis Richard Andreas, published 28/9/2019)