Mengapa Pemain Premier League Masih Alot untuk Potong Gaji?

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 03 Apr 2020, 12:30 WIB
Logo Premier League (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta Dunia sedang mengalami krisis akibat pandemi virus corona. Sepak bola merupakan satu di antara pekerjaan yang terdampak akibat krisis tersebut.

Nyaris seluruh liga sepak bola di dunia dihentikan hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Termasuk kompetisi elite Eropa dan Inggris (Premier League). Pandemi COVID-19 di Eropa dan Inggris lebih parah dari Asia.

Advertisement

Akibat penghentian kompetisi, klub-klub pun tak mendapat pemasukan. Imbasnya, klub memotong gaji pemain agar keuangan tak goyah. Barcelona, Juventus, Atletico Madrid, dan Real Madrid, Borussia Dortmund, Bayern Munchen, menyatakan akan memotong gaji pemain dan pelatih selama krisis ini.

Barcelona dan Atletico Madrid memotong gaji 70 persen. Sebagian akan digunakan untuk membantu pemerintah Spanyol memerangi pandemi COVID-19.

Namun, hingga saat ini, belum terdengar satu pun klub Premier League yang akan memotong gaji pemain. Beberapa di antara mereka malah memotong gaji staf. Tottenham Hotspur misalnya malah memotong gaji 400 staf, tapi belum pemain.

Padahal, gaji pemain di Premier League juga menjadi sorotan. Sebut saja Mesut Ozil yang menerima gaji 350.000 pounds per minggu atau sekitar Rp 7,1 miliar, kemudian David de Gea dan Raheem Sterling 300.000 pounds per pekan, lalu N'Golo Kante dan Paul Pogba 290.000 pounds per pekan.

Mantan bintang Timnas Inggris, Garry Lineker berpendapat, pemain Premier League butuh waktu untuk memutuskan hal tersebut.

"Saya yakin mayoritas pemain ingin melakukan sesuatu untuk membantu tapi tidak tahu bagaimana. Mari beri mereka kesempatan."

"Sekarang semuanya tergantung pemain Premier League, bagaimana respons mereka. Mari beri mereka waktu sebelum memvonis mereka dengan cap buruk," ujarnya seperti dikutip Goal International.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Desakan Pemerintah

Pemain Newcastle United Joelinton (tengah) berebut bola udara dengan pemain Chelsea N'Golo Kante (kiri) dan Andreas Christensen pada pertandingan Liga Inggris di St James' Park, Newcastle, Inggris, Sabtu (18/1/2020). Newcastle United menang 1-0. (Lindsey

Sekretaris Kesehatan Inggris, Matt Hancock meminta pemain Premier League melakukan kontribusi mereka selama krisis pandemi virus coroma. Hancock juga meminta pemain menerima pemotongan gaji.

Sejumlah klub sejauh ini sudah memotong gaji staf, tetapi belum memotong gaji pemain. Mereka rencananya akan menandatangani perjanjian bersama untuk terkait pemotongan gaji. 

Namun, Asosiasi Pesepakbola Profesional Inggris (PFA) mengimbau kepada semua anggotanya agar mereka tidak menerima pemotongan upah atau penangguhan tanpa berbicara terlebih dahulu dengan mereka.

"Saya pikir semua orang perlu memainkan peran mereka dalam upaya nasional ini dan itu juga berarti para pemain Premier Premier," kata Hancock dikutip dari Mirror.

“Mengingat pengorbanan yang dilakukan banyak orang, termasuk beberapa rekan saya di NHS (National Health Service). Mereka terus bekerja dan telah terserang penyakit dan ada yang meninggal," ucapnya.

"Saya pikir hal pertama yang bisa dilakukan oleh para pemain Premier League adalah memberikan kontribusi, mengambil potongan gaji dan memainkan peran Anda," katanya.

 

Sumber: Goal International, Mirror

Berita Terkait