Bola.com, Solo - Kompetisi Shopee Liga 1 2020 kembali dilanjutkan pada bulan Oktober. Setelah terhenti sejak pertengahan Maret lalu, kompetisi kasta tertinggi ini lanjut kembali, tentunya dengan berbagai catatan khusus.
Satu di antaranya adalah penerapan pertandingan tanpa melibatkan penonton di stadion. PSSI akan memusatkan seluruh pertandingan di kawasan Pulau Jawa bagian tengah.
Masih sebagai upaya pembatasan sosial maupun fisik, larangan masuknya penonton menjadi opsi terbaik pertandingan digelar. Pasalnya, pandemi COVID-19 di Indonesia belum juga reda.
Kondisi ini mengundang tanggapan dari striker Persija Jakarta, Heri Susanto. Pemain berusia 26 tahun asal Magelang ini menilai ada sesuatu yang berbeda jika tidak ada hiruk-pikuk penonton di dalam stadion.
Terlebih bagi Persija, yang memiliki basis suporter yang begitu besar. The Jakmania dikenal sebagai suporter fanatik yang selalu mendampinginya tim kebanggaannya berlaga.
"Kurang seru juga kalau tanpa penonton. Tapi mau bagaimana lagi, karena keadaan masih begini. Ada baiknya tanpa penonton dulu," katanya kepada Bola.com, Minggu (19/7/2020).
Saksikan video pilihan berikut ini:
Dekat dengan Keluarga
Tim berjulukan Macan Kemayoran dipastikan tidak dapat memainkan laga kandangnya di Jakarta untuk lanjutan kompetisi. Alhasil, Persija memilih berkandang di Stadion Sultan Agung, Bantul.
Bagi Heri, situasinya tersebut cukup menguntungkan karena lebih dekat dengan keluarganya yang ada di Magelang. Eks pemain Persiba Balikpapan ini mengaku memang banyak menghabiskan waktu bersama keluarga, sejak kompetisi ditangguhkan.
"Aktivitas saya lebih banyak dengan keluarga. Sekarang ini kesempatan yang baik juga untuk menyempatkan waktu dengan keluarga," jelasnya.
Baca Juga
Tangan Kanan Shin Tae-yong Luruskan Status Justin Hubner Jelang Timnas Indonesia U-23 Vs Irak: Kartu Kuningnya Diputihkan
Aneh! Situs AFC Tulis Justin Hubner Absen Bela Timnas Indonesia U-23 Vs Irak Malam Ini, Kontradiktif dengan Regulasi Piala Asia U-23
Roller Coaster Madura United ke Championship Series: Presiden Klub Tersandung Kasus Korupsi hingga Sindrom Putaran Kedua