Gagal Sumbangkan Medali Emas di SEA Games 2021, Pesilat Indonesia Ini Meminta Maaf

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 16 Mei 2022, 19:15 WIB
Pesilat Indonesia, Khorudin Mustakim (kanan) melakukan protes saat bertanding melawan pesilat Muhammad Khairi Adib Bin Azhari dalam perebutan medali emas Pencak Silat Kelas B 50-55kg Putra SEA Games 2021 di Bac Tu Liem Sport Center, Hanoi, Senin (16/5/2022). (Ikhwan Yanuar/Bola.com)

Bola.com, Hanoi - Pesilat Indonesia, Khoirudin Mustakim sampai harus meminta maaf. Pasalnya, atlet asal Klaten, Jawa Tengah itu gagal mendulang medali emas SEA Games 2021.

Mustakim kalah 49-50 dari atlet Malaysia, Muhammad Khairi Adib dalam babak final kelas B putra 50-55 kg di Bac Tu Liem District Sporting Hall di Hanoi, Senin (16/5/2022) siang waktu setempat.

Advertisement

Mustakim bisa saja meraih medali emas SEA Games 2021. Namun, dibuyarkan oleh wasit. Mustakim dianggap melakukan kesalahan karena menendang leher lawannya.

Padahal, Mustakim sudah unggul jauh 59-50. Pertarungan juga tinggal menyisakan empat detik tersisa pada babak ketiga. Lantaran vonis itu, poinnya disunat sepuluh menjadi 49-50.

"Untuk masyarakat Indonesia, saya minta maaf. Mohon maaf belum bisa berikan yang terbaik untuk Merah Putih," ujar Mustakim.

 

 

2 dari 4 halaman

Pencak Silit Raih 1 Emas, 5 Perak, dan 3 Perunggu

Di SEA Games 2021, pencak silat Indonesia meraih satu medali emas, lima perak, dan tiga perunggu. Medali emas satu-satunya dipersembahkan oleh Riska Hermawan dan Ririn Rinasih pada nomor seni ganda.

Selain Khoirudin Mustakim, pesilat Indonesia yang juga mendulang medali perak ialah Muhamad Yachser Arafa, Ronaldo Neno, Puspa Arumsari, dan Anggi Faisal Mubarok/Asep Yuldan Sani/Nunu Nugraha. Sementara itu, tiga medali perunggu didapat oleh Firdhana Wahyu Putra, Rahmawati, dan Tri Juwanda.

"Saya mohon maaf kepada warga Indonesia karena saya tidak dapat bertarung secara maksimal," imbuh Yachser yang menerima medali perak.

3 dari 4 halaman

Indonesia Banyak Dirugikan

Pesilat Indonesia, Muhamad Yachser Arafa (kiri) bertanding melawan pesilat Singapura, Muhammad Hazim Bin Muhammad Yusli saat perebutan medali emas Pencak Silat Kelas B 55-60kg Putra SEA Games 2021 di Bac Tu Liem Sport Center, Hanoi, Senin (16/5/2022). (Ikhwan Yanuar/Bola.com)

Yachser kehilangan medali emas di depan mata karena dinilai wasit melanggar atlet Singapura, Muhammad Hazim Din. Tendangannya mendarat tepat di kepala sang lawan. Dia pun didiskualifikasi dari gelanggang.

Setelah menerima sepakan Yachser, Hazim Din tumbang. Dia tidak dapat melanjutkan pertarungan. Hazim Din bahkan tidak bisa berdiri dan harus ditandu keluar arena.

"Saya menyayangkan seharusnya lawan saya bisa bangun. Sebab, lawan saya tadi mengaku fit. Namun, dokter atau tim medis menyatakan lawan saya tidak bisa melanjutkan pertandingan. Jadinya saya didiskualifikasi," jelasnya.

"Kalau kasus saya mungkin hanya sedikit dirugikan. Cuma untuk kasus lain, teman-teman saya banyak sekali Indonesia dirugikan. Saya tentu sangat kecewa. Sebab, saya bukan kalah poin atau teknik melainkan saya didiskualifikasi," paparnya.

4 dari 4 halaman