Bola.com, Jakarta - Manajer Man City, Pep Guardiola, sebenarnya sudah memberikan petunjuk kepada Mikel Arteta tentang bagaimana Paris Saint-Germain (PSG) racikan Luis Enrique bisa ditaklukkan — atau lebih tepatnya, bagaimana tim asal Prancis itu mampu menaklukkan Man City.
Kini, Arsenal harus bersiap menjamu PSG di Emirates Stadium pada Rabu dini hari wib (30-4-2025) untuk leg pertama semifinal Liga Champions.
Baca Juga
Gara-Gara Juventus, Pintu Terbuka bagi MU dan Arsenal Berebut Victor Osimhen: Bakal Jadi Ancaman Berat di Old Trafford - Emirates Stadium
Andai Thomas Partey Pergi dari Arsenal, Mikel Arteta Pertimbangkan Memindahkan Posisi Myles Lewis-Skelly
Mikel Arteta: Impian Bawa Arsenal Raih Trofi Juara Tak Akan Pernah Pudar
Advertisement
PSG datang ke laga ini dengan kepercayaan diri tinggi setelah menyingkirkan Man City di fase liga awal tahun ini. Saat itu, mereka menang meyakinkan 4-2. The Citizens sebenarnya sempat unggul dua gol lebih dulu di Etihad, lewat gol dari Jack Grealish dan Erling Haaland di awal babak kedua.
Namun, keunggulan itu sirna dalam waktu singkat. Ousmane Dembele dan Bradley Barcola menyamakan kedudukan sebelum Joao Neves mencetak gol ketiga. Gocalo Ramos kemudian melengkapi kemenangan PSG dengan gol keempat, mengubur harapan Man City.
AC Milan berhasil pastikan diri melangkah ke final Coppa Italia setelah mengalahkan rival sekota, Inter Milan dengan 3-0 (agregat 4-1), Kamis (24/4/2025) dini hari WIB.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Detail PSG Kalahkan Man City
Usai pertandingan, Guardiola ditanya apakah ia kecewa atau marah dengan performa anak asuhnya. Tetapi, pelatih asal Spanyol itu menjawab jujur.
"Tidak. Mereka lebih baik. Para pemain menderita, dan mereka lebih baik," ujarnya seperti dikutip dari situs resmi klub.
Guardiola kemudian menjelaskan secara detail bagaimana PSG mampu membongkar taktik Man City.
"Mereka bermain dengan intensitas lebih baik dalam memenangkan duel. Kami memang sempat mencetak dua gol dan unggul 0-2, tapi ketika mereka memegang bola, mereka memaksa kami turun. Sementara saat kami menguasai bola, kami menciptakan masalah bagi mereka," ungkapnya.
"Tetapi, saat 0-2 dan 1-2, kami tidak bisa bermain. Untuk bertahan, Anda harus bisa menguasai bola. Mereka lebih baik. Mereka punya satu pemain ekstra di tengah dengan false nine, dan itulah yang membuat segalanya jadi sulit. Mereka lebih baik, dan kami harus menerimanya," jelas Guardiola.
Advertisement
Keunggulan PSG
Guardiola menambahkan bahwa keunggulan PSG di lini tengah jadi faktor penentu.
"Mereka punya satu pemain lebih di tengah. Kami biasanya mengharapkan penguasaan bola dalam proses build-up, tapi mereka lebih agresif dalam pressing," katanya.
"Kami tidak bisa membangun koneksi dengan Bernardo [Silva] dan [Mateo] Kovacic, atau koneksi itu tidak berjalan baik. Setelah itu, kami tidak bisa melanjutkan proses permainan, dan secara transisi kami tidak bisa mengimbangi mereka. Mereka lebih cepat. Kami harus bertahan dengan penguasaan bola, dan itu mustahil jika Anda tidak bermain," tuturnya.
Tantangan Arsenal
Kini, Arsenal menghadapi tantangan yang sama. Menjelang laga kontra PSG, Mikel Arteta menekankan pentingnya keberanian timnya.
"Anda sudah melihat sendiri bagaimana pendekatan kami saat melawan Real Madrid. Cara kami bermain melawan [PSG] sebelumnya, dan cara kami bermain setiap minggunya — semua itu tidak akan berubah karena itu adalah jati diri kami, dan itu adalah kekuatan terbesar kami," kata Arteta pada konferensi pers hari Senin.
"Tapi, hal bagus dari tim ini adalah kemampuan kami untuk beradaptasi dalam berbagai konteks permainan, dan musim ini kami sudah membuktikan itu lagi."
"Kadang Anda tidak ingin bermain dengan cara tertentu, tapi lawan bisa memaksa Anda masuk ke permainan yang berbeda, dan ketika Anda mampu merasa nyaman di permainan itu, bahkan mengatasinya hingga Anda akhirnya bisa mengendalikan pertandingan sesuai keinginan Anda, itu adalah kekuatan besar."
"Musim ini kami sudah tunjukkan bahwa kami mampu melakukan itu," tegas Arteta.
Sumber: Football London
Advertisement