Sukses


Apa Itu Bintang? Kenali Proses Terbentuknya dan Penjelasannya dalam Sejarah Kuno

Bola.com, Jakarta - Bintang adalah benda langit yang dapat memancarkan cahaya sendiri. Apabila dilihat dari dekat, bintang berbentuk seperti bola besar yang terdiri dari berbagai macam gas yang memiliki panas dan memancarkan cahaya.

Lantaran letak bintang sangat jauh dari bumi tempat manusia melihat, bintang akan terlihat seperti titik cahaya. Oleh karena itu, untuk melihat bintang yang sangat jauh itu, digunakan alat khusus seperti teleskop.

Bintang adalah bola gas raksasa yang sangat panas. Secara umum, manusia menyebut benda-benda langit yang terlihat berkelap-kelip di malam hari sebagai bintang.

Bintang-bintang memiliki susunan yang berubah-ubah. Namun, perubahan susunan bintang-bintang tersebut sangat kecil sehingga sulit untuk diamati.

Agar lebih paham lagi, berikut penjelasan tentang apa itu bintang, ketahui pula proses terbentuknya, disadur dari Merdeka, Rabu (8/2/2023).

2 dari 3 halaman

Proses Terbentuknya Bintang

Setelah mulai memahami apa itu bintang, hal selanjutnya yang patut diketahui adalah bagaimana proses terbentuknya bintang. Bintang tersusun dari gas seperti gas hidrogen (H2) sekitar 94 persen, helium (He) lima persen, serta unsur lainnya satu persen.

Temperatur bintang bervariasi mulai dari 22730 C sampai 52730 C. Sebagian besar bintang-bintang mempunyai massa antara 0,1 sampai 5 kali massa matahari.

Bintang lahir di dalam awan debu dan tersebar di sebagian besar galaksi. Contohnya adalah Nebula Orion.

Turbulensi di dalam awan ini menimbulkan simpul dengan massa yang cukup sehingga gas dan debu dapat mulai runtuh di bawah tarikan gravitasinya sendiri. Mengutip science.nasa.gov, saat awan runtuh, material di pusat mulai memanas.

Dikenal sebagai protobintang, inti panas di jantung awan yang runtuh inilah yang suatu hari akan menjadi bintang. 

Saat awan runtuh, inti panas yang padat terbentuk dan mulai mengumpulkan debu dan gas. Namun, tidak semua materi ini berakhir sebagai bagian dari bintang. Debu yang tersisa dapat menjadi planet, asteroid, atau komet atau mungkin tetap menjadi debu.

3 dari 3 halaman

Bintang dalam Sejarah Kuno

Ribuan tahun yang lalu, negeri Mesir Kuno telah mengenal ilmu perbintangan. Meski demikian, pemahaman mereka terhadap bintang dan aspek-aspek astronomi masih berpusat dalam kepercayaan tahayul dan mitos-mitos.

Mengutip Djakaria M.Nur dan Ahmad Yani dalam Handout Matakuliah Kosmograf, konsep masyarakat Mesir Kuno tentang matahari, bulan, dan bintang-bintang masih sederhana dan keliru. Bumi masih dianggap sebagai pusat dari peredaran matahari, bulan, dan bintang-bintang.

Formasi bintang-bintang tertentu yang membentuk gambaran hewan atau lainnya (yang kemudian disebut rasi bintang) dijadikan ramalan pernasiban, bahkan bintang-bintang yang terang dan menarik perhatian orang akan diartikan sebagai petunjuk lahirnya pemimpin dunia.

Warisan peradaban kuno ini masih ada hingga sekarang. Misalnya meramal nasib berdasarkan tanggal dan bulan kelahiran seseorang, yaitu yang disesuaikan dengan munculnya rasi bintang tertentu ketika seseorang dilahirkan. Rasi bintang yang digunakan untuk meramal biasanya rasi bintang zodiak.

Zodiak adalah 12 rasi bintang sepanjang ekliptika membentuk gelang melingkari garis edar bumi mengelilingi matahari.

Ke-12 rasi bintang itu sudah kita kenal yaitu Capricornus, Aquarius, Pisces, Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, dan Sagitarius.

 

Disadur dari: Merdeka.com (Penulis: Edelweis Lararenjana. Published: 20/6/2022)

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Video Populer

Foto Populer