Manajer PSIM Komentari Peta Persaingan di Grup Timur Liga 2 2019

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 14 Jun 2019, 10:45 WIB
PSIM tak mengirim wakil pada pertemuan klub Divisi Utama di Ciamis dan memilih menghadiri pertemuan yang digelar PT Liga Indonesia.

Bola.com, Yogyakarta - Kompetisi Liga 2 musim 2019 akan dimulai serentak pada 22 Juni. Klub yang menjadi wakil DIY, PSIM Yogyakarta, menjadi satu diantara tim paling siap mengarungi ketatnya persaingan kasta kedua.

Tim Laskar Mataram tergabung di grup timur bersama Persis Solo, Persik Kediri, Persatu Tuban, Persewar Waropen, Persiba Balikpapan, Mitra Kukar, Martapura FC, Sulawesi Utara FC, dan PSBS Biak. PSIM banyak dijagokan dapat bersaing karena materi pemain berkelas.

Advertisement

PSIM menjelma sebagai tim bertabur bintang. Deretan pemain sekaliber Cristian Gonzales, Raphael Maitimo, Ichsan Pratama, Aditya Putra Dewa, Hisyam Tolle, hingga bintang musim lalu Hendika Arga Permana, membuat para calon lawan PSIM bakal waspada.

Manajer PSIM Yogyakarta, Effendi Syahputra, mengatakan persaingan di grup timur akan berjalan menarik dan seru.

"Grup timur sangat menarik. Kami tidak melihat ada satu dua tim yang kuat atau seperti apa. Ada Persiba Balikpapan yang sekarang dipimpin Pak Gede Widiade, kemudian Mitra Kukar yang tak banyak merombak tim. Persewar kabarnya banyak juga pemain muda dari Persipura," urai Effendi Syahputra saat ditemui Bola.com di mes PSIM, Kamis (13/6/2019).

"Kemudian yang cukup ditunggu-tunggu adalah Persis Solo. Derbi Mataram selalu menarik punya cluster tersendiri. Madura FC juga tim stabil. Sementara Martapura FC selalu hampir lolos ke Liga 1. Intinya grup timur seru, meski di barat persaingannya lebih gila lagi," tutur mantan CEO Bogor FC ini.

Menanggapi sebutan sebagai Los Galacticos-nya Liga 2, Effendi mengatakan hal tersebut tidak boleh menjadi beban bagi pemain. PSIM tak merasa superior dibandingkan tim-tim lain.

"Kami menyikapinya karena mungkin pemain yang bergabung dianggap pemain top. Tapi kami harus mawas diri, setidaknya pemain jangan terbebani. Terus terang beban mental ada pada kami sebenarnya. Lawan akan menganggap melawan PSIM Yogyakarta adalah final," ungkap Effendi.