Bedah Kekuatan PSM pada Lanjutan Shopee Liga 1 2020 : Dibayangi Kendala Internal Tim

oleh Abdi Satria diperbarui 26 Agu 2020, 07:00 WIB
PSM Makassar (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Makassar - Bila acuannya materi pemain, PSM Makassar pantas masuk dalam daftar kandidat juara Shopee  Liga 1 2020. Kualitas pemain di setiap lini terbilang merata.

Hal ini ditandai dengan pemanggilan empat pemain mereka untuk menjalani pemusatan latihan Tim Nasional Indonesia senior oleh pelatih Shin Tae-yong belum lama ini. Mereka adalah Miswar Saputra, Asnawi Mangkualam, M. Arfan dan Yakob Sayuri. Keempatnya mewakili kekuatan PSM di setiap lini.

Advertisement

Tak hanya itu, Juku Eja pun ditangani Bojan Hodak, pelatih peraih berbagai trofi juara kala menangani sejumlah klub di Malaysia. Namun, hasil sementara yang digapai PSM belum sesuai harapan tinggi yang diumbar manajemen jelang awal musim ini.

Di AFC Cup, PSM yang musim lalu menembus final zona Asean masih bertengger di peringkat tiga Grup H. Dalam tiga partai, klub kebanggaan Kota Daeng baru mengoleksi empat poin. Mereka tertinggal tiga poin dari Tampines Rovers yang memimpin klasemen sementara.

Pada partai terakhir, PSM ditahan imbang 1-1 oleh Kaya Iloilo FC di Stadion Madya Senayan, Jakarta, 10 Maret 2020. Hasil kurang menggembirakan terjadi di Liga 1 2020. Setelah mengalahkan PSS Sleman 2-1 di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin, 1 Maret 2020, Juku Eja hanya mampu bermain imbang pada dua laga lanjutan.

Masing-masing bermain seri 1-1 di markas Persita Tangerang (6/3/2020) dan ditahan Barito Putera dengan skor sama di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin (15/3/2020).

Penampilan yang cenderung menurun ini membuat PSM dan Hodak sejatinya diuntungkan dengan adanya pandemi COVID-19 yang membuat PSSI dan PT Liga Indonesia Baru selalu operator memutuskan penghentian kompetisi. Andai kompetisi berjalan normal, situasi yang dialami PSM kian rumit sejalan dengan hasil minor tersebut.

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 3 halaman

Masalah Internal

Duel PSM vs PSS di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin, Makassar (1/3/2020). (Bola.com/Abdi Satria)

Rumor yang berkembang di kalangan suporter dan media, penampilan PSM pada awal musim masih dibayangi kendala klasik musim sebelumnya yakni keterlambatan pembayaran gaji.

Ironisnya, disaat sejumlah klub lain sudah melakukan persiapan menatap lanjutan Liga 1 2020, Oktober mendatang, PSM terkesan masih adem ayem.

Memang sempat muncul wacana mereka akan melakukan persiapan pada pekan pertama Agustus setelah melakukan renegosiasi kontrak pemain. Tapi, faktanya, sampai akhir bulan ini, tim belum berkumpul.

Padahal, seperti halnya Bali United, PSM dijadwalkan akan menghadapi lanjutan laga AFC Cup yang direncanakan berlangsung bulan depan.  Pada ajang yang akan digelar dengan sistem home tournament ini, Juku Eja bakal menjajal Kaya FC (23/9/2020), Tampines Rovers (26/9/2020) dan Shan United (29/9/2020).

Dilain pihak, CEO PSM Munafri Arifuddin belakangan terlihat lebih disibukkan dengan persiapan dirinya menghadapi pemilihan walikota (Pilwakot) Makassar, 9 Desember mendatang. Terbaru, pada Jumat (21/8/2020) lalu, Munafri yang berpasangan dengan Abdul Rahman Bando menggelar deklarasi sebagai calon peserta Pilwakot Makassar 2020 di Hotel Aryaduta Makassar.

Situasi ini membuat kalangan suporter PSM sempat mempertanyakan keseriusan manajemen Juku Eja mempersiapkan tim untuk memenuhi target yang diumbar jelang awal musim.

"Pandemi COVID-19 memang membuat situasi lebih sulit. Tapi, kan bukan hanya PSM, klub lain juga mengalaminya dan mereka sudah ada yang memulai persiapan," kata Daeng Uki, Panglima Laskar Ayam Jantan kepada Bola.com belum lama ini.

3 dari 3 halaman

Ulasan Antarlini: Kehilangan Ferdinand Sinaga

Striker PSM Makassar, Ferdinand Sinaga, saat menghadapi PSS Sleman di laga pekan pertama Liga 1 2020 pada 1 Maret 2020. (Bola.com/Abdi Satria)

Evolusi pada materi tim yang dilakukan manajemen PSM jelang musim 2020 patut mendapat apresiasi. Di posisi kiper misalnya. Setelah melepas melepas Rivki Mokodompit ke Persebaya, Juku Eja mendatangkan Miswar Saputra (eks Persebaya) dan M. Syaiful (eks Barito Putera). Dua kiper muda, Hilmansyah dan Reza Arya Pratama tetap dipertahankan.

Komposisi ini membuat pelatih kiper Hendro Kartiko yang berstatus legenda Juku Eja dan Timnas Indonesia, tinggal melihat kesiapan terakhir mereka sebelum menentukan siapa yang ditampilkan.

Hal sama di lini belakang. Empat pemain starter PSM di lini ini, Asnawi Mangkualam (bek kanan), Serif Hasic, Hussein El Dor (stoper) dan Rony Beroperay (bek kiri) bisa saja menghadapi rotasi ala Bojan Hodak. Karena pemain lainnya di lini ini tak kalah kualitas.

Sebut saja, Zulkilfi Syukur, Abdul Rahman, Dedi Gusmawan, Leo Guntara, Wasyiat Hasbullah, Hasim Kipuw dan Firza Andika. Nama terakhir belakangan dikaitkan dengan PSMS Medan, klub Liga 2 yang berambisi promosi ke Liga 1 musim depan.

Di tengah, formasi 4-4-2 atau 4-4-1-1 yang kerap ditampilkan Bojan Hodak pada laga PSM di AFC Cup dan Liga 1 2020 membuat sektor gelandang tetap surplus meski Marc Klok sudah pindah ke Persija. Ada lima pemain yang berebut dua slot gelandang tengah yakni Wiljan Pluim, M. Arfan, Rasyid Bakri, Rizky Pellu dan Ahmad Agung.

Pluim bisa digeser ke penyerang sayap atau striker tapi Bojan punya opsi lain pada diri Hasic, stoper yang kerap bermain sebagai gelandang jangkar.

Situasi sama di lini depan. Ditinggal Ferdinand Sinaga yang memilih berstatus pemain pinjaman di PSMS Medan, kekuatan Juku Eja di lini ini tak berubah banyak.

Di posisi penyerang sayap, tanpa Ferdinand, masih ada Bayu Gatra, Irsyad Maulana, Rizky Eka, Yakob Sayuri dan Ezra Walian. Nama terakhir juga bisa diplot mendampingi dua striker Osas Saha dan Giancarlo Rodrigues.

Dengan materi pemain di atas, wajar kalau kalangan suporter sangat optimitis tim kebangaannya bisa mewujudkan target meraih hasil lebih baik dari musim lalu. Seperti diungkap Andi Coklat, pentolan suporter PSM. "Tinggal bagaimana persiapan dan keseriusan tim menghadapi lanjutan Liga 1 dan AFC Cup," pungkas Coklat.

Berita Terkait