Bola.com, Malang - Manajemen Arema FC kecewa dengan hasil yang didapat pada Piala Menpora 2021. Dendi Santoso dkk. gagal lolos ke perempat final, karena berada di dasar Grup A dengan nilai satu hasil dari tiga pertandingan.
Torehan minor itu menjadi sinyal jika Tim Singo Edan butuh banyak pembenahan. Titel sebagai jagoan turnamen pramusim sudah tak lagi berbekas di Arema FC.
General Manager Arema, Ruddy Widodo, mengaku sudah melakukan diskusi terkait hasil di Piala Menpora, baik dengan tim pelatih maupun direksi.
"Saya diskusi untuk memberikan penjelasan kepada direksi. Setelah pertandingan itu kami bicara sampai pukul 02.00 pagi. Berbagai pertimbangan tentang tim kedepan kami sampaikan juga," jelas Ruddy.
Bahasan dari pembicaraan itu lebih banyak tentang proyeksi kedepan. Siapa saja calon pelatih barunya, persiapan terdekat seperti apa dan evaluasi teknis permainan tim.
"Sejak awal kami melihat Piala Menpora untuk mencari kelemahan Arema FC. Setelah melihat hasilnya, banyak sektor yang harus dibenahi," lanjutnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Dengarkan Masukan dari Arema FC
Manajemen Arema FC juga tidak menutup telinga dari suara Aremania. Mulai kritikan hingga masukan sudah diterima. Itu juga jadi bahan pertimbangan kedepannya.
"Langkah pertama kami menunjuk pelatih kepala dulu. Sudah dilaporkan ke direksi terkait hal tersebut. Paling lama, menunggu izin Liga 1 dari Polri keluar. Kabarnya waktu final Piala Menpora, izin itu keluar," jelas Ruddy.
Seperti apa rencana Arema tergantung pada pelatih baru tersebut. Baik program persiapan maupun komposisi pemain.
Biasanya, pelatih baru membawa perubahan dalam komposisi pemain. Jika melihat sepakterjang Arema FC di Piala Menpora, mereka butuh tambahan pemain baru, karena semua lini masih belum tampil meyakinkan.
Baca Juga
Dari Malaysia, Saddil Ramdani Doakan Faisal Halim, Akhyar Rashid, dan Safiq Rahim: Mengapa Pelaku Berbuat Seperti Itu?
Kabar Pemain Abroad Timnas Indonesia: Kesedihan Shayne Pattynama setelah Gagal Selamatkan KAS Eupen dari Degradasi
Mengupas Alasan Banyak Pemain Bernama Camara di Guinea, Sama Seperti Nguyen di Vietnam?