Yakin Jadi Opsi Terbaik, Arema FC Sepakat Terkait Kelanjutan BRI Liga 1

oleh Iwan Setiawan diperbarui 25 Nov 2022, 18:45 WIB
Duel sengit Arema FC melawan Persib Bandung dalam lanjutan BRI Liga 1 2022/2023, Minggu (11/9/2022). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - PT Liga Indonesia Baru (LIB) sudah memutuskan akan melanjutkan BRI Liga 1 2022/2023 pada 2 Desember.

Keputusan operator kompetisi ini membuat klub mulai lega. Karena ada titik terang setelah dihentikan karena Tragedi Kanjuruhan yang memakan korban 135 jiwa pada 1 Oktober lalu.

Advertisement

Namun Liga 1 belum bisa berjalan normal. Rencananya hingga putaran pertama berakhir, sistem bubble akan digunakan.

Seperti kompetisi dimasa pandemi virus corona. Rencananya, putaran pertama yang menyisaka 6 pekan lagi akan berlangsung di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Arema FC sebagai satu di antara kontestan Liga 1 memberikan respons terkait hal ini.

2 dari 5 halaman

Kepuutusan Terbaik

Para pemain Arema FC merayakan gol yang dicetak oleh Abel Camara dalam leg pertama final Piala Presiden 2022 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Kamis (14/7/2022) malam. Arema FC menang 1-0 atas Borneo FC dalam laga final pertama ini. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi (PT AABBI), Tatang Dwi Arifianto menyadari bahwa keputusan lanjutan kompetisi dihadapkan pada pilihan yang sulit.

Namun dia yakin apapun yang diambil agar kompetisi kembali bergulir adalah keputusan yang terbaik.

“Kami menyadari bahwa lanjutan kompetisi ini dihadapkan pada pilihan yang sulit. Namun tujuannya demi kompetisi bisa diputar kembali. Jadi kami menghormati keputusan tersebut. LIB punya pengalaman menggunakan sistem bubble saat COVID-19. Arema akan cepat beradaptasi,” lanjutnya.

3 dari 5 halaman

Sistem Bubble

Logo Arema FC dan Juragan 99 yang terpasang di depan mes Arema FC yang terletak di Lowokwaru, Kota Malang, Minggu (09/10/2022). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Sebenarnya Arema sempat kurang setuju jika kompetisi menggunakan sistem buble karena itu merugikan klub peserta lain. 

Sementara bagi Arema, sistem buble tidak ada pengaruhnya. Jika kompetisi normal, Arema tetap harus bermain di luar kandang. Sebab, Singo Edan harus menjalani sanksi bermain di luar kandang dan tanpa penonton sampai akhir musim. Itu merupakan akibat dari Tragedi Kanjuruhan.

“Kami tegaskan berulang-ulang, Arema tetap mematuhi hukuman dari PSSI. Termasuk hukuman tanpa penonton. Biar kami saja yang menerima itu,” imbuhnya.

4 dari 5 halaman

Situasi Berbeda

Arema FC Logo (Bola.com/Adreanus Titus)

Dari sisi persiapan tim, Tatang mengakui Arema akan merasakan situasi dan suasana yang berbeda saat nanti kompetisi berjalan.

Namun, dia yakin timnya siap untuk melanjutkan kompetisi.

“Kalau dari sisi tim, tentu semua merasakan hal yang berbeda. Tapi kami yakin semua siap,” tandasnya. 

 

5 dari 5 halaman

Intip Posisi Tim Favoritmu

Berita Terkait