Bola.com, Malang - Striker Arema FC, Dedik Setiawan sedang dalam masa sulit. Pemain 27 tahun ini banyak menuai kritikan lantaran mandul.
Terutama saat membela Timnas Indonesia. Baik di ajang Piala AFF 2020 hingga FIFA matchday lawan Timor Leste beberapa waktu lalu, dia tak kunjung mencetak gol. Di Arema, Dedik baru menyumbangkan satu gol. Itu dicetaknya ke gawang Persita Tangerang pada Oktober 2021 lalu.
Baca Juga
Usai Taklukkan PSM, Arema Anggap Perjuangan Belum Usai untuk Lolos dari Jerat Degradasi BRI Liga 1
Hasil Lengkap dan Klasemen BRI Liga 1: Slot Terakhir Championship Series Masih Jadi Rebutan, Arema Jauhi Zona Degradasi
4 Fakta saat Arema FC Membungkam PSM di BRI Liga 1: Tren Positif Bernardo Tavares Setop, Arema FC Raja Penalti!
Advertisement
Artinya sudah 4 bulan dia tak menjebol gawang lawan lagi. Sebagai striker, ini jadi sebuah persoalan besar. Wajar jika banyak kritikan datang kepadanya. Lantaran Dedik seperti tak mujur saat menyelesaikan peluang didepan gawang.
Terkait hal ini, striker legendaris Arema yang kini jadi asisten pelatih, Singgih Pitono tahu betul apa yang dirasakan Dedik. Karena semasa jadi pemain, dia pernah merasakannya.
“Dulu kalau tidak salah musim selanjutnya setelah bawa Arema FC juara, saya sempat kesulitan mencetak gol. Beberapa pertandingan dilalui tanpa gol. Waktu main di Stadion Gajayana, saya diteriaki suporter sebagai striker mandul. Teriakan itu jelas sekali ditelinga karena jarak lapangan dengan tribune di Gajayana kan dekat,” kenangnya.
Hanya butuh satu gol
Padahal musim sebelumnya Singgih berstatus sebagai top skorer kompetisi. Suporter tak mau tahu naik turun performa pemain. Yang mereka inginkan, setiap laga Singgih menyumbangkan gol.
“Waktu saya diteriaki, dalam hati pasti ingin memberi bukti dengan gol. Kalau sudah mencetak gol, dukungan kembali datang. Dan gol-gol selanjutnya akan datang,” sambungnya.
Advertisement
Artinya, Dedik hanya butuh satu gol untuk mengakhiri momen sulit ini. Sehingga kritikan itu akan berubah jadi sanjungan.
“Kalau prinsip saya sebagai striker, didepan gawang ada peluang, harus lakukan shooting. Jangan ragu lagi,” imbuhnya.
Advertisement
Terlalu Banyak Gocek?
Artinya, Dedik diminta untuk lebih banyak melakukan shooting ke gawang ketimbang melakukan banyak gocekan.
Sayangnya, dalam beberapa pertandingan di Arema, Dedik sempat dijadikan pemain sayap sehingga tugasnya melayani Carlos Fortes yang jadi targetman.
Advertisement
Kendati demikian, tim pelatih tetap memberikan latihan finishing touch kepada Dedik. Itu demi mengembalikan insting golnya yang hilang dalam 4 bulan ini.
Intip Posisi Tim Favoritmu
Advertisement