Sukses


8 Klub Rival CLS Knights pada ABL 2017-2018

Bola.com, Manila - CLS Knights Surabaya resmi memulai petualangan di ASEAN Basketball League 2017-2018. CLS bakal mencatatkan diri sebagai klub ketiga asal Indonesia yang tampil di kompetisi basket Asia Tenggara itu.

Partisipasi CLS pada ABL musim ini bukan suatu kebetulan. Mario Wuysang 'terpaksa' tampil ke level yang lebih tinggi karena terbentur aturan anyar di Indonesian Basketball League.

Klub yang ingin berpartisipasi di ajang IBL harus berstatus Perseroan Terbatas (PT). CLS tak bisa memenuhi syarat tersebut karena sudah sedari dulu berbentuk yayasan yang memiliki anggota ribuan orang.

Setelah memutuskan naik kelas dan harus merasakan ketatnya kompetisi antarklub Asia Tenggara membuat CLS tak ingin gegabah. Klub kebanggaan masyarakat Jawa Timur itu mengaku masih ingin meraba-raba kekuatan lawan yang memang sebelumnya tak pernah bertemu.

"Kami tidak mau muluk-muluk pada musim pertama. Tentu, kami ingin menang, akan tetapi jujur kami buta kekuatan lawan. Pada pertandingan-pertandingan awal kami harus pelajari tim-tim lain, dari situ baru kami bisa pasang target," kata Managing Partner CLS, Christopher Tanuwidjaja.

Target CLS tak muluk-muluk karena baru memulai debut di ABL pada musim ini. Klub asuhan Koko Heru Setyo Nugroho juga harus bersaing dengan delapan klub besar pada ABL musim ini.

Menurut aturan, para klub peserta ABL akan dibagi ke dalam tiga grup. Setiap tim akan memainkan 20 pertandingan yang terdiri dari 10 laga kandang dan 10 laga tandang.

Setelah itu, jumlah tiga klub akan diurutkan ke dalam sebuah tabel klasemen. Dua klub teratas bakal lolos langsung ke semifinal, sedangkan empat klub di bawahnya bakal melakoni babak playoff dengan format pertandingan tiga kali (big three).

Setelah itu, klub yang lolos ke semifinal bakal diadu ke pertandingan berforma big three. Adapun babak final bakal digelar dengan format pertandingan lima kali atau big five. Seperti apa peluang CLS Knights di ASEAN Basketball League?

Berikut ini delapan klub yang akan menjadi lawan CLS Knights pada ASEAN Basketball League 2017-2018:

 

 

 

2 dari 9 halaman

1. Alab Pilipinas (Filipina)

Alab Pilipinas merupakan klub basket asal Filipina yang dibentuk pada 2016. Alan manjadi klub keempat asal Filipina yang berlaga di ASEAN Basketball League setelah Philippine Patriots, San Miguel Beermen, dan Pilipinas MX3 Kings.

Pada musim perdananya di ABL, Alab berhasil menembus semifinal. Oleh sebab itu, pasukan Jimmy Alapag itu diprediksi menjadi kandidat favorit peraih gelar musim ini.

3 dari 9 halaman

2. Saigon Heat (Vietnam)

Saigon Heat merupakan klub yang berasal dari Vietnam dan dibentuk pada 2011. Klub ini pertama kali mengikuti ASEAN Basketball League pada 2012.

Sejak 2014, Saigon Heat menjelma menjadi klub tangguh dan berhasil finis di posisi empat besar. Dengan polesan tangan dingin pelatih Kanada, Kyle Julius, bukan tidak mungkin Saigon Heat bakal menyulitkan debut CLS Knights pada ABL musim ini.

4 dari 9 halaman

3. Westports Malaysia Dragons (Malaysia)

Westports Malaysia Dragons dibentuk pada 2009. Sejak mengikuti ASEAN Basketball League, klub yang bermarkas di MABA Stadium itu tercatat sekali menjadi juara yakni pada musim 2015-2016.

Namun, setelah menjadi juara penampilan Westports Malaysia Dragons justru menurun. Musim lalu, pasukan asuhan Chris Thomas hanya finis di urutan kelima. Mampukah Westports Malaysia Dragons bangkit pada musim ini?

5 dari 9 halaman

4. Singapore Slingers (Singapura)

Singapore Slingers merupakan klub basket asal Singapura yang didirikan pada 2006. Sejak mengikuti ASEAN Basketball League pada 2009, Singapore Slingers belum sekalipun mampu mencicipi gelar juara.

Pencapaian terbaik mereka adalah meraih peringkat kedua dalam dua musim terakhir. Mengusung misi penasaran klub asuhan Neo Beng Siang itu bakal tampil all out untuk memupuskan mimpi CLS Knights meraih kesuksesan pada musim ini di ABL.

6 dari 9 halaman

5. Hong Kong Eastern Long Lions (Hong Kong)

Hong Kong Eastern Long Lions menjadi klub tertua di ASEAN Basketball League karena sudah dibentuk pada 1932. Meski bukan berasal dari Asia Tenggara, namun Hong Kong Eastern Long Lions diperbolehkan mengikuti ABL pada 2016.

Debut perdana Hong Kong Eastern Long Lions di ABL berbuah gear gelar setelah mengalahkan Singapore Slingers di final dengan skor 3-1. Sebagai juara bertahan Hong Kong Eastern Long Lions menjadi lawan berat untuk CLS Knights.

7 dari 9 halaman

6. Nanhai Long Lions (China)

Nanhai Long Lions merupakan klub basket asal China yang terbentuk pada 2000. Music ini menjadi yang pertama bagi Nanhai mengikuti ASEAN Basketball League.

Belum ada yang mengetahui kekuatan dari tim asuhan Andrea Mazzon tersebut. Bisa dipastikan Nanhai Long Lions menjadi salah satu lawan terkuat CLS Kinghts.

8 dari 9 halaman

7. Mono Vampires (Thailand)

Mono Vampires merupakan klub asal Thailand yang terbentuk di Bangkok pada 2014. Klub yang bermarkas di Stadium 29 itu merupakan klub pendatang baru di ASEAN Basketball League musim ini.

Mono Vampires menjadi klub Thailand ketiga setelah Bangkok Cobras dan Hi-Tech Bangkok City. CLS Knights tak boleh memandang sebelah mata kekuatan tim asuhan Douglas Clark Marty itu.

9 dari 9 halaman

8. Formosa Dreamers (Taiwan)

Formosa Dreamers yang bermarkas di kota Changhua itu menjadi klub Taiwan kedua yang berlaga di ASEAN Basketball League setelah Kaohsiung Truth pada 2016-2017.

Formosa Dreamers Klub terbilang cukup baru di kancah basket karena dibentuk pada 2017. Meski demikian, CLS Knights harus mewaspadai kekuatan dari klub yang bermarkas di Changhua Stadium tersebut.

Video Populer

Foto Populer