3 Klub Ini Bisa Hancurkan Ambisi Barcelona Juara Liga Champions

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 10 Apr 2019, 17:10 WIB
Para pemain Barcelona merayakan gol yang dicetak oleh Luis Suarez ke gawang Villarreal pada laga La Liga 2019 di Stadion Ceramica, Selasa (2/4). Kedua tim bermain imbang 4-4. (AP/Alberto Saiz)

Jakarta - Setelah absen selama tiga minggu, Liga Champions kembali bakal mempertandingkan klub-klub besar Eropa, yang bertarung untuk meraih kejayaan di Eropa. Tim-tim ini akan berlaga di babak perempat final.

Di babak ini empat pertandingan menarik akan dihelat. Sebanyak delapan klub bertanding untuk mendapatkan tempat di semifinal Liga Champions.

Advertisement

Salah satu dari delapan klub itu, adalah Barcelona. Klub Catalan ini, termasuk tim yang difavoritkan menjuarai kompetisi ini.

Blaugrana sendiri sangat sangat berambisi meraih trofi Liga Champions, sekaligus berusaha memenangkan treble ketiga dalam sejarah mereka.

Namun, meskipun kehadiran beberapa pemain terbaik di dunia (baca Messi) di Camp Nou, masih ada sejumlah klub yang lebih mampu menghentikan langkah Barcelona dalam mewujudkannya mimpinya itu.

Berikut ada tiga klub yang bisa menghentikan usaha Barcelona memenangkan Liga Champions musim ini.

Saksikan siaran langsung pertandingan-pertandingan Premier League, La Liga, Ligue 1, dan Liga Europa di sini.

2 dari 4 halaman

Manchester United

Para pemain Manchester United merayakan gol yang dicetak Marcus Rashford ke gawang Newcastle pada laga Premier League di Stadion St James Park, Newcastle, Rabu (2/1). Newcastle kalah 0-2 dari MU. (AFP/Lindsey Parnaby)

Ketika nama Barcelona ditarik keluar dari pot sebagai lawan Manchester United (MU) di perempat final, pasti ada sebagian fans Setan Merah di seluruh dunia yang merasa kaget.

Barcelona kini dalam bentuk permainan yang hampir sempurna sepanjang musim, dengan bintang mereka Lionel Messi. Beberapa penggemar MU pasti tengah berpikir bagaimana bisa menghentikan maestro Argentina itu.

Faktor Messi dengan tegas menetapkan Barcelona sebagai favorit untuk lolos. Pertanyaannya bagaimana tepatnya MU dapat dianggap sebagai ancaman untuk menjatuhkan juara lima kali ini.

MU sebenarnya memiliki cukup pemain yang mampu menyulitkan klub Spanyol itu. Itu seperti ditunjukkan saat Solskjaer menunjukkan permainan sepakbola yang cemerlang di awal-awal menjadi manajer.

MU bisa menyingkirkan Barcelona tentu akan mengejutkan, meski tidak selalu menjadi hasil paling mengejutkan musim ini atau bahkan babak ini.

3 dari 4 halaman

Liverpool

Para pemain Liverpool merayakan gol yang dicetak Jordan Henderson ke gawang Southampton pada laga Premier League di Stadion St Mary, Southampton, Jumat (5/4). Southampton kalah 1-3 dari Liverpool. (AFP/Glyn Kirk)

Jika Barcelona sukses melalui rintangan MU, hadangan berikutnya adalah Liverpool. The Reds sendiri telah membuat kemajuan yang stabil sejak penunjukan Jurgen Klopp pada 2015.

Musim lalu, Merseysiders berhasil sampai ke final, tapi dikalahkan Real Madrid. Dan, musim ini, mereka berambisi untuk melangkah lebih jauh memenangkan trofi keenam kalinya dalam sejarah mereka dan pertama kali sejak 'The Miracle of Istanbul' pada 2005.

Liverpool telah menjadi salah satu tim paling kompak di seluruh Eropa musim ini. Mereka tengah bersaing dengan Manchester City dalam perburuan gelar Liga Inggris.

Dengan trio hebat Mo Salah, Bobby Firmino dan Saido Mane, Liverpool akan menyukai peluang mereka untuk menghancurkan pertahanan Barcelona. Sementara, Messi dan rekannya akan sedikit kesulitan menembus pertahanan barisan belakang mereka yang dikawal oleh Virgil Van Dijk.

4 dari 4 halaman

Manchester City

Para pemain Manchester City merayakan gol Riyad Mahrez ke gawang Bournemouth. (AFP/Glyn Kirk)

Barcelona dan Manchester City dapat bertemu di final Liga Champions musim ini. Dan, jika itu benar-benar terjadi, laga akan menandakan bentrokan gaya yang serupa, menyatukan kembali siswa dengan gurunya.

Manajer Manchester City adalah pelatih Barcelona selama empat tahun yang benar-benar bahagia. Dan di bawah manajemennya, klub menikmati periode paling sukses dalam sejarahnya, menaklukkan semua sebelum mereka memenangkan 14 dari 18 trofi yang tersedia.

City memiliki kedalaman skuat terbesar di seluruh Eropa. Kemudian, dengan pengetahuan mendalam Guardiola tentang pemain Barcelona dan kualitas skuat City, Cityzens memiliki lebih dari cukup untuk menaklukkan Barcelona.

Berita Terkait