Arema Belajar dari Kekalahan Telak di Makassar Sebelum Melawan Tira Persikabo

oleh Iwan Setiawan diperbarui 22 Okt 2019, 05:45 WIB
Gelandang Arema, Hendro Siswanto, saat menghadapi PSM Makassar di Stadion Andi Mattalatta, Mattoangin, Makassar, Rabu (16/10/2019). Arema kalah telak 2-6 dari PSM dalam laga tersebut. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Setelah meraih satu poin melawan Persipura Jayapura di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, pada laga pekan ke-23 Shopee Liga 1 2019 (20/10/2019), Arema bergegas menuju ke Bogor.

Kini, rombongan Arema bersiap menghadapi tuan rumah Tira Persikabo di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor pada Kamis (24/10/2019). Ini merupakan laga tandang ketiga beruntun yang dijalani tim besutan Milomir Seslija tersebut.

Advertisement

Milomir Seslija mengaku sudah memetik banyak pelajaran. Khusus melawan Tira, Milo tidak ingin bermain terlalu terbuka karena itu akan berbahaya.

"Kami dapat pelajaran waktu main di Makassar karena bermain terbuka harus ada rosiko tinggi (kalah telak 2-6)," kata mantan pelatih Persiba Balikpapan itu.

Milo menegaskan PSM hampir sama Tira Persikabo. Mereka lebih semangat ketika main di kandang sendiri. Seperti diketahui, Tira Persikabo musim ini dapat dukungan dari suporter Persikabo.

Berbeda dengan saat Arema melawan Persipura. Waktu itu pertandingan dilangsungkan di tempat netral sehingga Arema berani tampil menekan.

2 dari 2 halaman

Ruang buat Lawan

Makan Konate saat latihan dengan Arema di lapangan futsal, Senin (26/8/2019). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Milomir Seslija melihat secara psikis pemain yang tampil di kandang sendiri punya semangat lebih besar untuk menang. Mereka tak ingin malu di depan pendukung sendiri.

"Melawan Tira Persikabo, mungkin kami akan menunggu lebih dulu. Setelah dapat momen lalu berusaha untuk mencetak gol karena Tira Persikabo tim kuat yang bisa melakukan serangan cepat," jelasnya.

Ketika melawan PSM, Arema bernafsu menipiskan ketertinggalan pada babak kedua sehingga ada ruang yang diciptakan untuk pemain PSM.

Imbasnya, gawang Singo Edan harus kemasukan enam gol dalam satu pertandingan. Ini yang tidak ingin diulangi Milo sehingga dia akan merapatkan sistem pertahanan.

Berita Terkait