Pemusatan Latihan Berakhir, Jebolan Akademi Arema FC Berkembang Pesat

oleh Iwan Setiawan diperbarui 27 Jan 2020, 18:15 WIB
Jebolan akademi Arema FC, Vikrian Akbar, Titan Fawazzi dan Aji Saka, saat latihan fisik bersama Singo Edan di Batu. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Arema FC telah mengakhiri program pemusatan latihan yang digelar di Kusuma Agro Wisata, Kota Batu, Sabtu (25/1/2020). Hasil dari pemusatan latihan cukup memuaskan, terutama mereka yang datang dari akademi Arema, yaitu Aji Saka, Vikrian Akbar, Titan Fawazzi, dan Andreas Francisco.

Selama satu minggu penuh pemain Arema FC digembleng melalui latihan fisik superberat oleh pelatih Mario Gomez. Bahkan uji coba menghadapi klub lokal pun sempat digelar.

Advertisement

Tim pelatih juga memberikan apresiasi kepada para jebolan akademi Arema FC yang ikut dalam pemusatan latihan ini. Mereka tidak canggung memperlihatkan kualitasnya bersama pemain Arema lainnya.

Keempat pemain jebolan akademi Arema FC itu mendapatkan kesempatan bermain dalam uji coba pertama. Francisco yang berperan sebagai penjaga gawang dan Aji Saka berada di posisi stoper bermain sejak pertengahan babak kedua. Sementara Vikrian dan Titan tampil satu babak penuh.

"Saya melihat pemain akademi Arema sekarang lebih lepas saat berlatih. Mereka juga bersemangat ingin memperlihatkan kemampuannya di depan pelatih baru. Berbeda dengan tahun lalu," ujar asisten pelatih Arema FC, Kuncoro.

Mario Gomez memang tidak melihat nama besar atau senioritas di dalam tim Arema FC. Pelatih asal Argentina itu mengutamakan para pemain yang ingin bekerja keras untuk bisa tampil di lapangan.

 

Video

2 dari 2 halaman

Sudah Berbeda

Beberapa tahun sebelumnya, banyak pemain orbitan Akademi Arema FC yang hanya bertahan selama setahun di tim senior karena kalah bersaing dan masih grogi berlatih dengan pemain senior. Tapi khusus Titan, Vikrian dan Fransisco, mereka diperpanjang kontraknya sejak promosi dari tim akademi pada musim lalu.

“Aji Saka yang baru promosi musim ini juga kelihatan punya potensi. Jadi ada peluang untuk mereka berkembang tahun ini,” ujar Kuncoro.

Arema sudah 10 tahun tidak memiliki generasi emas Akademi Arema seperti Dendi Santoso dan Ahmad Alfarizi. Musim ini menjadi momentum untuk regenerasi. Kebetulan Dendi dan Alfarizi tahun ini genap berusia 30 tahun. Artinya, harus ada penerus yang disiapkan untuk masa depan Singo Edan.

“Sudah waktunya pemain muda muncul. Mumpung sekarang ada kesempatan, ada pelatih yang punya selera terhadap anak muda. Kuncinya harus lepas dalam latihan. Jangan ada beban. Pemain senior juga pasti ikut membimbing,” jelasnya.

Berita Terkait