Cristiano Ronaldo Dikritik karena Tidak Ikut Karantina Corona COVID-19 Bareng Juventus

oleh Defri Saefullah diperbarui 27 Mar 2020, 20:05 WIB
Mantan presiden Juventus kritik Cristiano Ronaldo (AP/Dave Thompson)

Jakarta - Cristiano Ronaldo menjadi pemain Juventus pertama yang mendapatkan izin tinggalkan Italia saat Daniele Rugani dinyatakan positif COVID-19. Hal ini mendapatkan kritikan dari mantan presiden Juventus, Giovanni Cobolli Gigli.

Dia mengatakan diizinkannya Cristiano Ronaldo sudah membuat pemain lain juga minta izin pergi tinggalkan Italia. Hal ini membuat masalah menjadi rumit.

Advertisement

Cristiano Ronaldo mendapatkan izin pulang ke kampungnya, Madeira Portugal untuk menengok ibunya, Maria Dolores stroke. Sedangkan pemain Juventus lain jalani karantina di Italia.

Setelah pulih dan dirawat di fasilitas kesehatan pribadi, Cristiano Ronaldo lakukan aktivitas lainnya. inilah yang tak disukai Gigli.

Dia mengatakan, Cristiano Ronaldo saat ini hanya peduli dengan pemotretan di pinggir kolam. Ini menjadi contoh buruk bagi pemain lain yang ingin isolasi mandiri.

Aksi Ronaldo belakangan diikuti pemain lainnya yaitu Gonzalo Higuain, Miralem Pjanic dan Douglas Costa. Mereka juga pulang ke negara masing-masing untuk menemui keluarga.

"Segalanya di Juventus menjadi rumit saat Cristiano Ronaldo pergi," kata Gigli seperti dikutip Goal.com.

 

Video

2 dari 2 halaman

Diikuti Pemain Lain

Pemain Juventus Cristiano Ronaldo (kanan) dan pemain AS Roma Chris Smalling berebut bola pada pertandingan Coppa Italia di Turin, Italia, Rabu (22/1/2020). Juventus menggilas AS Roma 3-1 dan berhasil lolos ke semifinal. (Marco Bertorello/AFP)

"Dia bilang pergi ke Portugal karena ibunya tapi sekarang dia banyak foto-foto di pinggir kolam. Saat dia diberi pengecualian, segalanya jadi kacau dan yang lain ingin pulang juga."

Gigli mengatakan seharusnya seluruh pemain jalani karantina bersama Juventus. Dia mengakui Juventus tertekan untuk memaksa pemain-pemain bintang hengkang.

 Dia meyakini Juventus kini sulit menjaga ritme saat kompetisi kembali bergulir. Memang, seluruh pemain mendapatkan pekerjaan rumah untuk latihan sendiri.

Namun dia meyakini ketajaman pemain bakal berkurang.

"Saya tak mengerti mengapa mereka ingin tinggalkan Italia, saat mereka kembali, mereka harus karantina 14 hari," ujarnya.

 

Sumber asli: Goal

Disadur dari: Liputan6.com (Defri Saefullah/Harley Ikhsan, Published 27/3/2020)

Berita Terkait