Terpukul Melihat Kasus COVID-19 di Italia, Romelu Lukaku Kecewa Respons Serie A

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 03 Apr 2020, 14:45 WIB
Striker Inter Milan, Romelu Lukaku, melakukan selebrasi usai membobol gawang Cagliari pada laga Coppa Italia di Stadion Giuseppe Meazza, Rabu (15/1/2020). Inter Milan menang 4-1 atas Cagliari. (AFP/Miguel Medina)

Bola.com, Jakarta Striker Inter Milan, Romelu Lukaku, melontarkan kritik terhadap petinggi Serie A yang lambat mengambil keputusan di tengah pandemi virus corona. Dia tahu kasus fatal di Italia seharusnya bisa dikurangi jika Serie A sedikit lebih tegas.

Italia merupakan salah satu negara yang paling menderita serangan COVID-19. Angka kematian di Italia begitu tinggi karena penularan virus yang begitu cepat. Pemerintah pun kewalahan meski sudah memberlakukan karantina wilayah.

Advertisement

Bek Juventus, Daniele Rugani, tercatat sebagai pemain Serie A pertama yang positif terinfeksi COVID-19. Barulah setelah itu Serie A memutuskan untuk menghentikan musim sementara, sayangnya keputusan itu dianggap terlambat.

Bagi Lukaku, Serie A sepertinya memandang remeh ancaman virus ini pada pemain sepak bola. Seakan-akan para pemain kebal virus karena mereka punya daya tahan fisik tinggi. Padahal, virus ini tidak tebang pilih, semua kena.

"Keselamatan selalu yang utama. Mengapa kami harus terus bermain jika ada banyak orang di dunia yang mempertaruhkan nyawa mereka?" ujar Lukaku pada interviu dengan Thierry Henry melalui Instagram Puma.

"Mengapa perlu menunggu ada pemain yang positif terinfeksi baru sepak bola berhenti? Itu tidak normal."

"Saya mengakui bahwa saya merindukan sepak bola, tapi saat ini yang paling penting adalah nyawa manusia. Segala hal selain itu hanyalah nomor dua," imbuhnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Korbankan Sepak Bola

Lukaku telah menemukan kembali ketajamannya di Inter Milan musim ini. Pria 26 tahun tersebut sudah mengoleksi 17 gol di Serie A. (AP/Antonio Calanni)

Romelu Lukaku tidak berbohong, dia mengaku rindu bermain sepak bola di stadion besar, menjebol gawang lawan diiringi dengan sorakan fans. Namun, jika taruhannya nyawa banyak orang, dia rela sepak bola dihentikan.

"Yang paling saya rindukan adalah bersaing menghadapi lawan di stadion penuh dan merasakan dukungan fans," lanjut Lukaku.

"Saya menggunakan kesempatan ini untuk menganalisis performa saya dan segala hal yang saya lakukan dalam enam bulan terakhir. Anda selalu bisa berkembang," tandasnya.

 

Sumber: Instagram, Goal

Disadur dari: Bola.net (Richard Andreas, published 3/4/2020)

Berita Terkait