Shopee Liga 1 Belum Dimulai, Arema Sudah Punya Duet Puyol dan Pique KW

oleh Iwan Setiawan diperbarui 11 Okt 2020, 13:30 WIB
Caio Ruan dan Gitra Yuda Furton, duet lini belakang Arema yang dijuluki Puyol-Pique. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Hadirnya bek asal Brasil, Caio Ruan membuat lini belakang Arema FC punya julukan baru, yakni duet Puyol-Pique. Secara postur dan penampilan, sekilas Caio mirip dengan bek tangguh Spanyol, Gerard Pique.

Sementara di deretan bek lokal, ada yang dijuluki Carles Puyol, yakni Gitra Yuda Furton. Pemain asal Padang itu memang mengidolakan mantan kapten timnas Spanyol dan Barcelona. Rambutnya juga ikal dan perawakannya tidak terlalu tinggi.

Advertisement

Banyak Aremania yang menyematkan duet itu kepada Caio dan Gitra. Apalagi saat Caio pertama datang, dia lebih banyak main dengan tim cadangan sehingga dia sempat berduet dengan Gitra.

“Aman kalau lini belakang Arema duet Puyol dan Pique,” komentar  Aremania, Agus Kurniawan di sebuah foto Gitra dan Caio yang beredar di media sosial.

Gitra merasa tersanjung dengan sebutan itu. 

“Saya sejak kecil mengidolakan Puyol. Dari cara mainnya dan segala macam,” jelas mantan pemain Persik Kediri itu.

Bek Arema asal Padang itu juga pernah membuat rambut ikalnya panjang saat main di Persik dan Martapura agar lebih menyerupai idolanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Cuma di Latihan?

Bek Arema FC, Caio Ruan, menjalani latihan perdana di Lapangan Balearjosari, Kota Malang. Senin (29/9/2020). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Sayangnya, dalam kompetisi resmi, duet ini bakal jarang dilihat. Dalam beberapa sesi latihan terakhir Arema, Caio mulai diduetkan dengan Nurdiansyah di tim utama. Sementara, Gitra masih di tim pelapis dan sesekali masuk tim utama sebagai gelandang bertahan atau bek kanan.

Meski demikian, kedua pemain ini cukup interns berkomunikasi. Caio kadang menghampirinya usai latihan untuk berbagi tentang latihan. Keduanya saling bertukar pengalaman.

Khusus Caio, dia baru dua pekan di Arema dan tidak bisa Bahasa Indonesia dan Inggris. Namun, dia tetap coba berkomunikasi dengan keterbatasannya. Sementara, Gitra juga mengerti hal itu. Dia coba berkomunikasi dengan bahasa Inggris yang paling sederhana dan biasa dipakai di sepak bola.

Berita Terkait