Situs Judi Bakal Dilarang Jadi Sponsor di Jersey, Finansial 9 Tim Liga Inggris Terancam Goyang

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 23 Sep 2021, 22:45 WIB
Raphinha. Gelandang asal Brasil berusia 24 tahun ini didatangkan Leeds United dari Rennes awal musim 2020/2021 lalu dengan biaya transfer 18,6 juta euro. Sebagai pilihan utama, hingga awal musim 2021/2022 ini ia telah bermain dalam 39 laga dengan mencetak 8 gol. (Foto: AFP/Pool/Lindsey Parnaby)

Bola.com, London - Tinjauan pemerintah terhadap Undang-Undang Perjudian 2005 kemungkinan akan mencakup proposal untuk melarang situs judi atau rumah taruhan jadi sponsor utama di jersey. Wacana ini bakal berdampak negatif pada sembilan klub Premier League saat ini.

Hampir setengah dari semua klub Liga Inggris akan dipaksa untuk mengganti sponsor baju mereka karena larangan dari pemerintah

Advertisement

Sembilan tim itu juga menjadikan situs judi sebagai sponsor utama, sehingga mereka mesti menyiapkan antisipasi mengingat beberapa di antaranya sudah terikat kontrak selama beberapa tahun ke depan.

Dilansir dari Daily Mail, pemerintah Inggris bakal mensahkan proposal baru itu paling cepat akhir tahun ini. Di dalamnya berisi larangan menampilkan situs judi di 'halaman muka', yang dalam konteks ini adalah jersey tim.

Bahkan, larangan tersebut juga mencakup advertising di pinggir lapangan dan iklan TV. Namun itu akan sulit mengingat beberapa pemegang hak siar Liga Inggris juga disokong oleh rumah taruhan.

 

2 dari 4 halaman

Siapa Saja Tim-Tim yang Terancam?

Francisco Trincao. Pemain sayap berusia 21 tahun ini didatangkan Wolverhampton dari Barcelona dengan status pinjaman dari Barcelona. Sudah 3 kali tampil bersama Wolves, dan berhasil mencetak gol debutnya saat menang 4-0 atas Nottingham Forest di Piala Liga, 24 Agustus 2021. (Foto: theathletic.com)

Tim yang akan terkena dampak yakni Brentford, Burnley, Crystal Palace, Leeds, Newcastle, Southampton, Watford, West Ham dan Wolves.

Mereka menjadikan rumah judi sebagai sponsor utama. Tiap tahun, total uang yang didapat dari rumah judi bisa melebihi angka 100 juta pounds.

Jika benar-benar disahkan dalam rapat besar musim dingin nanti, ancaman finansial di depan mata, kecuali tim-tim tersebut sudah menyiapkan rencana atau antisipasi.

Wacana terbaru Undang-Undang Perjudian 2005 diluncurkan oleh Departemen Digital, Budaya, Media, dan Olahraga (DCMS) Britania Raya pada Desember 2020. Tinjauan lantas dimutakhirkan per Maret kemarin beserta bukti-bukti yang substansial.

"Kami cukup yakin tidak akan ada lagi perusahaan judi di jersey tim. Semua orang mengharapkan itu. Para reformis menginginkan lebih tetapi banyak politisi khawatir hal ini berdampak buruk buat Liga Inggris (terkait finansial pesertanya)."

 

3 dari 4 halaman

Jersey untuk Anak-Anak

Sejak 2005, Premier League telah memberlakukan peraturan yang cukup adil. Klub memperbolehkan jersey orang dewasa dengan sponsor judi, namun tidak untuk tim U-23 atau development squad dan U-18.

Selain itu, jersey khusus minors atau anak-anak juga tidak diperbolehkan ada sponsor judi. Sebab peraturan di Inggris menyebutkan usia minimal untuk penjudi adalah 18 tahun.

Menariknya, judi online maupun offline merupakan hal biasa dalam keseharian warga Inggris. Ruang lingkup olahraganya nya juga cukup besar, mulai dari lomba balap kuda, kriket, hingga sepak bola.

Sumber: Daily Mail

4 dari 4 halaman

Yuk Tengok Tabel Klasemen Liga Inggris 2021/2022

Berita Terkait