Bola.com, Bandung - Penggunaan VAR (Video Assistant Referee) cukup membantu wasit dalam hal mengambil keputusan pada sebuah pertandingan sepak bola. Seperti yang terjadi di Piala Dunia 2022.
Akan tetapi, penggunaan teknologi tersebut masih menimbulkan pro dan kontra. Tak sedikit yang merasa kecewa dengan keputusan wasit setelah melihat tayangan ulang lewat VAR, baik itu pemain atau pun suporter.
Penggunaan VAR di Piala Dunia memang bukan kali pertamanya. Saat Piala Dunia 2018 di Rusia, juga sudah menggunakan VAR untuk meminimalisir kesalahan wasit dalam mengambil keputusan.
Eks kiper Persib Bandung, Cecep Supriatna, mengakui penggunaan VAR dalam sebuah pertandingan sepak bola memang terlihat kurang greget dan membuat pertandingan kurang seru.
"Menurut saya dengan adanya VAR, Piala Dunia 2022 terasa kurang ramai dan kurang seru. Karena saat euforia, begitu melihat hasil VAR tidak jadi, itu menyesakkan juga," seloroh Cecep Supriatna sambil tersenyum saat dihubungi Bola.com, Selasa (29/11/2022).
Ada Sisi Positif
Walau demikian kiper Persib era 90an dan 2000an itu menyebutkan pengunaan VAR di sepak bola ada sisi positifnya, terutama untuk menentukan bola apakah sudah masuk atau belum ke gawang.
"Jadi menurut saya VAR itu lebih tepat digunakan untuk memastikan gol saja, termasuk pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di dalam kotak penalti, kalau untuk pelanggaran lain, saya pikir tidak perlu pakai VAR," jelas Cecep.
"Dengan adanya VAR, juga bisa terlihat sejauh mana keputusan wasit dalam memberikan keputusan, terutama dalam hal-hal yang krusial seperti dalam kotak penalti atau tadi apakah bola sudah masuk atau belum ke gawang," lanjut Cecep.
Diterapkan di Sepak Bola Indonesia
Meski demikian, eks kiper Persib yang akrab disapa Si Gegep itu mengaku VAR sangat tepat jika diterapkan di kompetisi sepak bola Indonesia.
"Kalau Liga 1 pakai VAR tepat sekali diterapkan biar tidak ada lagi saling curiga dan tidak ada lagi keputusan-keputusan yang kontroversial," ujar Cecep. Disinggung masalah perpanjangan waktu yang cukup lama di Piala Dunia 2022, Cecep menilai masih sebatas wajar. Menurutnya, hal itu dikarenakan mungkin banyak waktu 90 menit yang terbuang.
"Saya lihat di Piala Dunia tahun ini memang ada perpanjangan waktu hingga 14 menit, 10 menit, perpanjangan selama itu mungkin karena ada waktu yang terbuang dari waktu normal selama 90 menit," ungkap Cecep.
Menghabiskan Biaya Mahal
Cecep berharap, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi Liga Indonesia bisa menerapkan peraturan-peraturan seperti di Piala Dunia 2022, walaupun penggunaan VAR itu memakan biaya yang cukup mahal.
"Tetapi demi kemajuan sepak bola Indonesia, saya setuju kalau VAR diterapkan di sini (sepak bola Indonesia)," tegas Cecep Supriatna sambil mengakhiri.
Saksikan Keseruan Piala Dunia 2022 di EMTEK