BRI Liga 1: Yoyok Sukawi Pastikan Kondisi Finansial PSIS Tetap Aman, Pemain Andalan Dipertahankan

oleh Radifa Arsa diperbarui 02 Jan 2024, 22:00 WIB
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi (tengah) saat meninjau Stadion Citarum, Semarang, Senin (27/1/2020) . (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Bola.com, Semarang - Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, angkat bicara soal fenomena perpindahan pemain andalan yang marak terjadi di antara klub BRI Liga 1 2023/2024.

Ada beberapa kontestan yang harus melepas pemain-pemain kuncinya pada bursa transfer paruh musim ini. Situasi ini jamak terjadi karena efek guncangan finansial yang dialami klub peserta.

Advertisement

Dua transfer yang cukup mengejutkan ialah hengkangnya Gustavo Almeida dan Junior Brandao. Gustavo, misalnya, menjadi penyumbang gol terbanyak Arema FC sekaligus top scorer sementara BRI Liga 1 dengan 14 gol.

Namun, striker asal Brasil ini justru bergabung dengan Persija Jakarta. Sementara itu, Junior Brandao yang menjadi kolektor gol terbanyak Madura United justru direkrut Bhayangkara FC. Kini, dia juga sudah mengepak 14 gol di musim ini.

2 dari 4 halaman

Kesulitan Finansial

Selebrasi pemain PSIS Semarang, Paulo Gali Freitas (kanan) setelah mencetak assist untuk gol pertama timnya ke gawang Dewa United pada laga pekan ke-8 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Senin (14/8/2023). PSIS Semarang menang telak 4-1 atas Dewa United. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Yoyok menjelaskan, fenomena perpindahan pemain semacam ini memang tak bisa dilepaskan dari situasi keuangan klub. Mereka terpaksa melepas amunisi andalannya karena terjepit masalah finansial.

“Sebetulnya, situasi ini tak hanya terjadi di Indonesia. Di luar negeri pun sama. Banyak klub yang harus melepas pemain andalannya untuk menyesuaikan finansial,” kata Yoyok Sukawi.

 

3 dari 4 halaman

Mahesa Jenar Masih Aman

Pemain PSIS Semarang, Paulo Gali Freitas berusaha mencetak gol ke gawang Dewa United pada laga pekan ke-8 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Senin (14/8/2023). PSIS Semarang menang telak 4-1 atas Dewa United. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Dia menjelaskan, meski mengalami masalah finansial yang sama, PSIS tetap bisa mengatasinya. Buktinya, Mahesa Jenar tak harus menjual pemain-pemain andalannya untuk mendapatkan dana segar.

“Alhamdulillah, situasi semacam ini tak terjadi di PSIS. Kami tidak sampai harus menjual pemain andalan. Karena pemain-pemain yang kami lepas itu sesuai dengan rekomendasi tim pelatih. Mereka harus dilepas karena kurang menit bermain,” ujarnya.

 

4 dari 4 halaman

Pemain Andalan Bertahan

Beberapa pemain andalan Mahesa Jenar memang sempat digoda klub lainnya. Salah satu nama yang disebut ialah Paulo Gali Freitas. Yoyok merasa lega karena bisa mempertahankan pemain andalannya itu di tengah gencarnya godaan yang datang.

“Pemain andalan kami masih tetap stay semua. Misalnya, yang paling dicintai masyarakat, Gali Freitas, masih ada di sini. Tidak sampai kami lepas,” katanya.

“Kalau kami sampai benar-benar kehabisan uang, pasti akan kami lepas. Kenyataannya kan tidak. Kami masih mampu mempertahankan semua pemain andalan PSIS,” ia menambahkan.

Berita Terkait