Sukses


Contoh-Contoh Cerita Jenaka, Menghibur dan Bikin Tertawa

Bola.com, Jakarta - Cerita jenaka merupakan cerita rakyat yang mengandung unsur lucu sehingga bisa membuat pembaca atau pendengarnya tertawa.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cerita jenaka merupakan cerita penghibur yang membangkitkan tawa, jenaka, keriangan atau sindiran.

Cerita jenaka bisa juga disebut sebagai cerita pelipur lara. Sebab, cerita tersebut mengandung humor yang bisa menjadi penghibur bagi seseorang yang sedang sedih.

Isi cerita jenaka berupa khayalan atau rekaan dari pengarangnya. Bisa juga cerita yang berdasarkan fakta dari berbagai pengalaman diri sendiri maupun orang lain.

Isi ceritanya diolah dan dikemas kembali menjadi cerita yang lebih menarik. Hampir keseluruhan cerita jenaka menunjukkan kebodohan. Hal ini karena kesalahpahaman protagonis mengambil tindakan lucu.

Jika kamu ingin membaca cerita jenaka, berikut ini beberapa contohnya, dikutip dari laman Dosenpintar dan Rumussoal, Kamis (9/6/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Abu Nawas Mau Terbang

Abu Nawas seolah selalu tidak kehabisan akal untuk membuat sensasi publik. Tidak jarang dengan kecerdikannya, Abu Nawas berani mengkritik raja serta memberi nasihat kepada khalayak luas.

Suatu hari, Abu Nawas menghebohkan pemberitaan kalau dirinya ingin terbang. Sontak, pernyataan Abu Nawas itu yang menyebar ke penjuru kota serta menjadi bahan pergunjingan orang.

Banyak penduduk kota menganggap Abu Nawas gila serta tidak mungkin bisa melakukan niatnya.

Kabar Abu Nawas ingin terbang itu pun sampai ke telinga dari Raja Harun Ar-Rasyid. Sang Raja langsung memanggil Abu Nawas ke istana untuk diintrogasi.

"Wahai Abu Nawas, kau ingin terbang?" tanya Harun Ar-Rasyid.

"Benar baginda, besok Jumat saya akan terbang, silakan bersama penduduk menyaksikan hamba terbang jika masih ragu," jawab Abu Nawas.

"Baiklah kalau begitu. Apabila engkau berbohong, maka harus bersiaplah untuk menanggung hukumannya."

Saat tiba Abu Nawas naik ke gedung tinggi. Orang-orang yang telah menantikannnya kini banyak yang ragu dengan kemampuan Abu Nawas untuk dapat terbang layaknya burung.

Setelah lapangan penuh sesak, Abu Nawas perlahan mulai mengepakkan tangannya dari atas gedung seperti burung. Tingkah Abu Nawas itu pun ini mengundang reaksi penonton.

Salah seorang dari penonton berkata, "Hai, Abu Nawas! Engkau membohongi kami! Kau tidak terbang, maka engkau akan mendapat hukuman".

"Dengarlah saudara-saudara. Aku mengatakan aku ini mau terbang, bukan mengatakan aku dapat terbang. Dari tadi aku mau terbang bukan?"

Penonton menyoraki Abu Nawas, tapi tidak dapat menyalahkan Abu Nawas.

Pesan yang dapat diambil dari cerita tersebut ialah jangan menelan bulat-bulat seluruh berita. Sudah seharusnya kita menelaah terlebih dahulu.

3 dari 4 halaman

Pak Pandir

Suatu ketika Pak Pandir ada di rumah, ia tidak pergi ke ladang karena hari itu cuaca hujan. Pak Pandir merasa sangat lapar serta meminta makanan dengan istrinya supaya dibuatkan makanan yang hangat, lalu sang istri mulai mengupas bahan dan membuat makanan yang sederhana, yakni pisang goreng.

Karena sangat lapar, Pak Pandir meminta istrinya mempercepat memasak pisang agar bisa segera dimakan bersama.

Menikmati pisang goreng dengan segelas kopi panas tersebut terasa sangat nikmat sekali, dan seolah-olah pisang menjadi sebagai pengganti dari makanan nasi.

Setelah makan, hujan pun reda, sehingga ia berangkat ke sawah meilhat kesiapan panen tahun ini.

Setalah panen tiba, Pak Pandir pun menjual hasil panennya dengan membawanya ke pasar. Setelah dibawa ke pasar hasil dari dagangannya langsung habis dan uangnya diberikan kepada istrinya.

4 dari 4 halaman

Si Kabayan

Si Kabayan dengan istrinya pergi ke Gunung Gede untuk berdoa, berpuasa, serta bermeditasi. Mereka berharap keinginannya untuk menjadi kaya bisa dikabulkan.

Suatu hari, saat Kabayan dan istrinya sedang meditasi, seorang dewa menampakkan diri kepada mereka.

"Kabayan," panggil sang dewa.

"Aku mengabulkan atas dua permintaan. Namun, hanya dua. Kamu sebaiknya harus membicarakannya dengan istrimu sebelum kamu akan membuatnya."

Kabayan dengan istrinya berdiskusi panjang lebar tentang apa yang sangat baik apa yang mereka harapkan.

Namun, tidak ada kesepakatan yang tercipta di antara mereka. Kabayan berharap banyak uang, akan tetapi istrinya ingin meminta pasokan beras yang berlimpah.

Akhirnya Kabayan sangat kesal dengan istrinya, lalu ia berkata, "Saya harap dewa akan mengubah dikau menjadi monyet!"

Keinginan dari Kabayan tersebut pun langsung dikabulkan. Kabayan melihat istrinya berubah menjadi monyet depan matanya sendiri.

Dia amat sangat menyesal, jadi dia sangat berharap istrinya kembali menjadi dirinya sendiri. Keinginannya pun dikabulkan.

Namun, hal ini membuat kesempatan dari permintaan Kabayan hilang. Dia dan istrinya tetap miskin. Namun, selama hidup, Kabayan merasa senang karena masih bersama istrinya.

 

Sumber: Dosenpintar, Rumussoal

Dapatkan artikel contoh dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer