Sukses


7 Bahaya Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Kemasan

Bola.com, Jakarta - Kehidupan modern yang sibuk kerap kali memaksa kita untuk mengandalkan makanan kemasan. Makanan kemasan, atau yang juga dikenal sebagai makanan olahan, telah menjadi bagian integral dari pola makan banyak orang.

Namun, ada bahaya yang terkait dengan terlalu banyak mengonsumsi makanan kemasan. Makanan kemasan mengandung lebih banyak bahan tambahan seperti pengawet, perasa buatan, dan pewarna.

Penggunaan bahan-bahan ini telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan seperti diabetes, penyakit jantung, dan kelebihan berat badan.

Mengonsumsi terlalu banyak makanan kemasan juga dapat merusak kadar gula darah, memengaruhi sistem pencernaan, dan meningkatkan risiko penyakit kronis.

Lantas, apa saja bahaya jika kita terlalu banyak mengonsumsi makanan kemasan?

Berikut bahaya terlalu banyak mengonsumsi makanan kemasan, Sabtu (23/3/2024).

2 dari 4 halaman

Bahaya Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Kemasan

1. Rendahnya kandungan gizi

Makanan kemasan, terutama yang dikemas dalam kaleng atau plastik, sering kali memiliki kandungan gizi yang rendah. Makanan ini banyak mengandung banyak gula, garam, dan lemak jenuh, sementara kandungan serat, vitamin, mineral, dan protein yang diperlukan tubuh sering kali minim.

Jika terlalu banyak mengonsumsi makanan kemasan, bisa menyebabkan defisiensi nutrisi dan berisiko terkena berbagai penyakit.

2. Penyebab penyakit jantung dan diabetes

Makanan kemasan yang tinggi gula dan lemak jenuh dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan diabetes.

Gula dan lemak jenuh yang tinggi dalam makanan kemasan dapat meningkatkan kadar kolesterol dan gula darah dalam tubuh, yang nantinya dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, seperti serangan jantung dan diabetes tipe 2.

3 dari 4 halaman

Bahaya Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Kemasan

3. Kelebihan berat badan dan obesitas

Makanan kemasan yang kaya gula, garam, dan lemak cenderung memiliki kalori yang tinggi. Jika terlalu banyak mengonsumsi makanan kemasan, ini dapat menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas.

Obesitas adalah faktor risiko utama untuk berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker.

4. Rendahnya serat

Makanan kemasan biasanya memiliki kandungan serat yang rendah. Serat sangat penting untuk pencernaan yang sehat dan dapat membantu mencegah sembelit, memperlancar pencernaan, dan menjaga kesehatan usus.

Jika terlalu banyak mengonsumsi makanan kemasan, kita mungkin tidak akan memperoleh asupan serat yang cukup, yang dapat meningkatkan risiko terkena masalah pencernaan.

4 dari 4 halaman

Bahaya Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Kemasan

5. Ketergantungan pada bahan tambahan

Makanan kemasan sering kali mengandung bahan tambahan seperti pengawet, pewarna, dan pemanis buatan. Bahan-bahan ini digunakan untuk memberikan rasa, penampilan, dan keawetan makanan.

Namun, penggunaan berlebihan bahan tambahan ini dapat berdampak negatif pada kesehatan kita dan dapat menyebabkan alergi, gangguan hormonal, gangguan pada sistem kekebalan tubuh, dan reaksi negatif lainnya.

6. Tinggi kandungan natrium

Makanan kemasan sering kali memiliki kandungan garam yang tinggi. Konsumsi garam yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, yang nantinya berisiko mengalami hipertensi dan penyakit jantung.

Rendahnya natrium dalam makanan yang tidak dikemas menjadi tantangan untuk banyak orang, tetapi penting untuk memperhatikan asupan garam yang dikonsumsi setiap hari untuk kesehatan jangka panjang.

7. Rendahnya keamanan pangan

Makanan kemasan juga lebih rentan terhadap kontaminasi dan kerusakan. Pada saat pengemasan dan transportasi, makanan kemasan dapat terkontaminasi oleh bakteri, virus, atau jamur.

Selain itu, makanan kemasan lebih rentan terhadap kerusakan fisik, seperti kerusakan bungkus atau goresan pada kaleng.

Mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi atau rusak dapat menyebabkan infeksi perut, keracunan makanan, atau reaksi alergi.

 

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer