Sukses


Panpel Arema Akan Sweeping Flare dan Tiket Palsu

Bola.com, Malang - Kerja keras dilakukan panpel Arema Cronus menjelang laga kontra Persipura Jayapura, Minggu (26/6/2016) di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang dalam pekan kedelapan Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo. Panpel memprediksi penonton akan membludak.

Dua hal yang akan jadi fokus utama panpel yaitu mencegah flare, cerawat, dan bom asap masuk serta mengontrol peredaran tiket agar tidak sampai ada kebocoran. Untuk flare, dari empat laga yang sudah dilalui tiga diantaranya terjadi insiden.

Dua laga awal Arema sudah dijatuhi denda. Sedangkan yang terakhir lawan Persija Jakarta (19/6/2016) komdis belum menjatuhi hukuman. 

Tapi itu tinggal menunggu waktu saja, karena di pengujung laga, suporter Persija Jakmania melemparkan beberapa flare ke sentelban. Sedangkan Aremania sempat juga terlihat menyalakan flare di satu titik namun bisa cepat dimatikan.

"Flare kami sudah lakukan simulasi untuk pencegahan dan pemadamannya. Kami yakin bisa teratasi masalah ini karena ada banyak petugas di tempat yang biasanya menyalakan flare," kata Ketua Panpel Arema Abdul Haris.

Sedangkan satu lagu untuk kontrol tiket, panpel mengaku agak kesulitan. Pada pertandingan home lawan Persija Jakarta (19/6/2016) panpel harus merugi hampir Rp 250 juta rupiah. Karena kebocoran tiket mencapai 6.000 orang jika estimasinya dikalikan harga tiket ekonomi sudah mencapai Rp 210 juta.

Belum lagi tiket palsu yang beredar. "Saat melawan persija ada temuan tiket palsu. Ada satu bendel barang buktinya. Tapi yang sudah masuk menggunakan tiket palsu juga ada," kata pria yang menjabat sebagai kepala UPTD Stadion Kanjuruhan ini.

Untuk sementara panpel akan melakukan sweeping di beberapa tempat penjualan tiket hingga calo. Jika menggunakan tiket gelang, akan diketahui mana penonton gelap yang masuk ke stadion karena tiket akan dikenakan di tangan penonton selama pertandingan.

"Sebenarnya manajemen Arema ingin kembali menggunakan tiket gelang. Itu bisa meminimalkan kebocoran dan pemalsuan," imbuhnya.

Video Populer

Foto Populer