Ambisi Lionel Messi Lepas dari Bayang-Bayang Cristiano Ronaldo

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 19 Jun 2019, 08:30 WIB
Striker Argentina, Lionel Messi (tengah) berusaha membawa bola dari kawalan dua pemain Kolombia, Radamel Falcao Garcia dan Wilmar Barrios pada pertandingan grup B Piala Copa America 2019 di Arena Fonte Nova, Brasil (15/6/2019). Kolombia menang atas Argentina 2-0. (AP Photo/Natacha Pisarenko)

Jakarta - Sepak terjang megabintang Barcelona, Lionel Messi, kembali menjadi sorotan. Tapi, kali ini kiprah Messi bukan di La Liga. Pemain berusia 32 tahun ini, tengan berjuang bersama timnas Argentina di ajang Copa America 2019.

Penampilan Lionel Messi di kompetisi utama sepak bola yang diikuti negara-negara CONMEBOL ini, tentu saja sangat dinanti-nanti. Kehebatan Messi tentu saja jadi tumpuan harapan negaranya untuk bisa meraih trofi Copa America 2019.

Advertisement

Situasi ini dibenarkan pelatih timnas Argentina Lionel Scaloni. “Saya ingin menegaskan antusiasme dia (Messi) untuk bermain sepak bola. Dia dilahirkan untuk main sepak bola. Dia dilahirkan untuk menang,” ujar pelatih yang ditunjuk menggantikan Jorge Sampaoli ini.

Sayang, langkah awal tim Tango ini harus sudah mendapat sandungan. Saat menghadapi Kolombia pada penyisihan Grup B di Itaipava Arena Fonte Nova, Salvador, Minggu (16/6/2019) lalu, timnas Argentina dipecundangi Kolombia 0-2.

Hasil ini tentu saja di luar dugaan dan cukup mengejutkan. Setelah menunggu hampir 12 tahun, Kolombia akhirnya bisa menaklukkan Argentina.

Meski masih terlalu dini, kekalahan ini bisa menjadi beban bagi peraih lima kali pengargaan Ballon d'Or ini. Bayang-bayang buruk akan menghantui Messi setiap kali ia membela timnas.

Lionel Messi belum pernah sekali pun mempersembahkan trofi untuk negaranya di level senior. Padahal, empat kali dia mampu mengantar Argentina sampai final dengan rincian tiga kali di Copa America 2007, 2015, dan 2016, dan satu di Piala Dunia 2014. Argentina terakhir memenangkan Copa America pada tahun 1993.

Saksikan siaran langsung pertandingan-pertandingan Premier League, La Liga, Ligue 1, dan Liga Europa di sini

2 dari 3 halaman

Sukses Ronaldo

Penyerang Portugal, Cristiano Ronaldo mencium Piala UEFA Nations League setelah pertandingan final melawan Belanda di Estadio do Dragao, Porto (10/6/2019). Portugal berhasil mengalahkan Belanda 1-0, berkat gol Goncalo Guedes. (AP Photo/Martin Meissner)

Menariknya lagi, penampilan Messi di Copa America 2019 ini, dikaitkan dengan sukses saingan utamanya Cristiano Ronaldo di ajang UEFA Nations League. Bintang Juventus ini sukses mengantar timnas Portugal meraih trofi edisi perdana kompetisi ini usai mengalahkan Belanda 1-0 di final.

Sebelumnya, tepatnya pada tahun 2016, bintang berusia 34 tahun ini juga membawa Portugal menjadi juara Euro dengan mengalahkan Prancis pada laga final. Bagi Selecao das Quinas, ini menjadi gelar pertama sepanjang sejarah dalam sebuah kompetisi mayor.

Publik memang selalu membanding-bandingkan kehebatan dua pemain ini. Bahkan, selama ini Messi dan Ronaldo masih bersaing dalam perburuan penghargaan pemain terbaik Ballon d'Or. Dua pemain itu selalu bersaing ketat dan sama-sama sudah mengoleksi lima penghargaan.

3 dari 3 halaman

Koleksi Trofi

Pemain Real Madrid Cristiano Ronaldo membantu pemain Barcelona Lionel Messi untuk bangkit dalam laga El Clascio Liga Spanyol di Santiago Bernabeu, Sabtu (23/12/2017). Barcelona menang 3-0 di laga itu. (AP Photo / Francisco Seco)

Faktanya sekarang Ronaldo akan menjadi momok bagi Messi. Sekarang, koleksi trofi Ronaldo lebih baik dibandingkan Messi di tim nasional.

Bandingkan dengan Messi. Hingga sekarang ia belum bisa meraih satu pun gelar selama 14 tahun kiprahnya bersama timnas Argentina. Padahal, sebenarnya sempat merasakan empat laga final turnamen bergengsi. Sayangnya, dari empat laga final tak satupun berhasil dimenangkan Messi.

Bagaimana dengan kesempatan saat ini di Copa America 2019. "Saya harus bangkit dan mencoba lagi. Tak peduli berapa kali saya gagal. Ini sebuah pesan bagi anak-anak (generasi penerus), tak hanya dalam sepakbola, tapi juga dalam kehidupan. Saya ingin pensiun setelah memenangkan sesuatu bersama Argentina," kata Messi.

Berita Terkait