Penghapusan Degradasi Dianggap Adil untuk 6 Klub Shopee Liga 1 2020 dari Luar Pulau Jawa

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 20 Jul 2020, 15:45 WIB
Pemain Bali United, Gunawan Dwi Cahyo, memamerkan jersey Bali United saat launching Shopee Liga 1 di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (24/2). Sebanyak 18 klub pamerkan jersey untuk kompetisi Shopee Liga 1 2020. (Bola.com/Yoppy Renato)

Bola.com, Jakarta - Enam klub luar Pulau Jawa harus berkandang di Pulau Jawa selama mengikuti lanjutan Shopee Liga 1 2020. Agar berjalan adil untuk setiap klub, PSSI menghapus sistem degradasi di musim ini.

Bagi klub Pulau Jawa, PSSI memperbolehkan setiap tim untuk bermarkas di kandangnya masing-masing.

Advertisement

PSSI memutuskan untuk melanjutkan Shopee Liga 1 dengan sentralisasi kompetisi di Pulau Jawa. Kebijakan ini dibuat menyusul pandemi COVID-19 yang masih marak di Tanah Air.

Enam klub non Pulau Jawa yang mesti berkandang di Pulau Jawa terdiri dari Persiraja Banda Aceh, Borneo FC, Barito Putera, Bali United, PSM Makassar, dan Persipura Jayapura.

Pelatih Madura United, Rahmad Darmawan, sebagai satu di antara mayoritas tim yang berasal dari Pulau Jawa, menilai penghapusan degradasi merupakan keputusan yang adil bagi klub non Pulau Jawa.

"Soal kemudian ada peraturan tidak ada degradasi, seharusnya kami juga harus adil. Karena kenapa? Sebab, Shopee Liga 1 berpusat di Pulau Jawa. Jadi, klub-klub dari luar Pulau Jawa akan keberatan karena mereka tidak bisa bermain di kandang aslinya," kata arsitek yang karib dipanggil RD itu kepada Bola.com.

Video

2 dari 2 halaman

Mencoba Mengerti

Pelatih Tira Persikabo, Rahmad Darmawan saat pertandingan melawan Perseru Serui pada laga Piala Presiden 2019 di Stadion Si Jalak Harupat, Jawa Barat, Kamis (7/3). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

RD mengimbau semua pihak menerima kebijakan peniadaan degradasi. Pasalnya, Shopee Liga 1 dilanjutkan di tengah kondisi yang tidak normal.

"Jadi, kita harus bisa mengerti kompetisi seperti saat ini dengan segala kekurangan. Menurut saya, dicoba dulu saja," imbuh RD.’

"Mencoba menyesuaikan kondisi saat ini sambil bersiap menghadapi kompetisi ketika situasi sudah kembali normal," tutur pelatih berusia 53 tahun tersebut.

Berita Terkait