5 Alasan Ronald Koeman Harus Berani Berjudi Menjadikan Lionel Messi Menjadi Gelandang di Barcelona

oleh Ario Yosia diperbarui 01 Okt 2020, 08:10 WIB
Barcelona FC - Lionel Messi (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Lionel Messi menikmati banyak kesuksesan sepanjang kariernya. Pemain asal Argentiona satu ini telah mendapatkan banyak trofi dan penghargaan pribadi selama satu setengah dekade terakhir bermain sebagai penyerang untuk Barcelona.

Dalam beberapa tahun terakhir, ia mulai bermain lebih ke dalam di lapangan. Ia kerap sebagai gelandang darurat.

Advertisement

Selama bertahun-tahun dia telah memberikan hasil yang oke dalam setiap peran yang ditugaskan kepadanya oleh pelatih.

Baik itu sebagai pemain sayap di tahun-tahun awal, false nine di bawah Pep Guardiola, atau menjadi sosok pengatur serangan di era Luis Enrique.

Hingga saat ini Barcelona amat mengandalkannya untuk menjebol gawang lawan. Walau usianya mendekati 34 tahun, Lionel Messi tetap terlihat produktif. Kecepatannya tetap terlihat tak berkurang. Demikian pula dengan instingnya membaca peluang mencetak gok.

Barcelona memiliki kekosongan di lini tengah sejak kepergian Xavi dan Andres Iniesta. Mereka belum menemukan solusinya. Dengan bekal teknik individu mumpuni, Lionel Messi, bisa diberi kepercayaan menjalankan peran kedua pemain di atas. Sportkeeda punya lima alasan kenapa Messi bisa paten sebagai seorang gelandang di Barcelona. Blaugrana amat butuh sentuhan Messi di lini kedua.

Video

2 dari 6 halaman

Menghidupkan Kreativitas Lini Tengah yang Lama Mati

Lionel Messi sebagai salah satu pesepak bola terbaik di dunia saat ini dikenal tidak terlalu hobi bermain media sosial. Namun, popularitasnya di lapangan hijau berefek besar di jagat dunia maya. (AFP/Josep Lago)

Ada suatu masa ketika Barcelona amat membanggakan lini tengah mereka. Master umpan Xavi dan Andres Iniesta memikul tanggung jawab terbesar sebagai kekuatan kreatif dalam tim.

Sudah terbukti bahwa sejak kepergian dua gelandang terbaik sepanjang masa Blaugrana itu, klub sangat mengandalkan tiga penyerang mereka (dipimpin oleh Lionel Messi) untuk menciptakan peluang dan mencetak gol.

Para pemain seperti Arthur Melo, Philippe Coutinho, Paulinho, Ivan Rakitic, Arturo Vidal dimasukkan untuk mengisi kekosongan. Tapi mereka terlihat kesulitan menciptakan kreativitas di sektor kedua.

Meski prospek Coutinho dan Miralem Pjanic di lini tengah musim ini mungkin terlihat menjanjikan, keduanya baru saja masuk ke dalam skuad. Butuh waktu bagi mereka beradaptasi dengan sistem permainan Barca yang legendaris.

Lionel Messi bisa sangat cocok dalam formasi 4-2-3-1 sebagai gelandang serang sisi kanan dan itu mungkin memungkinkan dia untuk memotong dan mencetak beberapa gol juga. Kombinasinya dengan Coutinho dan Miralem Pjanic akan sangat mematikan.

3 dari 6 halaman

Kepergian Suarez Menuntut Barcelona Lebih Kreatif

Striker Barcelona, Lionel Messi, berjabat tangan dengan pelatih Ronald Koeman saat melawan Girona pada laga uji coba di Stadion Johan Cruyff, Barcelona, Kamis (17/9/2020). Barcelona menang 3-1 atas Girona. (AP/Joan Monfort)

Barcelona baru-baru ini berpisah dengan penyerang bintang mereka Luis Suarez. Striker asal Uruguay itu bergabung dengan rival mereka di La Liga, Atletico Madrid.

Dengan salah satu pemain nomor 9 terbaik generasi terkini meninggalkan Camp Nou, artinya Barcelona harus lebih kreatif lagi menciptakan peluang mengingat belum ada tanda-tanda mereka sudah punya pengganti Suarez.

Lionel Messi memimpin daftar assist musim lalu dan mencatat rekor La Liga (21 assist). Ia selalu terlibat dalam permainan membangun ofensif Tim Catalan.

Kini ia tak punya patner Si No.9 karena Suarez sudah pergi. Barcelona secara otomatis berharap bahwa pemenang Ballon d'Or enam kali menciptakan lebih banyak peluang.

Tidak ada pemain Barcelona yang lebih cocok untuk peran berani bermain-main di pertahanan lawan dan menciptakan peluang selain Lionel Messi. Jika Ronald Koeman memulainya sebagai gelandang serang dan memberinya kebebasan untuk beroperasi di lapangan, dia masih bisa memberikan gol dan assist untuk Barcelona.

4 dari 6 halaman

Kombinasi Maut Messi dan Coutinho

Striker Barcelona, Lionel Messi, berusaha mengontrol bola saat melawan Villareal pada laga Liga Spanyol di Stadion Camp Nou, Senin (28/9/2020). Barcelona menang dengan skor 4-0. (AP Photo/Joan Monfort)

Lionel Messi sudah lama menjadi sumber gol bagi Barcelona, baik dalam hal menciptakan maupun mencetak gol. Meskipun dia memiliki rekan yang luar biasa model Suarez, ia tidak memiliki wakil yang bisa dia andalkan di lini tengah.

Philippe Coutinho telah kembali dari masa pinjamannya yang cukup sukses di Bayern Munchen dan ia membawa banyak kualitas, terutama sebagai pemain sayap kiri atau dalam peran No. 10.

Jika Koeman memilih sistem 4-2-3-1, dengan Messi di kanan dari tiga gelandang tengah dan Coutinho dalam peran No. 10, itu akan memberi keduanya kesempatan untuk bermain dengan kekuatan mereka masing-masing.

Lionel Messi telah berjuang di posisi sentral karena dia biasanya dikerumuni oleh pemain lawan setiap kali dia mengumpulkan bola di sana, tetapi ketersediaan pemain spesialis seperti Coutinho di sana akan membuat Messi bebas untuk mendikte permainan dari sayap kanan.

5 dari 6 halaman

Faktor Usia Mulai Menua

Striker Barcelona, Lionel Messi, berusaha melewati pemain Villareal pada laga La Liga di Stadion Estadio de la Ceramica, Minggu (5/7/2020). Barcelona menang 4-1 atas Villareal. (AP/Jose Miguel Fernandez de Velasco)

Lionel Messi telah mempertahankan tingkat kebugaran yang sangat tinggi sepanjang kariernya. Ia tidak banyak mengalami cedera panjang.

Bermain sebagai penyerang sisi kanan di lapangan bisa jadi menuntutnya lebih banyak bergerak, karena melibatkan berlari bolak-balik dari sayap kanan ke lini tengah. Messi yang berusia 33 tahun Juni ini, tidak bisa lagi terus berlari antara sepertiga final dan kedua.

Dia perlu dimanfaatkan dalam posisi yang menambah nilai maksimal ke sisinya dan seperti yang telah kita lihat selama beberapa musim terakhir. Messi lebih nyaman dalam posisi yang sedikit lebih dalam.

Ketika ditanya tentang apakah dia melihat dirinya sebagai gelandang dalam sebuah wawancara tahun lalu, Messi mengakui bahwa ia suka bermain lebih dalam dan menciptakan peluang dari lini tengah.

"Sekarang saya biasanya menempatkan diri saya lebih dalam untuk menerima dan melakukan kontak dengan bola dan lini tengah. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan."

Lionel Messi tidak pernah menjadi striker tradisional dan sekarang tidak memiliki mesin untuk beroperasi sebagai penyerang bunglon yang efektif. Namun, keterampilan dan visinya menggiring bola masih terbaik.

Visi adalah salah satu dari sedikit keterampilan sepak bola yang tidak berkurang seiring bertambahnya usia. Bermain di lini tengah sebagai Si Nomor 10 akan memungkinkan Lionel Messi untuk memanfaatkan kemampuannya saat ini, tanpa membebani dirinya sendiri.

6 dari 6 halaman

Membantu Pemain Muda Berkembang

Penyerang Barcelona, Ansu Fati berselebrasi usai mencetak gol pembuka ke gawang Villarreal pada laga Liga Spanyol di Stadion Nou Camp, Senin (28/9/2020) dini hari. Barcelona menang telak dari Villarreal dengan skor 4-0. (AP Photo/Joan Monfort)

Barcelona tidak memiliki striker tulen di jajaran skuat. Tampaknya Antoine Griezmann mungkin dipilih Ronald Koeman untuk memainkan peran sebagai striker sentral.

Dengan tiga gelandang di belakang penyerang tunggal, di mana Lionel Messi mengambil posisi di kanan dan Coutinho mulai di tengah, posisi di kiri akan diperebutkan beberapa pemain.

Dua pemain yang akan mendapat keuntungan dari kepindahan Messi ke lini tengah dan perubahan formasi berikutnya adalah Ansu Fati, yang telah dipromosikan ke tim utama setelah musim debut. Juga Ousmane Dembele, yang terlihat sangat fit setelah sekian lama terkapar karena cedera berat.

Para pemain sayap dapat memberikan banyak peluang ke depan dan Lionel Messi, yang dikenal memberikan umpan manis di sepertiga akhir, dapat mengaturnya dengan sempurna di dalam kotak untuk peluang mencetak gol.

Sudah waktunya bagi para pemain muda dalam skuad untuk meningkatkan dan menunjukkan potensi mereka yang sebenarnya.

Sumber: Sportskeeda

Berita Terkait