5 Pilar Manchester United Paling Butut di Malam Pembantaian Melawan Tottenham Hotspur di Old Trafford, Patrice Evra: Mereka Layak Digaplok!

oleh Ario Yosia diperbarui 06 Okt 2020, 08:50 WIB
Manchester United - Harry Maguire, Anthony Martial, Paul Pogba (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Manchester United masih belum berhasil bangkit dari keterpurukan di pentas Liga Inggris. Laga ketiganya di Premier League 2020-2021 melawan Tottenham berakhir dengan memalukan.  Pasukan Ole Gunnar Solskjaer dibantai habis di Old Trafford pada laga Minggu (4/10/2020) malam WIB dengan skor 1-6. Malam yang terasa menyeramkan di Old Trafford.

Sempat di atas angin ketika mampu unggul di menit kedua lewat Bruno Fernandes, The Red Devils kemudian tampil di bawah standar dan kebobolan enam kali. Hasil tersebut pun menjadi kekalahan kandang terburuk dalam sembilan tahun ini.

Advertisement

Pemain-pemain yang diturunkan bahkan disebut tidak layak berkostum United. Setidaknya hal tersebut lah yang dilontarkan mantan pemain Manchester United, Patrice Evra.

“Saya hancur dan saya adalah orang yang berpikir positif. Namun, saat ini saya memahami rasa sakit dari semua penggemar United karena sekarang tidak ada seorang pun di tim inti yang pantas bermain (untuk United),” kata Evra.

Apa yang dilontarkan Patrice Evra tentu merupakan sebuah kritik yang logis, mengingat beberapa pemain tampil begitu buruk di laga tersebut. Dari seluruh pemain inti di laga tersebut, lima pemain ini nampaknya perlu introspeksi diri karena telah menjadi yang terburuk.

Untuk itu berikut ulasan lima pemain Manchester United yang menjadi biang kekalahan tim.

Insiden kartu merah yang diterima pemain Manchester United, Anthony Martial, usai dianggap melanggar pemain Tottenham, Erik Lamela, dalam lanjutan Liga Inggris 2020/2021. (Carl Recine/Pool via AP)

Video

2 dari 6 halaman

Anthony Martial

Sebelum menit ke-28, Martial merupakan pemain yang cukup merepotkan lini belakang Tottenham Hotspur. Namun, semuanya berbalik ketika dirinya gagal meredam emosi dan menampar Eric Lamela ketika mendapat gangguan darinya.

Martial pun harus keluar lebih awal ketika timnya berusaha mengejar ketertinggalan. Akhirnya 10 orang pemain Manchester United pun gagal membendung gempuran dari The Lilywhites.

Ketenangan yang harusnya dimiliki penyerang tidak terlihat dalam diri Martial. Dirinya begitu mudah dimanipulasi pemain lawan sehingga menyebabkan kerugian untuk timnya.

3 dari 6 halaman

Eric Bailly

Bek Manchester United, Eric Bailly, saat pertandingan melawan Anderlecht pada laga perempat final liga Europa di Old Trafford, (20/04/2017) (EPA/Peter Powell)

Pemain belakang asal Pantai Gading ini sebelumnya menjadi harapan publik Old Trafford, ketika dirinya mampu tampil baik di dua laga Carabao Cup. Lindelof yang tampil buruk belakangan ini pun menjadi berkah untuk Bailly sehingga dirinya bisa menjadi starter di laga melawan Tottenham.

Namun, Eric Bailly gagal total dalam menggantikan peran Lindelof. Bailly terlihat banyak kebingungan dan gugup untuk bertahan, hasilnya dia malah membuat blunder.

Pertama dia gagal menyundul bola dengan baik sehingga bola berada dekat dengan Ndombele sehingga tercipta gol pertama. Kemudian dia tidak sigap menjaga Son ketika Harry Kane menyapu bola mati dengan cepat.

Puncak keburukan terlihat ketika dia salah mengoper bola dan dengan cepat dipotong pemain Spurs pada gol ketiga.

4 dari 6 halaman

Aaron Wan-Bissaka

Bek Manchester United, Aaron Wan-Bissaka berusaha mengontrol bola saat bertanding melawan Partizan Belgrade pada pertandingan lanjutan Grup L Liga Europa di stadion Partizan di Belgrade, Serbia (24/10/2019). MU menang tipis 0-1 atas Partizan Belgrade. (AP Photo/Darko Vojinovic)

Mengisi sektor kanan belakang Manchester United, Wan-Bissaka menjadi salah satu celah Tottenham Hotspur. Wan-Bissaka tidak hanya buruk dalam membantu penyerangan United, namun juga begitu lemah untuk lini belakang.

Sebagai pemain bertahan Wan-Bissaka di laga tersebut terlihat ketakutan untuk berduel lawan Son Heung-min atau Reguilon.

Wan-Bissaka terlalu banyak memberikan ruang untuk Son Heung-min. Hasilnya Son pun leluasa bergerak dan mencetak dua gol serta satu assist.

5 dari 6 halaman

Paul Pogba

Gelandang Manchester United, Paul Pogba, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Brighton pada laga Carabao Cup di Stadion Falmer, Kamis (1/10/2020) dini hari WIB. Manchester United menang 3-0 atas Brighton. (Matt Dunham/Pool via AP)

Paul Pogba di setiap musimnya selalu saja mendapatkan tekanan yang besar. Harganya yang mahal selalu dikaitkan dengan performanya yang tidak kunjung konsisten di lini tengah Manchester United.

Di laga melawan Tottenham, Paul Pogba lebih banyak kehilangan bola dan bingung memimpin lini tengah. Tercatat dia kehilangan penguasaan bola sebanyak 13 kali. Kegigihannya untuk merebut bola pun begitu minim.

Setidaknya gol Aurier menjadi gambarannya, di mana Pogba yang menciptakan ruang yang begitu kosong sehingga umpan untuk Aurier pun begitu lancar. Paul Pogba pun kembali menjadi pesakitan, dengan ceroboh Pogba menekel pemain Tottenham di kotak penalti.

Gol keenam melalui penalti pun akhirnya sukses menenggelamkan United di Old Trafford.

6 dari 6 halaman

Harry Maguire

Harry Maguire dari Manchester United, tengah, bereaksi setelah Tottenham mencetak gol kelima mereka selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester United dan Tottenham Hotspur di Old Trafford di Manchester, Inggris, Minggu, 4 Oktobe

Kapten Manchester United ini kembali menampilkan performa horornya. Maguire menjadi dalang untuk gol penyama Tottenham. Dia menjadi sosok pengganggu dengan sundulan tak tentu arahnya. Bukan hanya itu, Maguire pun disorot karena malah menarik-narik Luke Shaw sehingga Tanguy Ndombele dengan mudah merebut bola.

Lalu untuk gol Son Heung-Min, Maguire menjadi dalangnya. Selepas melakukan pelanggaran, Maguire begitu mudah diperdaya Harry Kane yang langsung bangun dari jatuhnya lalu mengambil tendangan bebas cepat.

Sebagai sosok kapten, Harry Maguire juga gagal mengangkat semangat rekan setimnya. Dia malah menjadi pemain sentral yang lamban serta begitu mudah diperdaya Harry Kane dan Heung-Min Son.

Sumber asli: Sportskeeda

Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin, Published 5/10/2020)

Berita Terkait